06

270 27 3
                                    

"Tuan muda" Panggil Xavier sambil merapikan rambut Krist sedangkan Krist sedang mengobati luka di tangan Xavier.

"Iya abang?" Tanya Krist sambil memandang Xavier yang sedang menatapnya dengan tatapan bangga dan menenangkan.

"Saya bangga sekali dengan anda tuan muda"

"Uh? Kenapa tiba-tiba abang bangga sama Kit?" Tanya Krist bingung.

"Iya, tuan muda sudah sangat dewasa sekarang" Ujar Xavier dengan tatapan teduh.

"Uhm? Maksud abang apa? Kit tak paham"

"Tuan muda sudah berhasil mengalahkan trauma tuan muda" Ujar Xavier sambil mengelus sayang wajah Krist yang sudah ia anggap sebagai adiknya serta hadiah terakhir yang ditinggalkan Kawi padanya.

"Eh? Trauma? Kit punya trauma apa?" Tanya Krist bingung karena dia tidak tau dan Krist asli a.k.a anaknya tidak memberikannya ingatan secara penuh Krist asli hanya memberikan Kawi ingatan tentang kekerasan apa saja yang diterimanya dan kebaikan hati dari Xavier, Ana dan pak Dadang.

"Tidak tahu, dan tuan muda tidak perlu mengingat itu semua" Ujar Xavier menolak memberitahu tentang trauma yang Krist punya karena takut trauma itu akan terpancing dan kembali menyerang tuan muda kesayangannya.

Sedangkan Krist hanya mengangguk patuh, tanpa ingin tau trauma apa yang dia miliki lagipula Kawi yakin dia tidak akan jatuh ke dalam trauma itu karena dia Kawi bukan Krist yang lemah.

"Udah selesai" Pekik Krist riang karena sudah selesai mengobati luka di tangan Xavier sambil bertepuk tangan riang karena Kawi mengingat saat dulu mengobati luka Xavier yang pertama kali ditolongnya.

Sedangkan Xavier menatap Krist dengan tatapan sedih, bagaimana tidak Krist saat ini sangat mirip dengan Kawi mendiang orang yang sudah melahirkan Krist dan orang pertama yang mengulurkan tangan padanya.

"Terima kasih tuan muda" Ujar Xavier sambil tersenyum menutupi air matanya yang ingin mengalir keluar.

Saat Krist sedangkan membereskan kotak obat, Tiba-tiba pintu kamar Xavier dibuka dengan kasar oleh Petrus yang datang sambil menggendong Keysha yang masih menangis di gendongan Petrus. Xavier dengan cepat langsung berdiri dan menyembunyikan tuan mudanya dibelakang tubuhnya.

Plak!

Sebuah tamparan mengenai wajah Xavier, dan membuat Krist terkejut. Krist ingin menghentikan Petrus tapi tangan Krist ditahan oleh Xavier untuk tetap bersembunyi di belakang Xavier.

"Lepaskan dia dan biarkan saya yang mengurusnya" Ujar Petrus dengan dingin sambil menatap Krist yang masih berdiri dibelakang Xavier.

"Maaf tuan besar, tapi itu tidak bisa saya lakukan" Ujar Xavier tetap ingin melindungi Krist.

"Berikan dia padaku Xavier, aku tidak ingin melukai mu" Ujar Petrus bagaimanapun Xavier tetaplah pengawal terbaik yang sudah berlatih sangat keras dengan tujuan melindungi Krist sesuai dengan permintaan yang sering Kawi lontarkan pada Xavier.

"Maaf tuan besar, tapi saya harus menolak perintah anda kali ini" Ujar Xavier tegas.

"Logan, ambil anak itu" Ujar Petrus sambil keluar dari kamar membiarkan Logan yang masuk untuk mengambil Krist dari Xavier.

Krist bergetar ketakutan, bagai akan terjadi sesuatu pada dirinya jika sampai ada di tangan Petrus tapi Krist tidak tau itu apa. "Abang" Lirih Krist ketakutan.

Logan yang sudah kesal mengacuhkan apa yang Krist ucapkan, dia lebih perduli mengambil Krist dan memberikannya hukuman karena sudah berani menyakiti Keysha.

Logan memukul Xavier dengan membabi-buta tapi Xavier tidak membalas ataupun melepaskan Krist, karena Xavier tau Logan salah satu orang yang Kawi minta padanya untuk dijaga dan dilindungi. Sedangkan Krist sudah menangis karena melihat Logan yang dengan brutal dan tanpa belas kasih memukul Xavier. Kawi mengingat saat Logan yang tidak pernah ingin menjauh dari Xavier ataupun dipisahkan dengan Xavier. Tapi kenapa Logan nya menjadi seperti ini? Kenapa Logan nya yang lucu dan imut memukul Xavier dengan membabi-buta?.

Pegangan Xavier pada Krist mulai melemah, karena terus menerima pukulan dari Logan dengan brutal tanpa membalas ataupun menghindar.

"Abang" Lirih Krist dalam tangisannya karena melihat Xavier yang sudah sangat kesakitan. "Abang nggak papa Kit nggak akan kenapa napa nanti, biarkan Kit ikut dengan abang Logan ya" Ujar Krist dengan tangisnya karena tidak tega Xavier yang terus memasang badan untuk Krist agar tidak dilukai oleh keluarganya sendiri.

Akhirnya tubuh Xavier jatuh lemas, dengan wajah yang sudah penuh dengan luka lebam, darah yang mengalir disudut bibirnya dan pelipis Xavier yang juga mengalirkan darah. Saat ingin mendekati Xavier, tubuh Krist langsung ditarik paksa oleh Logan meninggalkan kamar Xavier.

"Nggak! Lepasin Kit abang, abang Xavier luka karena Kit, Kit nggak mau ninggalin abang Vier sendirian" Tangais Krist sambil memberontak karena melihat Xavier yang terbaring dilantai tak sadarkan diri.

"Diam kau harus dihukum karena sudah melukai Keysha" Bentak Logan.

Krist menggeleng dengan ribut, karena dia hanya ingin Xavier. Entah mengapa Kawi yang mengingat Xavier yang hanya diam dan menerima semua pukulan brutal dari Logan menyalahkan dirinya sendiri karena sudah membuat Xavier berjanji padanya untuk menjaga dan melindungi Logan dan semua saudara-saudaranya.

Krist ditarik ke ruang kerja Petrus yang sedang memangku Keysha yang masih sesegukan. Dan dengan kasar Logan melemparkan Krist ke lantai, membuat kepala Krist langsung terbentur dengan lantai.

Krist menangis tapi bukan karena kepalanya yang sakit. Ia menangis karena mengingat Xavier yang menerima pukulan dari Logan dan memasang badan untuk melindungi Krist. Kawi tidak ingin keluarga yang sebelumnya ia perjuangkan malah melukai anak yang membuat Kawi memilih kematian dari pada anaknya yang ia kandung menemui ajalnya lebih dulu. Kawi tidak ingin anak-anaknya yang manis malah menyakiti adik mereka. Kawi tidak tau dengan kematian dirinya, ia sudah menyakiti satu nyawa yang dia perjuangkan, satu nyawa yang mungkin belum merasakan kasih sayang dari sang ibu dan malah mendapatkan rasa sakit dari ayah dan saudara-saudara.

Krist terus menangis, tidak memperdulikan saat Petrus mendekatinya dengan sebuah cambuk ditangannya. Logan, Tian, Bian bahkan Petrus menganggap Krist menangis karena mengkhawatirkan Xavier dan pikiran itu makin membuat mereka marah. Dan tanpa hati Bian menendang Krist hingga kepala Krist mengenai kaki Petrus.

"Tian lepaskan baju nya" Perintah Petrus dan dengan kasar Tian merobek kaos yang dipakai oleh Krist. "Terimalah hukuman mu anak tidak berguna"

Kemudian ruangan itu hanya terdengar suara cambukan yang beradu dengan kulit. Logan memilih mengalihkan pandangannya, karena rasa marahnya sudah terpenuhi setelah memukul Xavier hingga membuat Xavier tak sadarkan diri.

'Bagus cambuk dia terus kalau bisa cambuk dia sampai mati' batin Keysha kesenangan dengan matanya yang ditutup oleh Bian agar Keysha tidak melihat Petrus yang sedang mencambuk Krist.

Mommy transmigrates Into His Son||BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang