PN- 18

2.5K 256 17
                                    

"Permisi bu, ibu panggil saya?" Ucap Ara setelah mengetuk pintu ruangan rektor.

"Oh Ara, silahkan masuk" Ucap bu Sandi

"Ada apa ya bu?" Tanya Ara.

"Saya mau kamu klarifikasi persoalan kamu yant viral saat ini" Ucap Bu Sandi tegas.

"Emm maaf sebelum nya bu. Bukannya itu masalah pribadi saya?"

"Tidak lagi setelah foto kamu tersebar seantero kampus. Kamu salah satu mahasiwi berprestasi Ara. Jujur saya kecewa dengan berita yang beredar ini"

"Karena pihak kampus sudah melakukan diskusi tentang berita kamu ini. Bukan cuma nama kamu aja yang disebut. Semua orang pasti menyebut Ara mahasiswi Universitas Sejahtera. Nama kampus yang jadi embel-embelnya" Sambung Bu Sandi.

"Maaf bu, saya punya alasan pribadi mengapa saya mengambil keputusan itu" Jawab Ara sambil menunduk.

"Apapun alasannya kampus kita ikut tercoreng Ara" Sanggah Bu Sandi yang membuat Ara terdiam.

"Setelah berunding dengan pihak kampus, kami terpaksa mengambil keputusan ini. Ini surat drop out kamu"

"Ha? Bu saya mohon, saya harus selesaikan kuliah saya. Ibu saya sakit Bu makanya saya terpaksa ambil pekerjaan itu. Dan kalau Ibu mau tau saya gak benar-benar melayani tamu bu...."

"Sudah Ara, mau beralasan apapun kamu. Pihak kampus sudah ambil keputusan"

"Gak bisa dong bu, masa main DO aja. Urusan pekerjaan sama kuliah apa?" Ucap Lian emosi setelah mendobrak pintu ruangan Bu Sandi.

Lian mandekati Bu Sandi dengan ekspresi yang telihat sangat marah.

"Kampus ini gak berhak DO mahasiswa karena masalah pribadinya Bu. Aturan dari mana itu" Ucap Lian dengan nada tingginya.

"Lian, Li uda tahan emosinya" Ucap Ara sambil memegangi Lian agar tak lepas kontrol.

"Urusan kamu apa? Kalaupun kamu pacarnya Ara, kamu juga gak berhak ikut campur dalam keputusan kampus. Kalau kamu gak mau ikut di DO juga" Ucap Bu Sandi.

"Gak perlu di DO, kampus ini DO Ara gue juga keluar dari kampus ini!! Kampus tolol! DO orang karena alasan pribadi!!" Teriak Lian

"Lian uda dong, Bu maaf ya. Lian ayo pergi" Ucap Ara sambil berusaha menarik Lian keluar dari ruangan Bu Sandi.

"Apa sih. Kenapa lo narik gue? Belom puas gue maki maki rektor tai itu! Dia gak jelas Ra masa DO lo karena alasan pribadi. Bahkan kampus pun gak ada kerugian sama sekali" Cerocos Lian penuh emosi.

"Kenapa Ra?" Tanya Fernand yang baru datang.

"Kampus tolol!!" Teriak Lian lagi dan Ara langsung menutup mulut Lian dengan tangannya.

"Gue bilang stop Lian! Uda mending kita pergi dulu dari sini ya" Ucap Ara berusaha menenangkan Lian.

****

"Hah! DO?" Pekik Fernand kaget.

"Untung aja cewe tuh rektor sialan kalau cowo uda gue aja brantem!" Ucap Lian yang emosinya masih menggebu.

"Uda Lian stop, tenangin diri lo. Gue gak papa kok, emang waktu kuliah gue cuma sampe sini kali. Nanti kalau gue uda kaya kan bisa kuliah lagi gak masalah ngulang dari awal. Lo jangan ikut keluar ya Li"

"Gak bisa Ra. Itu semua rencana gue, jadi gak adil kalau cuma lo yang di DO. Gue minta maaf ya Ra, gue bener-bener gak berguna buat lo. Gara-gara rencana sampah itu lo jadi kehilangan mimpi lo"

"Gak papa gue kehilangan mimpi, asal lo jangan. Tuhan emang mau gue jaga Ibu gue dulu sampai sembuh"

"Tapi ini gak adil Ra, kampus gak bisa DO lo karena alasan pribadi"

Pemuas nafsu (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang