bab 11: penolong

20 2 21
                                    

tandai yang typo❗❗

selamat membaca🕊️.

"Iya sama-sama, lain kali jangan pergi berdua apalagi kalian perempuan. di sini rawan kejahatan sebaiknya kalian lebih berhati-hati lagi!!"ucap pria itu.

Nura melihat siapa yang menolongnya shock, "Lohh, ustadz Fattan??"tanya Nura.

"Nura?? kamu Nura asrama Khadijah 1 kann??"

"Hehhehe iyaa ustadz, terimakasih yaa sudah menolong kita"jawab Nura.

pria yang dikenal sebagai ustadz itupun tersenyum tipis dan mengangguk "Iya sama sama"

Raina yang kebingungan membukaa suara untuk bertanya "Kalian saling mengenal??"tanyanya.

"Kenal dong kak, ustadz Fattan ituu guru yang mengajar aku dikelas jugaa guru pembimbing dari ekstrakurikuler silat yang ada di pondok akuu, makanya tadi ustadz Fattan jago banget bela dirinya." jawab Nura, Raina mengangguk paham dengan mulut terbuka membentuk huruf vocal 'o'.

Fattan, dia adalah seorang ustadz muda di pesantren tempat dimana Nura menimba ilmu. dia dikenal sebagai guru pengajar yang humoris dan juga baik ke seluruh santri, hanya ke santri putri diaa agak sedikit dingin karena menjaga pandangan juga batasan antara lelaki dengan perempuan. namun begitu, ia tetap dikenal baik dan jugaa Sholeh, tidak lupaa jugaa dengan parasnya yang tampan. ketampanannya itu di puji puji oleh semuaa santriwati dann jugaa menjadi salah satu ustadz favorit juga idaman semua santriwanti.

ustadz Fattan diam-diam memperhatikan Raina, Raina yang sadar ditatap ia bertanya "Kenapa ustadz lihatin saya??"tanyanya.

"O-ohh tidakk"jawab sang empu. Raina pun mengangguk tanpa curiga.

" Nura, diaa siapanya kamu??"tanya ustadz Fattan

"Ohh iya astaghfirullahh, ustadz perkenalkan ini kak Raina Kakak sepupu saya"Nura memperkenalkan.

"Perkenalkan sayaa Raina" Raina merapatkan tangannya di depan dada.

ustadz Fattan mengangguk, "Saya Fattan. guru yang mengajar Nura di pondok"

"Kalian darimana dan mau kemana??"

"Kita dari mall habis jalan-jalan ustadz, ini mauu pulang ke rumah. kebetulan kita juga lagi nunggu taksi online tapi waktu nunggu malah ada yang ganggu, untung ada ustadz"ucap Nura tersenyum manis.

"Ustadz sendiri darimana??"tanyanya.

"Ohh sayaa tadi di amanahi oleh pak kiyai untuk menggantikan beliau mengisi acara kajiann di masjid dekat sini, tapi malah ketemu kalian yang sedang diganggu jadinya sayaa bantu dulu tadi."

karena ke asikan berbincang-bincang, Nura tidak sadar bahwa taksi online sudah datang sedari tadi, Raina yang tidak nyaman dengan adanya laki-laki disanaa dan bukan hanya itu dia juga tidak nyaman karna sedari tadi ustadz Fattan mencuri curi pandang ke arahnya, ia pun menyadarkan Nura untuk cepat pulang.

"Dek, ayo pulang. itu taksinya sudah datang."ajaknya menarik tangan Nura.

"Iya Sebentar kak, aku ngobrol dulu."

"Ck, yaudaa aku duluan masuk ke mobil" Raina menghentakan kakinya dan memasuki mobil taksi yang menunggu mereka.

Mereka berdua saling menatap bingung dengan perilaku Raina, Nura juga tidak enak dengan ustadz Fattan karena tadi itu bisa di bilang tidak sopan.

"Ya Allah ustadz, maafkan kakak sepupu sayaa yaa. tolong di maklum karena baru berhijrah"ucap Nura meminta maaf.

Fattan yang paham, diaa mengangguk selara berkata "Iyaa tidak apa apa, saya paham kok. kamu masuk mobil sana kasian supirnya menunggu, hati hati yaa..."

TAKDIR CINTA ALLAH [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang