Sunghoon menatap bahagia bayi mungil yang ada di gendongannya.
Dalam hati kecilnya terbesit rasa haru ketika melihat anak yang selama ini ia nantikan kehadirannya akhirnya terlahir ke dunia ini.
Semua rencana indah telah tersusun rapi di kepala Sunghoon saat menanti kelahirannya. Banyak hal yang sangat ingin ia lakukan bersama Istrinya, Ibu dari anaknya saat hari ini tiba. Sunghoon telah mengharapkan keluarga yang bahagia dengan lahirnya putra pertama mereka.
Namun, apalah daya kondisi kesehatan Istrinya menurun drastis selang beberapa saat melahirkan putranya.
Hal ini membuat Sunghoon tentu saja harus ekstra menjaga sang Istri, juga menjaga sang anak adalah sebagian dari tanggung jawabnya.
***
"No, Papa."
"Ini?"
"No."
"Ini?"
"Eum No!"
"Terus yang mana Baby?"Sunghoon menghela napas frustasi saat sedari tadi tak ada baju yang menarik perhatian putranya.
"Ini aja deh Papa."ujar si kecil sambil berjalan ke arah kemeja milik Sunghoon yang terdampar begitu saja di atas kasur.
"Park Sungchol!"Sunghoon menatap kesal anaknya yang suka sekali membuatnya kesal dan pusing. Baju yang ditunjuk Sungchol adalah baju ke-3 yang Sunghoon perlihatkan tadi. Lantas kenapa tadi harus menolak kalau ujung-ujungnya juga itu yang dipilih.
Setelah sarapan tadi, Sunghoon dan Sungchol mulai mengacak-acak lemari guna menemukan pakaian yang cocok untuk dikenakan, ya begitulah hasilnya jadi berantakan.
"Hehehe."Sungchol hanya tertawa gemas seolah tak bersalah telah membuat sang Ayah kesal, Sunghoon tentu saja tidak bisa marah.
Perkenalkan, Park Sungchol putra tunggal Park Sunghoon yang 90% sifatnya mirip Mama. Sama-sama suka bikin Sunghoon pusing dan juga darah tinggi tapi tetap sayang.
Melihat Sungchol sama saja seperti saat Sunghoon melihat sang Istri, sifatnya, tawanya, bahkan raut wajah tak bersalah saat berhasil membuat kesal dirinya itu selalu mengingatkannya kepada sang Istri.
Hahh entah apa yang sedang dilakukan Istrinya di alam bawah sadar sana sampai hampir 2 tahun berlalu pun Istrinya itu masih belum sadarkan diri.
2 tahun yang lalu saat Sungchol baru berusia 2 tahun, Sunghoon harus menghadiri acara pernikahan kolega bisnisnya ke tempat yang cukup jauh dan tentu saja Istrinya harus ikut namun sangat tidak mungkin jika harus membawa Sungchol.
Maka dari itu, Sunghoon pergi bersama Istrinya dan menitipkan Sungchol ke rumah orang tuanya untuk sementara waktu.
Namun, kejadian tak mengenakkan menimpa mereka. Waktu itu hujan deras dan angin kencang melanda saat mereka dalam perjalanan pulang. Sebuah mobil dari arah kanan tampak tak bisa mengendalikan laju kendaraannya.
Sunghoon tidak melihatnya karena yang ia tahu lampu di depan sudah menunjukkan warna hijau pertanda dirinya bisa menjalankan mobilnya. Namun, ternyata dari arah kanan tiba-tiba sebuah mobil menghantam keras mobilnya hingga menabrak pembatas jalan.
Sebelum kejadian, Sunghoon sempat mendengar suara Istrinya yang memintanya untuk menghentikan mobil agar tidak tertabrak namun kejadiannya begitu cepat hingga Sunghoon tidak sempat memproses apa yang terjadi.
Kecelakaan tak bisa dihindarkan, malam itu cukup sepi hingga bantuan pun cukup lama datang,
Dirinya sendiri mengalami luka cukup serius sampai-sampai harus melakukan operasi sementara Istrinya yang duduk di sisi kanan tentu saja langsung merasakan tabrakan tersebut dan hingga saat ini sang Istri belum terbangun dari tidur panjangnya.
Bantuan yang terlambat juga menjadi faktornya, apalagi dari setelah melahirkan dulu memang Istrinya itu masih lemah fisiknya.
"Papa, let's take a bath."ajak Sungchol membuyarkan lamunan Sunghoon.
"Ayo."Sunghoon kemudian menggendong sang anak untuk pergi mandi.
Ya, semua urusan sang anak kini Sunghoon yang mengurusnya. Dari Sungchol lahir dirinya sudah banyak belajar cara merawat anak jadi saat Istrinya tidak ada Sunghoon tidak terlalu kewalahan mengurus Sungchol, apalagi Sungchol merupakan anak penurut dan pintar. Lagi-lagi seperti Mama, ralat hanya pintarnya Mama saja yang menurun karena sifat penurut itu menurun darinya. Tidak ada sejarah jika sang Istri adalah anak penurut dari dulu.
Sunghoon ingin Sungchol menjadi lebih dekat dengan dirinya dan merasakan kasih sayang orang tua yang lengkap walaupun tanpa seorang Ibu di sisinya.
"Tampannya."ucap Sunghoon yang sedang merapikan rambut Sungchol.
"Iya dong kan Sungchol Anak Papa."balas Sungchol bangga membuat Sunghoon gemas.
Hari ini, sepasang Ayah dan anak itu akan pergi ke sekolah si kecil yang memang akan sering mengadakan sebuah pertemuan orang tua. Tidak ada maksud lain selain membahas tentang anak didik dan mengakrabkan hubungan antara Guru dan orang tua murid dan ini adalah pertemuan pertama.
"Ayo, kita terlambat."Sunghoon mengemudikan mobilnya membelah jalanan Seoul yang ramai. Dirinya mengambil cuti untuk menemani anaknya, karena kalau bukan dia siapa lagi? Putranya itu tidak mudah dekat dengan orang lain sama sepertinya, kali ini tidak seperti Mama karena Mama adalah orang yang sangat mudah bergaul. Kemana pun Mama pergi pasti ia memiliki seorang kenalan.
Sampai di sekolah Sunghoon mengerjapkan matanya pelan, sial kenapa mereka semua membawa pasangan. Bukan apa, Sunghoon hanya tidak ingin jika putranya merasa dia tidak punya Ibu karena sampai saat ini Sungchol tidak tahu di mana Mama dan ada apa dengan Mama.
SEE YOU NEXT CHAPTER
KAMU SEDANG MEMBACA
Where Is Mom || SungChol
FanfictionTentang Sunghoon yang harus merawat sang buah hati tanpa ada seorang Ibu di sisinya. "Aku, selalu menunggumu." BXB!!! Dom-Sunghoon Sub-Nicholas