20. The Moonlight

5 0 0
                                    

Gemercik air menyambut indera pendengar Kai dengan bunyi aliran sungai yang khas. Lelaki itu mendongak dan menatap bulan merah yang bersinar terang. Matanya menyipit. Perih. Sinar bulan merah memang tidak pernah cocok untuk makhluk hidup. Tekanan energi di tempat ini seakan meremas jantung Kai.

"Argh!" Kai bertekuk lutut, mencengkeram dadanya yang terasa sakit sambil memandang derasnya air sungai. Permukaannya semerah darah.

Ia pun teringat dengan masa lalu. Lebih tepatnya, saat dirinya masih kecil. Kai sangat senang bermain air. Namun secara signifikan, warna airnya berubah menjadi merah pekat ketika salah seorang mendorongnya jatuh. Kai kecil tenggelam dengan menyadari luka tusuk di bagian perut.

"Ca ... sa ...," panggilnya lemah.

Gadis manusia itu harus segera diselamatkan, pikirnya. Manusia biasa tidak akan sanggup menanggung semua tekanan energi yang melingkupi tempat ini.

Kai menarik napas dalam-dalam, berusaha beradaptasi pada udara di sekitar. Lalu ia mengembuskannya dan bersamaan dengan itu rasa sakit yang menyerang jantungnya berangsur-angsur menghilang.

Seseorang terbangun mendengar erangan di bawah sana. Matanya berurat merah, bergerak mengikuti setiap pergerakan Kai. Laki-laki jakung yang merasakan sepasang mata tersebut seketika menoleh. Namun ia hanya menemukan deretan pohon yang suram.

Kedua alisnya mencuram. Akan sangat berbahaya jika seorang vampir memergoki dirinya berada di sini. Bau tubuhnya mungkin dapat mengundang perhatian para vampir. Kai ingat betul bahwa kawasan ini merupakan wilayah mereka. Selain penciuman yang sensitif, pendengaran mereka juga tajam. Dia harus berhati-hati dalam bersuara.

Kai berusaha melangkah meski kakinya terasa berat. Hal ini membuatnya kesulitan karena dimensi di dunia vampir tidak menerima kehadiran entitas asing. Jika Casa berada di sini, gadis itu pasti lebih kesulitan. Kekhawatiran yang menghinggapi hati Kai semakin membesar.

Dalam setiap langkah, nama Casa selalu terpatri di pikirannya. Namun sosok yang dicari tidak terlihat di manapun. Semoga tidak terjadi apa-apa padanya.

"Kumohon ... bertahanlah!" bisiknya sambil menahan erangan.

"Manusia?"

Seseorang yang sedaritadi berdiri di dahan pohon mengernyit heran. Aroma tubuh Kai hampir sama dengan Niel, tetapi anehnya terdapat aroma-aroma lain bercampur baur seolah menutup aroma yang asli. Dia juga menggunakan bahasa yang kerap diperdengarkan oleh penyihir bajingan. Meski tidak paham artinya, Devon merasa terganggu dengan raut wajah Kai. Raut wajah yang seolah ingin membunuh siapa saja sebab telah menyentuh barang berharga miliknya.

Selain itu, sebelum dia menginjak area tepi sungai, muncul sebuah pusaran portal berwarna hitam. Jelas bahwa portal dengan warna gelap seperti itu adalah buatan penyihir. Jika portal ini hasil perbuatan Niel, ia perlu melaporkannya pada David. Mungkin karena inilah Devon diperintahkan lagi mengawasi daerah perbatasan.

"Tuan," panggil Devon menggunakan telepati jarak jauh.

Vampir yang kini asyik berburu di hutan dibuat tersentak. Tanpa mengindahkan panggilan tersebut, David kembali fokus menatap target buruannya. Seekor kelinci putih kecil sibuk menggali lubang persembunyian.

"Saya ingin melaporkan situasi di perbatasan." Meski begitu, Devon yakin bahwa tuannya mendengarkan. "Sebuah portal hitam telah muncul dan seorang manusia keluar dari lubang portal tersebut. Saya tidak tahu kenapa, tapi dari tubuhnya tercium aroma lain yang baru pertama kali saya temui. Saat ini dia tampak kesakitan. Haruskah saya membawanya ke ruangan seperti kemarin?"

David menaikkan sebelah alis. Dengan gesit, ia mencengkeram leher kelinci sampai kaki kecil itu meronta-ronta. Kelinci putih mencicit panik sebelum kehilangan napas terakhirnya dalam sekejap. Ia tersenyum menatap kelinci di tangannya sudah tak berkutik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Special CrusherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang