05 :

113 10 0
                                    

"VYDRAA PAGII"

"Pagii beb,cie yang udah jadi saudara" ucapnya sambil menyenggol lengan Vea

"Hm.. yaa" ucap Vea ragu ragu

Vydra melihat mereka secara bergantian,kenapa seperti ada aura permusuhan sedikit?

"Kalian kenapa? Kok kek ga seneng?"

Vea melirik ke arah Mirella "perasaan Lo doang kali"

"H-em,iya perasaan Vydra doang mungkin" ucap Mirella

"Oh ya udah,mending kita kekelas masing masing,10 menit lagi jam pertama dimulai"

...

"Lo kenapa? Kek ga seneng gitu kalo Lo sama Mirel jadi saudara sambung?"

Vea menghela nafas,tidak mungkin ia memberitahu bahwa ia berada di masa lalu dan dimasa depan ia sudah meninggal? Sebenarnya bukan meninggal,tapi ia tak tau juga mengapa ia berada di sini.

"Seneng,gue lagi bad mood aja"

"Ooh, eh iya kata lo mau dibeliin kucing"

"Oh iyaa! Gue bingung deh,mau dikasih nama siapa ya?"

"Kucing Lo hitam kan? Nama yang sesuai dengan warna kucing Lo apa ya..?"
"By the way, kapan dateng?"

"Nanti sore"

"Anjay, nanti kita adu kucing siapa yang paling bagus"

"Cih, kerumah gue kalo berani"

"Ayo, siapa takut. Sabtu pagi gue grebek rumah lo"

"Dihh,mau me time"

"Ga usah me time, mending adu kucing"

"Lu kira kucing tu ayam HAH,pake di adu segala"

'KRING,KRING, KRING'

semua murid mulai memasuki kelasnya masing-masing karna bel pelajaran pertama akan dimulai’

"Ayo,jam pelajaran pertama kita bahasa inggris,Miss nya kan galak"

....

Vea dan Vydra sedang duduk di kantin sambil memakan makanan yang mereka pesan.

Tadi saat dikelas Miss Olivia memberikan soal,yang duluan selesai boleh istirahat duluan. Jadi mereka berdua orang pertama yang keluar kelas.

"Jadi gini rasanya kantin sepi ya,serasa milik sendiri" ujar Vydra sambil menyantap dumpling pedas yang ia pesan.

"Iya ya,bisa duduk dimana pun" Vea melihat kearah jendela disampingnya, perhatian teralihkan ke arah seseorang di taman

Vea menepuk pundak Vydra dengan cepat "Vy,vy, itu Mirel bukan?" Ucapnya sambil menunjuk ke arah taman

"Mana?"

"Itu loh,liat tanganku"

Vydra menyipitkan matanya dan ia melihatnya "eh iya, ngapain dia disana?"

Vea mengerdilkan bahunya "ga tau,apa dia udah istirahat duluan ya?"

"Iya kali ya? Panggil aja"

Vydra segera menghampiri jendela dan meneriaki nama Mirel "MIREL,WOII"

"SINI KEKANTIN, MUNGPUNG SEPII"

Vydra kembali duduk setelah merusak pendengaran Vea "buset dan suara Lo kek toa anjir"

"Kalo gue ga teriak,gue ga mungkin didenger sama Mirel"

Beberapa menit kemudian,Mirel tiba dikantin dengan buku di tangannya.

"Hai"

"Hai,mau pesen makan? Biar gue pesenin" tawar Vydra

"Boleh kalo ga ngerepotin" ucapnya

"Ga kok,mau apa?"

"Bakso aja"

Vydra mengangguk dan berlari ke arah kios makanan disana.

Suasana sangat canggung.. Vea sibuk dengan ponselnya dan Mirel hanya melihat ke sekeliling.

Perhatian Vea teralihkan ke arah buku Mirel yang terdapat tulisan 'alur'.

'buku apa itu?'

"Mirel,itu buku apa?" Tanya Vea Sambil memulai percakapan

Mirel dengan sigap mengambil buku itu dan menaruhnya di pangkuannya "bukan apa apa kok! Cuman buku biasa"

Vea sudah terlanjur curiga terhadap Mirel. Gerakan sangat mencurigakan, sebenarnya tak salah jika itu buku privasi,vea tak ada hak untuk melihatnya. 

***
Selamat pagi, ini pada Sekolah kan. Author juga sekolah sih,ini lagi jamkos aja makanya bisa update cerita. Kok tahun 2024 ini kek ga kerasa ya? Bentar lagi udah mau 17-an dan September nanti ada hari raya yang udah ke 2 kalinya buat tahun ini,kok cepet?!!! Aku belum melakukan apa apa tahun ini😭😭 belum ada pencapaian sih.. makin kesini pelajarannya makin ngelunjak yaa🥰🥰 bisa bisanya belajar 1 materi 1 hari kan 🐶

DI VOTE GES,VOTE DAN VOTEE JANGAN DILIHAT SAJAA YAAA

udah Babay sampai jumpa lagi... Nanti..🫶👋

AXEVELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang