30. Rasa Bersalah

1.1K 208 35
                                    

Happy reading yaa, jangan lupa vote dan komen...

.

.

.

Setelah acara pemakaman Ayahnya, Asa mengurung dirinya sendiri di kamar.

Dia tidak keluar hingga malam hari dan tidak makan maupun minum sama sekali.

Ibunya sudah sangat khawatir, berusaha untuk mengetuk pintu kamar putrinya itu agar dibuka, tetapi Asa sama sekali tidak menjawab panggilannya.

"Asa sayang, buka pintunya nak, Makan dulu sayang, kamu belum makan dari pagi loh,"

Sana bingung harus bagaimana menyuruh putrinya untuk membukakan pintu kamarnya.

Teman-teman Rora baru saja pulang, dan Rora juga masih terlihat sangat sedih, air matanya baru saja berhenti.

Dia melihat wanita cantik itu mengetuk pintu kamar putrinya namun sama sekali tidak digubris.

Rora masuk ke kamarnya sendiri untuk mencari sesuatu di laci lemarinya.

Terlihat sebuah kunci, dan dia pun membawanya ke luar kamarnya menuju Sana yang masih berusaha membujuk putrinya untuk membukakan pintu kamarnya.

Rora menghela nafasnya.

"Tante~"

Sana menoleh ke belakang melihat Rora yang matanya bengkak setelah menangis berjam-jam.

"Aku punya kunci cadangannya," ucap gadis itu pelan karena suaranya hampir habis setelah menangis.

Ibu kandung dari Asa itu tersenyum tipis.

"Tolong bujuk dia untuk makan ya Dain?" ucap wanita itu.

Wanita paruh baya itu membiarkan Rora untuk masuk sendirian dan membujuk anaknya.

Rora mengangguk dan membuka pintu kamar Asa dengan perlahan.

Dia menarik nafasnya dalam-dalam tidak ingin menangis lagi.

Dia harus lebih kuat sekarang. Semalam hingga pagi ini, Asa menguatkan dirinya dan menenangkannya atas kepergian Ayah mereka dan ini saatnya giliran Rora.

Dia juga sudah mengetahui semua ceritanya dari Ibu kakaknya itu jika dirinyalah anak kandung Lee Min Ho yang sesungguhnya bukan Asa.

Sebenarnya Rora tidak terlalu terkejut untuk itu, dari dulu Min Ho memang selalu mengatakan bahwa dia adalah Ayahnya namun Asa yang dulu selalu menganggap dirinya hanyalah anak adopsi itu sebabnya Rora selalu menyakini bahwa dirinya memanglah anak adopsi.

Selain itu juga Rora pun dulu tak ingin menjadi saudara sedarah dengan Asa karena berharap dirinya bisa menikah dengan kakaknya itu di masa depan.

Namun yang gadis itu pikirkan setelah mengetahui kebenarannya adalah perasaan Asa sendiri.

Wanita itu pasti sangat terpuruk setelah mengetahui kenyataan bahwa dirinya bukanlah anak kandung dari pria yang selama ini merawatnya.

Ketika Rora memasuki kamar yang bernuansa putih itu, Asa tengah duduk dipinggir ranjang, menyembunyikan wajahnya pada lututnya sendiri.

Dia merenungkan semua kesalahannya yang berubah menjadi sebuah penyesalan.

Gadis penyanyi barat itu berjalan perlahan menghampiri dan duduk di sebelahnya.

"Kak~" panggilnya.

Tetapi Asa tidak merubah posisinya, dia tetap menyembunyikan wajahnya meskipun mendengar suara Rora memanggilnya.

You're Mine - Rorasa (Rora x Asa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang