13. Together With You

98 15 5
                                    

"Mama."

Nicholas tersentak saat lengan Sunghoon melingkar di pinggangnya, Suaminya itu memeluk dari belakang dengan erat.

"Kenapa?"tanya Nicholas pelan, dia baru saja selesai menidurkan Sungchol bahkan masih di kamar Sungchol, putranya itu tiba-tiba rewel setelah pulang dari acara yang Papanya datangi, lelah mungkin karena memang sekarang sudah larut dan lewat jam tidur Sungchol.

"Nggak papa, Sungchol udah tidur kan? Ayo ke kamar."ajak Sunghoon sambil menatap Sungchol yang sudah terlelap.

"Ya kamu lepas dulu dong."

Sunghoon benar-benar melepaskan pelukannya namun setelah itu dia menggendong Nicholas di depan dengan kedua lengannya, ala pengantin lah gampangnya.

Untung Nicholas nggak refleks teriak yang bisa aja ganggu tidur Sungchol.

"Ayo tidur."Sunghoon berjalan santai menuju kamarnya dengan Nicholas yang terus menatapnya.

"Kenapa sayang, aku ganteng ya?"tanya Sunghoon percaya diri, dengan berani dia mencuri ciuman di bibir Nicholas, untung Nicholas lagi mode kalem. Pintu kamarnya tidak tertutup jadi dia langsung masuk aja ke dalam. Kakinya kirinya bergerak menutup pintu kamar.

"Iya, kalau kamu jelek jangan berharap Sungchol ada."

"Jadi kalau aku jelek kamu nggak mau sama aku?"

Sunghoon membaringkan Nicholas di kasur dan mematikan lampu kamar, benar-benar gelap tanpa lampu tidur.

"Mungkin iya."

"Tapi buktinya Sungchol ada, aku ganteng banget berarti makanya kamu cinta sama aku, bibit unggulan itu cuma ada satu di dunia."

Nicholas pengen banget julid tapi Sunghoon beneran ganteng banget, gimana dong?

"Ya buat lagi aja supaya nggak satu-satunya."

"Kamu mau?"Sunghoon yang sudah ikut berbaring di samping Nicholas itu tergelak, kode banget.

"Ya kenapa enggak?"

"Aku sayang kamu."Sunghoon tiba-tiba memeluk Nicholas erat, seakan tak mau jika Istrinya itu pergi menjauh barang sebentar saja.

"Aku juga."

Nicholas ingin memberikan Adik untuk Sungchol supaya putranya itu tidak kesepian namun nampaknya Sunghoon masih memiliki sedikit trauma tentang masa lalu. Nicholas tidak bisa berkata apa-apa kepada Suaminya itu karena dia pun juga sebenarnya masih sedikit khawatir.

"Sungchol baru aja ketemu sama Mamanya, aku nggak mau kalau Sungchol mengalami nasib yang sama untuk kedua kalinya. Aku juga nggak mau kehilangan kamu lagi."

"Aku kuat Sunghoon, dulu memang mungkin aku masih terlalu muda makanya rahim aku masih lemah."

"Yakinkan aku bahwa kamu mampu, yakinkan aku bahwa aku layak untuk mendapatkan yang kedua kalinya."

"Perlahan, kamu pasti bisa. Kita akan membangun sebuah keluarga seperti yang kamu harapkan."

Sunghoon mencium kening Nicholas singkat, terlalu bahagia karena merasakan Nicholas kembali ke pelukannya.

"Aku benar kan tentang kita yang akan menikah dan menjadi keluarga bahagia?"tanya Sunghoon.

Nicholas yang ada di pelukan Sunghoon itu merapatkan tubuhnya dan semakin menenggelamkan kepalanya ke dada sang Suami.

"Iya, perkataan spontan kamu jadi kenyataan. Siapa yang nyangka?"suara Nicholas tidak terdengar jelas karena teredam oleh dada Sunghoon ditambah selimut yang menutupi seluruh tubuhnya hingga kepala itu semakin membuat suara Nicholas tidak terdengar.

"Aku bersyukur karena jadi kenyataan."

Pertemuan pertama Sunghoon dan Nicholas itu lucu tapi juga bikin panik Sunghoon. Mereka yang sama sekali tidak saling mengenal tiba-tiba saja menjadi dekat dan lambat laun hubungan mereka menjadi tahap serius. Sunghoon jatuh cinta pada pandangan pertama begitupun dengan Nicholas.

"Kita bisa buat Adik untuk Sungchol sekarang kalau kamu mau."

"Kamu bercanda! Jangan sekarang, aku capek."

"Tadi siapa yang kode duluan?"

"Ya maksudnya nggak sekarang juga Tuan Park. Aku masih mau manjain Sungchol dulu."

"Kita, aku akan kerja lebih keras mulai sekarang untuk bahagiain kalian berdua."

"Terimakasih."

"Buat?"

"Buat usaha kamu yang selalu mengejar dan mempertahankan aku."

Sunghoon tertawa kecil, Nicholas ini memang tipenya sekali. Rasanya mungkin Sunghoon akan sangat menderita jika Nicholas tidak bangun saat itu.

"Sama-sama, apa sih yang enggak buat kamu."

"Udah ah ayo tidur, aku ngantuk."

"Nggak jadi buat Adik buat Sungchol?"tanya Sunghoon jahil.

"Dibilangin besok aja aku masih mau manjain Sungchol dulu, aku mau semua waktuku sebagian besar buat Sungchol sekarang, anak kesayangan aku."

"Kalau aku?"

"Kamu Suami kesayangan aku dong."

Nicholas mengusak wajahnya ke dada Sunghoon lalu mencoba untuk tidur. Nicholas rindu masa-masa menjadi kekasih Sunghoon dulu.

Mungkin kapan-kapan bisa lah mereka berdua melakukan hari tanpa Sungchol.

"Aku cinta kamu."

"Cinta kamu juga."

SEE YOU NEXT CHAPTER

Where Is Mom || SungCholTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang