" Ara, tolong ambilkan air. ibu haus " Ucap ibu sambil menyentuh lengan Ara yang sedang bermain ponsel.
" Astaga ibu. Badan Ibu panas banget " Ucap Ara yang langsung menghadap ke arah Ibu.
" Ukhukk ukhukkk! Ibu gak papa cuma batuk aja Ra " Jawab Ibu.
Ara segera pergi ke dapur untuk mengambilkan segelas air hangat untuk Ibu.
" Nih bu minum dulu, Ara keluar sebentar ya bu "
" Mau kemana nak? Ini masih larut "
" Ara mau ke apotek sebentar beli obat buat ibu "
" Gak papa sayang, ibu tidur lagi juga besok sembuh kok "
" Ngga nggak, badan ibu panas banget. Sebentar kok bu " Ucap Ara lalu mengambil jaket dan keluar.
Ara tak mempunyai kendaraan karena motor satu satunya yang ia punya sudah lebih dulu di jual oleh ayahnya.
Ara berjalan menyusuri kegelapan untuk mencari apotek yang buka 24 jam. Tak terasa sudah berapa KM Ara berjalan namun belum juga menemukan apotek.
" Duh mana ya apotek, mana sepi banget lagi " Eluh Ara sambil terus berjalan.
" Kalau pulang gak bawa obat kasian ibu, panas banget badannya " Sambung Ara.
Ara terus berjalan dengan melawan rasa takutnya, hingga tiba-tiba Afa melihat sinar lampu kendaraan yang menyilaukan mata Ara.
" Ara? Lo ngapain? " Tanya Lian yang berhenti di samping Ara. Sedangkan Ara hanya melirik sekilas lalu kembali berjalan.
Lian segera turun dari motornya dan mengejar Ara.
" Ra, Ra tunggu dulu. Ini tengah malem lo ngapain jalan sendirian kaya gini? " Tanya Lian sambil menahan tangan Ara.
" Kalau lonte kan main nya tengah malem " Jawab Ara sekenanya.
" Ayo pulang gue anterin " Ucap Lian sambil menarik tangan Ara ke motornya.
" Lepas gak! Gue lagi males ribut sama orang mabok" Ucap Ara sambil menghempas tangannya.
" A..aku gak mabuk Ra cuma minum sedikit "
" Bodo amat gue gak peduli! Mau lo minum segalon juga terserah bukan urusan gue" Jawab Ara ketus.
" Yaudah lo ngapain malem malem gini sendirian di jalan Ra? Gue takut lo kenapa napa nantinya " Ucap Lian lembut.
" Pulang ya " Sambung Lian.
" Gue mau ke apotek cari obat buat ibu. Lo kalau mau pulang, pulang aja sana "
" Ibu kenapa? "
" Gak usah sok peduli "
" Yaudah ayo gue anter lo cari apotek, kalau jalan jauh banget Ra "
Ara terdiam, karena apa yang Lian bilang ada benarnya. Jika terus berjalan bisa-bisa Ara menemukan apotek di jam 5 subuh nanti. Ara hanya mengangguk dan Lian pun membawa Ara ke motornya.
Tidak ada obrolan apapun selama berada di atas motor, Lian dan Ara sama sama sibuk dengan pikirannya sendiri.
Lian dengan penyesalannya yang tak bisa ia jelaskan, namun yang pasti saat ini Lian sangat merindukan Ara dan Lian juga sangat membutuhkan Ara sekarang.
Setelah mendapatkan obat nya Lian dan Ara langsung pulang menuju kontrakan Ara. Tadinya Ara tak mau Lian tau dimana tempat tinggalnya, namun Lian si keras kepala ini tetap ingin mengantarkan Ara sampai rumahnya.
" Gue cariin tempat baru ya Ra " Ucap Lian setelah sampai di tempat tinggal Ara.
" Gak perlu, makasih udah anter gue " Ucap Ara
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemuas nafsu (18+)
Teen FictionGadis berusia 22 tahun bernama Arabelle Salsa Deandra ( Ara) yang terjebak di pergaulan bebas karena faktor ekonomi. Akan kah ada laki-laki yang akan menerima Ara apa adanya? ADULT STORY!!!! Bocil minggir dulu ya dek 😘