12 :

65 4 0
                                    

"aduh, apaan sih, katanya pengarahan yang terakhir,ini mah bukan terakhir"

Hari ini adalah hari Senin dan hari yang paaaaalinggggg disukai oleh semua oraaaanggg. Vea harus terkena matahari hingga jam setengah 8 pagi oleh kepala sekolahnya.

"Mana Vydra pura pura pingsan lagi,enak banget anjir"

'FLASHBACK ON'

"Vy,lo panas ga?"

Vydra menatap Vea tajam "ya iya lah! Lo mah enak di bawah pohon rindang barisnya,lah gue?"

"Hehe, makanya tadi dibilang juga ke lapangan nya cepetin,malah di lama lamain,jadi,siapa yang nyesel?"

"Apa gue pura pura pingsan aja ya?" Vydra melihat ke sekeliling dan terdapat anak PMR di belakang barisan.

"Hah? Lo bilang ap- WAA Vy,Lo kenapa pingsan ege, nyusahin lo. PMR,PMR!"

'FLASHBACK OFF'

"dipikir pikir...cerdas juga,dengan otak yang segede tutup botol,dia bisa berfikir ternyata"

Vea celingak-celinguk melihat semua murid yang mengeluh kepanasan. Saat pandangan nya ke arah barisan Mirel, matanya dan mata Mirel bertatapan, sebelum Mirel memutuskan kontak mata.

Vea mengangkat salah satu alisnya 'dia kenapa sih? Emang gue seserem itu apa?'

....

Vea berbaring di kursi taman belakang sekolah,disana adalah tempat yang paling sejuk jika saat panas,karna angin di sana keras.

"Enak banget hidup mundur 5 bulan.."

Vea membulatkan matanya,ia bangun dan langsung duduk. "5 Bulan?!" Vea mengecek ponselnya "anjir sisa 4 bulan coeg."

Vea berfikir sejenak,selama ia disini belum ada tindakan mencurigakan dari Mirel, apalagi semua orang masih sangat baik kepadanya,karna sangat berbeda dari yang dulu. Dulu setelah ayahnya mengadopsi Mirel, hidupnya langsung berubah setelah ia di fitnah membully Mirel.

"Ck, ngingetin nya aja udah buat gue gedeg, apalagi kalo terjadi lagi?"

****

AXEVELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang