2. Cegil

1.4K 177 44
                                    

Happy reading, janlup vote dan komen yaaa

.

.

.

.

Dain yang berada di lantai dua itu melihat ke bawah, ada Asa yang sudah cantik.

*memang cantik terus sih

"Kak Asaaaa~" panggil Dain agak sedikit berteriak.

Asa yang mendengar namanya dipanggil itu langsung mendongak ke atas, melihat gadis yang dia benci tersenyum tak tau malu.

Kemudian gadis itu berlari menuruni tangga dengan sangat cepat hingga~

*brakk~
*brikk~
*brukk~

"Ughh aww~" ringisnya.

Asa meringis melihat gadis itu terjatuh dari beberapa anak tangga terakhir.

"Aku tidak apa-apa kak!" jawab Dain mencoba bangun sendiri sembari meringis karena lututnya sudah membentur lantai.

Padahal Asa juga tidak berniat menanyakan apalagi membantunya.

Gadis yang memiliki keturunan Jepang itu tidak perduli dan malah pergi begitu saja.

"Eh kak tunggu dulu!" ucap Dain, dia mencoba menyusul Asa dengan kakinya yang pincang.

Asa berhenti dan Dain yang tak mengetahui jika kakaknya itu kan berhenti langsung menabrak punggungnya.

"Aduh~"

Jidat paripurnanya membentur punggung Asa karena dia sedikit berlari sembari membungkuk.

"Ngapain sih lo?" tanya Asa.

Akhirnya dia mendengar suara kakaknya.

Ya itu memang tujuan Dain yang sebenarnya, karena Asa tidak pernah mau membuka mulutnya untuk berbicara padanya.

"Kak Asa mau kemana?" tanya Dain.

Asa mengerutkan keningnya.

"Bukan urusan lo!"

Kemudian gadis berumur 22 tahun itu berlalu begitu saja.

"Jutek banget, untung sayang hihi,"

Dain mengikuti kakaknya yang masuk ke dalam mobilnya.

Gadis yang duduk di bangku kelas 12 itu melambaikan tangannya pada Asa yang kaca mobilnya masih terbuka.

Asa mengerutkan keningnya dan menutup kaca mobilnya kemudian berangkat pergi.

"Bye kakak sayang~" ucap Dain setelah mobilnya kakaknya itu pergi.

Tapi dia meringis lagi karena kakinya memar sekarang.

"Ugh sakit juga anjir,"

Dain pun masuk ke rumahnya ingin meminta pijit pada maidnya.

"Bi~ Bibi~" panggil Dain.

Salah seorang maidnya pun menghampiri gadis cantik itu.

"Iya Nona Dain? Astaga kenapa dengan kaki Nona?" tanyanya yang melihat Dain berjalan sedikit pincang.

"Jatoh dari tangga, pijitin Dain hiks," jawabnya dengan manja.

Maid itu langsung membantu majikannya.

.

.

****

Pagi ini Dain sarapan lagi dengan kakak juga Daddynya.

You're Mine - Rorasa (Rora x Asa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang