09

1K 84 11
                                    

Saat memasuki kamar Krist, teman-teman Krist yang baru masuk langsung dikejutkan dengan setengah tubuh Krist yang di perban sedangkan Krist sedang makan siang sambil disuapi oleh Ana.

"Krist!!" Teriak Renita heboh sambil mengusap kepala Krist walaupun niat awalnya ingin memeluk Krist. Teriakan heboh Renita membuat Krist yang sedang mengunyah kaget setengah mati.

Krist terbatuk batuk karena terkejut, dan membuat Renita mendapatkan tatapan tajam dari teman-temannya.

"Siapa ya?" Tanya Krist bingung dan dengan tatapan polos. Pertanyaan Krist berhasil membuat angan-angan Renita untuk berjulid ria dengan Krist langsung pecah.

"Krist lu nggak inget gua? Serius? Huwaa Krist lupa sama gua Gio" Ujar Renita heboh sambil menangkup wajah Krist dan menangis. Krist yang melihat gadis didepannya menangis, langsung mengusap punggung gadis itu, tapi bukannya tenang Renita malah makin menangis. "Huwaa teman gibah gua dah waras" Tangis Renita lalu memeluk Krist membuat tangan Renita menekan luka di punggung Krist.

"Sakit, lepas sakit" Ujar Krist sambil mencoba melepaskan pelukan Renita. Renita yang masih belum melepaskan tubuh Krist, membuat teman-teman yang lain panik dan mulai menarik tubuh Renita.

"Heh cewek jadi-jadian lepasin Krist dia kesakitan woy" Ujar Angga sambil menarik kerah baju Renita sedangkan Gio dan Ricky menarik tas Renita.

"Maaf Krist huwaaaa" Tangis Renita makin keras karena sadar iya sudah menyakiti Krist.

"Uhm nona Renita bisa diam dulu, kalau nona terus menangis tuan muda tidak bisa makan siang dan minum obatnya" Ujar Ana karena Krist malah menenangkan Renita bukannya memakan makan siangnya.

"Uhm gua akan diam kok bi, janji deh" Ujar Renita mencoba menghentikan tangisnya. "Tapi nggak bisaa huwaaa" Tangis Renita berlanjut.

"Diem ya jangan nangis lagi nanti Kit kasih permen loh" Ujar Krist sambil menunjukkan setoples permen yang dia punya.

"Huhuhu temen gua jadi polos" Ujar Renita lalu mengambil toples yang dipegang Krist.

"Jangan nangis lagi ya, Kit mam dulu terus Kit minum obat dulu, lalu baru kita main bareng" Ujar Krist lalu menerima suapan dari Ana.

Gio, Ricky dan Angga yang melihat Renita yang mulai tenang ikut duduk lesehan disebelah Renita sambil memandangi Krist yang sedang makan siang.

" Kenapa baru makan siang? Bukannya jam makan siang sudah lewat?" Tanya Gio penasaran, karena sekarang sudah jam 3 sore.

"Uhm tadi Kit bobo, jadi baru sempat makan siang sekarang" Jawab Krist sambil menggaruk pipinya.

Ricky yang melihat Angga yang ingin tertawa langsung mencubit pinggang Angga, membuat Angga berteriak kesakitan.

"Eh dia kenapa?" Tanya Krist bingung karena Angga tiba-tiba berteriak.

"Oh dia di gigit semut gede, lu fokus makan aja Krist" Ujar Ricky setelah melepaskan tangannya dari pinggang Angga. Sedangkan Krist yang mendengar jawaban dari Ricky mengangguk percaya.

"Bibi Ana, Kit mau ke taman boleh?" Tanya Krist sambil menerima obat-obatnya dari Ana.

"Tuan muda masih terluka kan? Jadi tidak boleh keluar kamar dulu" Jawab Ana sabar, walaupun sudah setiap pagi dan sore Krist bertanya pertanyaan yang sama selama tiga hari terakhir.

"Tapi Kit bosan di kamar, Kit pergi sama mereka kok terus Kit di taman belakang mansion aja" Ujar Krist sambil menunjuk empat remaja yang sedang duduk di depannya.

"Tapi tuan muda...." Ana ragu bagaimana cara menolak kali ini, karena dia sekarang harus mencuci pakaian Krist, dan Xavier pasti akan menuruti keinginan Krist ditambah teman-teman Krist ada disini sekarang. "Baiklah tapi jangan jauh-jauh dari teman tuan muda ya" Ujar Ana menyerah karena sudah tidak tahan menerima tatapan permohonan dari Krist selama tiga hari sekali.

"Horee, kita kenalannya di taman aja ya nanti?" Tanya Krist dengan bahagia karena dia sudah tiga hari terus berada didalam kamar. Teman-teman Krist hanya menganggukkan kepala karena mereka melihat Krist yang sangat bahagia.

Ana memakaikan Krist sebuah kemeja kebesaran karena tidak ingin membuat luka Krist sakit jika terkena kain ataupun membuat semua orang di mansion melihat luka dipunggung Krist.

"Bang Xavier, ayo ke taman" Ujar Krist sambil keluar dari kamar tidur diikuti oleh teman-temannya. Xavier menatap Ana, dan Ana mengangguk mengizinkan Krist ke taman.

"Nama kalian siapa aja? Maaf ya Kit nanya nama kalian soalnya kata bang Xavier Kit sedikit anemia" Ujar Krist sambil menatap teman-temannya yang sedang berjalan dibelakang Xavier dari gendongan koala Xavier.

"Loh kurang darah apa hubungannya sama ingatan?" Ujar Angga bingung karena Krist bilang kalau dia anemia.

"Ih Kit bukan kurang darah, tapi kurang ingatan" Balas Krist kesal.

"Kurang ingatan? Ohh amnesia" Ujar Ricky mengerti maksud kata anemia tadi.

"Iya itu, nama kalian siapa?" Tanya Krist sedangkan Xavier sedang menuruni anak tangga membuat Tian dan Bian yang sedang tertawa dan menggoda Keysha langsung diam dan menatap punggung orang yang sedang di gendong Xavier.

"Nama gua Rifcky Fernandez, panggil Ricky ya Krist" Ujar Ricky mengawali perkenalan karena dia merasa dia orang paling waras diantara teman-temannya.

"Nah nama gua Renita Abraham, panggil Noona Renita okay Kit, akh!" Pekik Renita karena tiba-tiba Angga menarik rambut Renita.

"Jangan panggil dia pakai Noona ya Krist dia memang agak nggak waras. Btw nama gua Angga Cahyadi Sujono, panggil aja Angga" Ujar Angga kemudian rambutnya di jambak oleh Renita.

"Cahyadi lebih cocok sih untuk lu anak bapak Sujono" Ujar Renita setelah melepaskan jambakan dari rambut Angga.

Krist hanya tersenyum melihat perilaku teman-temannya, dan merasa bahagia karena teman-teman anaknya baik dan aneh tidak seperti bayangan Kawi selama ini.

"Gua Gionando Alvarez, panggil aja Gio ya Krist" Ujar Gio sambil mengacak-acak rambut Krist saat tidak sengaja beradu tatap dengan Tian.

"Ih kalian lucu deh" Ujar Krist sambil tersenyum karena merasa bahagia dengan teman-teman Krist.

'Bolehkah aku egois?' batin Kawi karena dia tidak teringat kapan melihat canda tawa seorang teman.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mommy transmigrates Into His Son||BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang