16. Bentakkan.

870 80 2
                                    






ABAIKAN TYPO










"Kalian saling kenal?" Tanya Flora bingung, sedangkan Adel dia tetap melanjutkan makannya tanpa menghiraukan mereka semua yang menatapnya.

"Iya, gue mantannya Zee" jawab Fiony enteng, membuat Adel langsung mengangkat kepalanya menatap Fiony dengan wajah yang bertanya tanya

"Cukup Fiony, gue masih dendam sama Lo. Karena Lo Kaka gue hampur kehilangan nyawanya dan tertidur selama 4 bulan di rumah sakit" emosi Christy, tangannya mengepal siap untuk memukul Fiony

"Maaf Chris, gue gak bermaksud nyakitin Avira"

"Stop panggil gue Avira bangsat !" Ucap Zee dengan nada tingginya.

"Kak udah ya tahan emosi kamu" Adel bangun dari duduknya untuk menenangkan Zee yang sedang emosi

"Fiony gue minta Lo jangan ganggu Zee, gue tau masalah Lo sama Zee" ucap Jessi mencoba untuk menyadarkan. Fiony.

"Gue cuman minta maaf doang Ten" ucap Fiony dengan mata yang sudah berkaca kaca

"Mau Lo apa sih hah?" Tanya Zee dengan nada dingin dan muka datarnya.

"Gue mau minta maaf soal keluarga gue, apalagi kembaran gue, Zeinal. Gue ngewakilin mereka buat minta maaf sama Lo.
Dan kamu Adel maafin kembaran aku ya" kata Fiony yang sudah berlinang air mata.

"Its okey, gue gapapa" jawab Adel dengan senyuman yang sangat manis membuat Fiony terdiam menatap Adel tanpa berkedip.














"Kenapa Lo mau mereka putus?" Tanya ? Pada ?

"Gue suka sama Adel, kalo gue gabisa dapetin Adel cewe itu juga gaakan bisa bersama Adel" sinis ?

"Gue punya ide" ? Menoleh kearah ? Dengan wajah bertanya

















Masih dikantin mereka diam memperhatikan Fiony dan sedang memeluk Adel dengan tangisannya.
Olla menoleh kearah Zee yang sedang menatap jealous Adel.

"Ekhem, udah song pelukannya itu pawangnya udah mau ngamuk, kasian juga nanti Adel gak bisa jalan" mereka semua yang dari tadi diam pun tertawa kecil mendengar candaan Olla, Adel yang mendengarnya segara melepaskan pelukannya dan menoleh kearah Zee yang menatapnya dengan wajah yang datar.

"Udah?" Tanya Zee dengan nada yang sangat dingin. Adel menghampiri Zee lalu memeluk tangan Zee dengan manja

"Tadi aku cuman reflek doang kok kak, aku reflek peluk dia soalnya dia nangis kasian sampe sesegukkan gitu" ucap Adel sambil tersenyum manis

"Oh reflek ya?" Kata Zee masih dengan nada yang dingin, yang lainnya menatap itu hanya diam takut melihat Zee yang menatap Adel marah.
Tanpa sepatah katapun Zee langsung pergi dari sana.

"Hayo Del bayi Lo ngambek tuh" celetuk Jessi membuat mereka kembali tertawa

"Bacot Lo Jess jangan nakutin gue" balas Adel kesal lalu pergi menyusul Zee























Bel pulang pun tiba Zee sekarang sedang menunggu Adel di parkiran dengan yang lainnya. Tak lama kemudian Adel pun datang dengan Flora

"Maaf ya nunggu lama" ucap Adel saat sudah berada di depan Zee.
Zee hanya mengangguk lalu menaiki mobilnya

"Ayo" ajak Zee pada Adel, Adel hanya mengangguk lalu naik.

"Guys kita duluan ya, bye" ketika Adel sudah selesai berbicara Zee langsung menancap gas meninggalkan perkarangan sekolah.

"Gue yakin sih Zee masih ngambek" celetuk Ashel

"Lah emangnya kenapa Lo tau" tanya lulu penasaran

"Liat aja mukanya datar gitu kaya tembok" jawab Ashel, mereka mengangguk paham lalu pergi dari sana.

















Zee dan Adel sudah sampai di rumah Adel, saat adel sudah turun dari mobilnya dia ingin bergegas pulang dan akan masuk kedalam mobilnya kembali tapi tertahan oleh Adel yang menarik tangannya

"Apa lagi sih Del?" Tanya Zee kesal. Dia mencoba melepaskan genggaman Adel di tangannya tapi tidak bisa karena dia sedang lemas.

"Kamu kenapasih masih marah?" Adel tak menjawab pertanyaan Zee tapi bertanya balik pada Zee.

"Kamu masih nanya aku marah atau engga?, ya kamu pikir aja sendiri orang gila mana yang gak cemburu liat pacarnya di peluk gitu aja. Mana langsung di depan mata lagi" bentak Zee lalu menghempaskan tangan Adel dengan kuat dan langsung masuk kedalam mobil lalu melajukan mobilnya.
Sedangkan Adel dia hanya diam menatap mobil Zee yang menghilang dari hadapannya.

2 Geng Motor [ZeeDel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang