bab 12:ikut majelis shalawat

20 3 20
                                    

"jika puncak mencintai adalah mengikhlaskan, maka puncak kerinduan adalah Mahalul qiyam"

_TAKDIR CINTA ALLAH_

Tandai yang typo‼️

Happy reading🕊️.

Beberapa hari kemudian Raina menghabiskan masa libur sekolahnya dengan berdiam dirumah dengan keluarga tercintanya.

Pagi yang cerah ini di mejaa makan, keluarga Pak Faisal sedang sarapan pagi sebelum memulai aktivitas sehari-hari.

"Jadi bagaimana sayang?? kamu sudah memutuskan pilihan??" Bunda Risa memulai pembicaraan.

"Pilihan apa bund??"tanya ayah Faisal

"Pilihan untuk Raina mondok waktu itu yah, apaa Raina sudah memutuskan pilihannya??"

Raina baru mengingat dengan janjinya yang akan memberi jawaban atas pilihan orang tuanya, ia pun menghela nafas panjang dulu sebelum mulai berbicara, "insyaAllah demi kebaikan Raina sendiri, dan demi kebahagiaan bunda ayah, insyaAllah Raina mau bundaa. Sebelumnya pun, Alhamdulillah Raina sudah menunaikan shalat istikharah untuk meminta petunjuk sama Allah bagaimana yang terbaik untuk Raina, dan Alhamdulillah Allah sudah beri jawaban untuk Raina.", seperti yang diketahui, ternyata belakangan ini Raina selalu menunaikan shalat istikharah untuk meminta petunjuk pada Allah bagaimana yang terbaik untuk dirinya.

"Alhamdulillah"seru ayah dan bunda kompak.

"Semoga kamu menjadi anak yang baik, anak yang selalu berbakti kepada ayah dan bunda, anak yang berguna bagi orang ramai dan juga bisa memberikan mahkota kepada orang tua kamu di akhirat nanti ya anak shalihah nya Ayah, Putri kesayangannya-nya Ayah" ucap ayah Faisal tulus menatap wajah putri kesayangannya.

"Aaaa Ayahh....."mataa Raina berkaca kaca karena perkataan manis dan lembut Ayahnya yang membuatnya sedih untuk meninggalkannya nanti, ia pun memeluk erat tubuh cinta pertamanya itu.

"Bunda Nggak di ajak Nih??" tanya bunda Raisa.

"Duhh lupaa, sini sini sini kita pelukan"ucap ayah Faisal.

Bunda Raisa geleng-geleng kepala sembari ikut berpelukan, "Nanti disanaa jagaa diri baik-baik ya Nak, bunda minta maaf kalau bunda memaksa kamuu, tapi kamu harus tau, bunda kaya gini karena bunda sangat sayang sama kamu sayang, bunda tidak mau kamu salah langkah, bunda ingin kamu jadi anak yang bisa membanggakan bunda, bunda mintaa maaf, bunda-"

"Udah Nggak apa-apa bundaku, insyaAllah Raina ikhlas kok nerimaa semua inii, mungkin memang udah takdirnyaa Raina. bunda jangan merasa bersalah, kan ini demi kebaikan aku jugaa"Potong Raina, iaa tidak mau bundanya merasa bersalah dia lebih memilih berdamai dengan jalan takdir yang sudah diberikan oleh-Nya.

Bunda Risa pun mengangguk, "Yasudah kita sarapan dulu yaa, spesial untuk hari ini bunda masak makanan kesukaan kamu semua lihat..." tanpa Raina sadari makanan didepannya itu adalah makanan kesukaan dirinyaa, seketika bola mata Raina berbinar.

"Wahhh!!! ini makanan kesukaan aku semua Bundaa, AYOO KITA MAKANN!!!!", semua makanan yang dihidangkan hari ini adalah makanan kesukaan Raina, salah satunya adalah cumi lada hitam. Merekapun menyantap makanan itu dengan lahap.

***
"Kak malam ini mau ikut aku majelisan ngga tempatnya ada di dekat alun alun kota bandung?!! aku dapet infonya di room chat pesantren, kebetulan tim hadrohnya itu tim Hadroh pesantren aku, seruu lohh kak adaa para ustadz dan habib juga yang ikut memeriahkan majelisan kali ini. kamu tenang ajaa, akuu udah izin samaa Tante Risa buat ajak kamu, dan alhamdulillah Tante Risa izinin." itu adalah pesan chatt dari Nura, tadi siang iaa mengabari bahwa malam ini akan ada majelisan dan Raina menyetujui untuk ikut.

TAKDIR CINTA ALLAH [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang