PN-2

10.9K 458 55
                                    

" Nyet, ngapa bengong sih lo? " Tanya Fernan teman sekelas Ara.

" Biasa " Jawab Ara sambil memasukan secarik kertas kedalam tasnya lalu tidak lama kemudian dosen pun datang dan memulai kelasnya.

Ara termasuk mahasiswi yang pintar dan juga pandai bersosialisasi, Ara pun tadinya ikut organisasi di kampus. Kenapa tadinya? Karena saat ini Ara sudah mengundurkan diri dari organisasi kampung karena Lian pernah memukuli teman laki-laki satu organisasi dengan Ara yang ternyata menyimpan perasaan untuk Ara.

" Lo minta lah sama Lian Ra, kan yang minta lo masuk ke kampus ini juga Lian " Ucap Fernan.

" Ya gak gitu konsep nya don Nan, dia kan cowo gue bukan suami gue masa iya gue minta uang sama dia "

" Selagi dia ngasih mah gak papa nyet"

" Ogah ah, mending jadi kerja gue. Cariin gue part time dong " Ucap Ara.

" Ck ogah ah, trauma gue ntar di hajar lagi sama Lian " Ucap Fernan.

Ara hanya bisa menghela nafasnya sambil berfikir bagaimana caranya agar bisa mendapatkan uang untuk membayar kuliahnya, Lian tak suka jika Ara bekerja karena Lian takut akan ada yang menaksir Ara di tempat kerja Ara nanti. Padahal yang suka selingkuh Lian, tapi kini Lian takut jika Ara menyelingkuhinya.

Tiba-tiba ada seorang mahasiswi lain berlari menghampiri Ara.

" Ra Ra, Lian ribut loh sama Kalix " Ucap wanita itu dengan nafas yang terengah-engah.

" Ha? Dimana? " Tanya Ara.

" Di lapangan Ra, buruan "

Ara dan Fernan langsung berlari menuju lapangan untuk menghampiri Lian.

" Astaga, Lian! STOP!! " Teriak Ara.

Mendengar suara teriakan sang kekasih Lian mengurungkan niatnya untuk meninju Kalix yang sudah babakbelur dibuatnya. Ara langsung berlari untuk menarik Lian sedangkan Fernan langsung meminta pertolongan agar membawa Kalix untuk di obati.

" Lo apa-apaan sih Li?! Kalix sepupu lo " Teriak Ara pada Lian. Lian tak menjawab masih menatap tajam kearah Kalix dengan nafas yang memburu.

" Cepet bawa Kalix Nan " Ucap Ara. Karena Ara sangat mengenal kekasihnya, ia tak akan berhenti kalau lawannya masih bernafas. Ara pun membawa Lian ke mobilnya agar ada ruang untuk Lian dan Ara berbicara 4 mata.

" Gue gak suka yang lo berantem kaya gini, ngizinin lo balapan aja gua udah berusaha keras melawan hati gue Li. Tolong jangan nyiksa gue terus, gue takut lo kenapa-napa Lian " Ucap Ara sambil mengobati luka lebam di wajah Lian.

" Kalix merekam lo di toilet yang, gue gak boleh marah? Kalau bisa pengen matiin dia yang " Jawab Lian. Sejujur nya Ara kaget dengan jawaban Lian, namun Ara berusaha mengontrol emosinya karena saat ini Lian sangat emosi, dan Ara harus bisa jadi air untuk mencairkan amarah Lian.

" Makasih udah selalu bela gue ya Li " Ucap Ara lalu memberikan kecupan singkat di bibir Lian.

" Lo tunggu disini sebentar, gue mau ambil tas " Ucap Ara yang di angguki oleh Lian.

Ara segera turun dari mobil Lian dan berjalan dengan tergesa menuju UKK tempat Kalix di rawat. Sesampainya disana Ara langsung menghampiri Kalix yang masih di obati oleh dokter yang bertugas disana.

PLAKKK!!!

" Ra? Lo kenapa? " Tanya Kalix sambil memegangi pipinya yang memanas karena ditampar oleh Ara.

" Murahan banget lo jadi cowo! Mana hp lo brengsek " Ucap Ara sambil merogoh celana Kalix untuk mencari ponsel Kalix.

Setelah mendapatkan ponsel Kalix, Ara segera membuka galeri foto yan ada di hp Kalix dan langsung membuka file yang di sembunyikan. Untuk membuka file tersebut harus menggunakan face id Kalix sendiri.

Pemuas nafsu (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang