Sunghoon berlari di antara para karyawan yang menatapnya heran, setelah memasrahkan seluruh pekerjaannya kepada Juno.
Mendengar kabar bahwa Istrinya sadar tentu saja Sunghoon sangat bahagia, setelah menunggu lama Nicholas akhirnya sadar dari komanya.
Sunghoon memberi tahu Alice tentang Nicholas agar nanti Sungchol bisa langsung di antar ke rumah sakit.
Dan kini, Sunghoon telah berdiri di depan pintu ruang rawat Nicholas. Setelah meminta izin kepada Dokter Yoon, Sunghoon langsung saja bersiap menemui Nicholas.
Menghela napas pelan, Sunghoon perlahan menggeser pintu putih tersebut, jantungnya berdetak kencang. Kakinya perlahan melangkah masuk, matanya langsung terarah pada seseorang yang sedang tertidur di ranjangnya.
Sunghoon mencium kening Nicholas sebelum mendudukkan dirinya di kursi samping ranjang, menggenggam tangan Nicholas dan menciumnya membuat pemilik tangan terbangun. Mata yang selama ini terpejam akhirnya hari ini terbuka.
Air mata yang sedari tadi Sunghoon tahan akhirnya mengalir deras kala melihat senyum yang selama ini ia rindukan dan nantikan.
"Yixiang."kata Sunghoon lirih. Tangan Nicholas bergerak pelan untuk mengusap air mata yang mengalir di pipi sang Suami.
"Sunghoon."
Air mata kembali mengalir deras tanpa bisa Sunghoon tahan, rasa bahagianya membuncah hingga Sunghoon tak mampu berkata apapun.
"Jangan nangis."
Suara itu, suara yang selalu Sunghoon tunggu kini kembali terdengar.
Sunghoon memeluk Nicholas pelan, menyalurkan rasa rindu yang selama ini ia rasakan. Selama beberapa saat tidak ada percakapan, hanya ada pelukan hangat dan rindu dari Sunghoon juga Nicholas.
Sampai...
Srek
"MAMA!"suara teriakan cempreng khas anak kecil masuk ke dalam indera pendengaran mereka membuat Sunghoon dan Nicholas reflek melepas pelukannya dan menoleh ke sumber suara.
Di sana ada Sungchol yang terdiam di depan pintu dengan Alice di belakangnya.
Sementara Nicholas menatap Sungchol dalam. Terakhir kali melihat Sungchol, dia masih sangat kecil dan sekarang yang berdiri di depannya ini adalah anak yang sudah memakai seragam sekolah. Selama itulah dirinya meninggalkan Sunghoon dan Sungchol?
"Nicholas."Alice menghampiri Nicholas dan memeluknya. Tentu saja dia juga merindukan sahabatnya sekaligus Istri Bos-nya tersebut.
"Alice."Alice mengangguk dan memberikan senyuman terbaiknya.
"Aku merindukanmu, namun sekarang aku akan memberikan ruang untuk kalian berbicara."Alice melepas pelukannya dan pergi dari sana.
"Saya akan kembali ke kantor membantu Juno."setelah pamit dengan Sunghoon, Alice pun kembali ke kantor.
"Mama?"Nicholas kembali menoleh ke arah Sungchol yang sudah duduk di ranjangnya, Sunghoon yang menaikkannya.
"Sungchol?"Nicholas mengusap wajah Sungchol seolah tak percaya dengan apa yang ia lihat. Benarkah ini putranya yang ia lahirkan dulu.
"Sungchol rindu Mama, Mama nggak akan sakit dan ninggalin Papa sama Sungchol lagi kan?"tanya Sungchol polos.
Nicholas tersenyum singkat, merasa bersalah sekaligus bangga saat mendengar Sungchol memanggilnya Mama. Nicholas memeluk Sungchol erat.
"Iya sayang, maafin Mama mulai sekarang Sungchol nggak hanya akan berdua sama Papa aja tapi sama Mama juga."Sungchol membalas pelukan Nicholas.
"Yeay besok Sungchol bisa pamer sama teman-teman kalau Sungchol juga punya Mama."Nicholas semakin merasa bersalah walaupun memang sebenarnya itu murni bukan kesalahan dia, itu adalah sebuah kecelakaan yang tidak bisa dihindari.
"Iya, mulai besok Sungchol bisa pamer sama siapapun kalau Sungchol juga punya Mama."Sunghoon menimpali dan ikut memeluk dua orang kesayangannya.
***
"Maafin aku."Nicholas menundukkan kepalanya, menatap tangannya yang dipeluk oleh Sungchol yang kini tertidur di sampingnya.
"Buat apa?"Sunghoon bertanya, matanya sedari tadi tak lepas menatap Nicholas.
"Semuanya, maafin aku karena meninggalkan tugasku sebagai seorang Istri dan Ibu."
Sunghoon tersenyum menatap Nicholas, sungguh Nicholas di depannya kali ini bukanlah Nicholas yang dulu Sunghoon kenal. Nicholas saat ini terdengar sangat lembut dan bertanggung jawab berbeda dengan dulu yang setiap harinya pasti tidak pernah absen untuk mengumpati dirinya.
"Yixiang, dengerin aku semua ini sudah menjadi takdir yang tidak seorang pun tahu bagaimana akhirnya, tidak ada yang bersalah di sini."
"Kamu masih cinta sama aku?"tanya Nicholas ragu. Pertanyaan yang tidak perlu ditanya sih sepertinya.
"Tentu saja, aku selalu menunggumu, aku selalu mencintaimu dan akan selalu seperti itu."
"Maafkan aku, aku akan menjadi Ibu yang baik untuk anak kita."Nicholas mencium tangan Sungchol.
"Dan aku juga akan menjadi Istri yang baik untuk kamu."tangan kanan Nicholas yang bebas menarik kerah kemeja Sunghoon hingga wajah keduanya sangat dekat. Nicholas mengecup bibir Sunghoon singkat masih dengan tangannya yang ada di kerah kemeja Sunghoon.
Sunghoon terkekeh pelan, ternyata Yixing tidak pernah berubah. Dia masih menjadi Nicholas yang dulu Sunghoon kenal.
SEE YOU NEXT CHAPTER
KAMU SEDANG MEMBACA
Where Is Mom || SungChol
Hayran KurguTentang Sunghoon yang harus merawat sang buah hati tanpa ada seorang Ibu di sisinya. "Aku, selalu menunggumu." BXB!!! Dom-Sunghoon Sub-Nicholas