13 :

49 5 1
                                    

"Vea.. sini deh" ucap Mirel yang mendatangi kamar Vea.

Vea menatap Mirel dan berjalan ke arahnya "kenapa? Kamu mau ngomong sesuatu?"

"Sebenernya hari ini aku tuh lagi pengen banget belajar masak,kamu bisa bantu ga?"

Vea berfikir sejenak,dia sangat pandai memasak karna dulu mommy sering mengajarinya. Vea mengangguk "boleh, emangnya mau masak apa?"

"Aku pengen masak steak"

Vea membolakan matanya "kamu yakin? Menurutku,kalo masih pemula jangan masak makanan yang terlalu susah. Steak itu susah,lho. Kamu yakin bisa?"

"Iya Vea,aku yakin."

"Ya udah deh,ayo ke dapur"

Vea berjalan duluan ke dapur dan Mirel berada dibelakangnya.

...

"Nih Mirel,motong nya kayak gini. Tomatnya jangan terlalu tipis sama jangan terlalu tebel"

Mirel mengangguk mengerti "oke,biar aku aja"

"Mirel,Vea" Zyran memanggil ke-2 anaknya.

"Eh ada Daddy,aku kesana dulu ya. Kamu bisa sendiri kan?"

Mirel mengangguk "iya bisa kok"

Vea menghampiri Ayahnya. "Daddy kok udah pulang?"

Zyran mengusap lembut kepala Vea "iya,tadi sengaja pulang cepet,kata Mirel dia mau masak?"

Vea mengangguk "iya,dy. Dia minta Akau ngajar-"

"AAA"

Vea terkejut mendengar teriakkan Mirel,ia langsung berlari menuju dapur dan terlihat Mirel yang sudah berada di lantai dengan tangan dan kaki yang melepuh terkena air panas.

"MIREL!"

Zyran segera menggendong Mirel,ia segera membawa Mirel kerumah sakit.

Kini tinggal Vea sendiri di dapur. Ia menatap lantai yang baru saja terkena air.

"Aku... Aku kayaknya ga ada masak air..."

***

"Vea!"

Vea sedang berada di kamarnya, terdengar suara ayahnya memanggil.

Vea segera menghampiri ayahnya. Baru kali ini ia melihat ayahnya marah.

"Daddy?Daddy kenapa?"

Zyran menghampiri Vea "kata Mirel,kamu sengaja naruh air panas disamping Mirel agar Mirel terjatuh?"

"Dy... Aku ga ngelakuin itu,aku juga ga ada masak air panas"

"Kamu udah berani bohong sekarang,HAH?! KAMU SENGAJA MAU BUAT MIREL CELAKA KARNA KAMU IRI DENGANNYA?!"

Tubuh Vea gemetar, ayahnya tak pernah sekalipun meninggikan suaranya kepada siapapun.

"Aku... Aku ga pernah lakuin itu... Mirel yang lakuin"

Zyran menyeret Vea ke arah gudang melemparkan tubuh Vea. Lalu Zyran langsung menutup pintu dan menguncinya.

"Akh,Dy! Daddy! Jangan tutup pintunya! Vea takut gelap" Vea menangis sejadi-jadinya. Bukan ia yang melakukan itu semua,ia pasti difitnah.

AXEVELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang