Gotcha!

68 9 3
                                    

Helloo! Im back! Iya maaf lama ya😗
Yuk lanjut yuk hehe
Happy reading sayangku!!
.
.
.
.
.

Tsuki membawa (y/n) ke rumah sakit terdekat dan setelah melakukan beberapa pengecekan akhirnya dia dibiarkan beristirahat.

Kini Tsuki berada di ruang dokter yang menangani (y/n) dan meninggalkan (y/n) di kamar inap nya.
"Jadi gimana dok?"
Dokter itu hanya bertanya kepada Tsuki dengan sangat lembut
"Kalian habis makan bersama?"
"Iya.. sebelum ke sini kami memang sedang makan bersama di resto sushi, ada masalah dok?"
"Begitu ya, sepertinya nona (y/n) mengalami keracunan makanan ataupun minuman dan juga karena kondisi kesehatannya yang memang sedang lemah jadi racunnya bereaksi dengan sangat cepat"

Tsuki yang mendengar hal tersebut sangat terkejut dan bingung. Otaknya seperti tidak bisa mengelola apapun. Blank.
"Belakangan ini dia memang sedang belajar dengan keras untuk tes perguruan tinggi nya, tapi saya kira dia baik-baik saja karena kelihatannya seperti itu. Tapi.. keracunan itu, saya masih agak.."
"Membingungkan memang, tapi anda bisa coba menghubungi pihak resto terkait jika ingin mencari tahu lebih lanjut. Syukurnya anda membawanya cepat datang ke sini untuk segera ditangani karena kalau terlambat sedikit, itu akan fatal"

Tidak bisa berkata apapun, Tsuki terdiam sesaat dan berusaha mengelola semuanya.
"Untuk nona (y/n) sekarang dibiarkan beristirahat saja terlebih dahulu di sini hingga kondisinya membaik"
"..ah, iya. Terima kasih dok dan mohon bantuannya. Saya permisi dulu."

Kini Tsuki kembali ke kamar inap (y/n), dia sudah menghubungi calon mertuanya akan hal ini dan memintanya untuk datang besok saja. Atlet voli tinggi ini hanya bisa memandangi (y/n) yang masih tertidur lelap.
"Cebol. Aku tau kamu perempuan kuat, bertahan ya."
Tangannya meraih satu tangan milik (y/n).
"Maafkan aku.."

~~~~~~~~~~

Esok nya Tsuki memutuskan untuk kembali ke resto yang ia datangi bersama (y/n), ia tidak datang sendirian namun dengan pengacara nya. Setelah berdiskusi panjang bersama dengan sang manager resto mengenai permasalahan (y/n) yang tiba-tiba saja terdiagnosa mengalami keracunan makanan atau minuman, akhirnya sekarang mereka berada di ruang cctv.
"Tolong putarkan cctv kitchen kalian kemarin"
Ucap sang pengacara. Layar komputer kini menampilkan rekaman cctv kemarin pada kitchen resto.
"Tunggu, tolong putar balik." Tsuki menyela dan melanjutkan, "Ya. Pause di situ. Perhatikan, koki mu melihat ke arah cctv berkali-kali dan dia membelakangi cctv kali ini lalu.. itu terlihat seperti pesanan saya dan calon istri saya."

Sang manager hanya berargumen menyangkal dan berharap agar resto nya tidak terkena masalah.
"Maaf tapi sebelumnya anda tau darimana itu pesanan anda? Karena saya yakin tidak hanya anda yang memesan makanan tersebut"
"Tidak. Resto ini tidak ramai pengunjung saat itu, karena itu saya memilih untuk makan di sini. Dilihat dari keterangan waktu pun terlihat pesanan yang masuk itu milik saya dan langsung diproses jadi saya sangat yakin."
"Memang benar mencurigakan, kenapa dia membawa makanannya pindah ke sudut lain yang bahkan tidak ada perbumbuan di sana dan membelakangi kamera seperti sedang menyajikan sesuatu? Dan.. hanya makanan itu yang dia bawa" sang pengacara lebih terdengar seperti detektif saat ini

Suasananya semakin panas dingin di sini.. Tsuki benar-benar sedang menggunakan 10000% otak dan logikanya saat ini.
"Panggil koki mu." Pinta Tsuki
Sang manager terpojokkan saat ini, dia tidak bisa berbuat apa-apa demi menjaga restonya dan berharap ini hanya sebuah ke salah pahaman. Hingga akhirnya koki yang mereka lihat di rekaman cctv pun hadir di hadapan mereka. Tsuki menatapnya tajam.
"Apa ini? Kamu sedang apa saat itu?"
Nada tanya Tsuki sangat tegas diiringi jari nya yang menunjuk pada layar rekaman cctv yang sedang mereka bicarakan sedari tadi.
"Maaf, saya tidak mengerti pak"
"Jangan berlagak bodoh. Katakan apa yang anda lakukan!"
Suasana semakin tegang dan sang koki terus menerus mempertahankan tembok pertahanannya namun pada akhirnya itu berhasil diruntuhkan juga oleh Tsuki.

"Perempuan kata mu? Seperti apa dia?"
Sang koki mencoba mengarahkan rekaman cctv ke meja kasir, karena dia ingat bahwa dirinya dipanggil oleh penjaga kasir dan mengatakan bahwa ada seseorang yang mencari nya.

Mata Tsuki kali ini yang berbicara
(Itu kan.. ?!)

.
.
.
.
.
WADUH! Gantung dulu gak sih hahay😌
Jangan lupa vote dan komennya agar lanjut sampe end😚😚😚
Terima kasih ya udah pada sabar untuk tetap baca ini, mimin jadi semangat buat lanjutin :3 loveu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

6 Month to Get Your Heart. (Tsukishima kei x Reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang