7. Sahabat Kecil

14 3 0
                                    

7. Sahabat Kecil

Hari Senin itu pun tiba, dan ternyata SMA Binaraya memenangkan juara dua dari perlombaan cerdas cermat kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari Senin itu pun tiba, dan ternyata SMA Binaraya memenangkan juara dua dari perlombaan cerdas cermat kemarin. Kini Safinka, Nexus, dan Disan dipanggil ke depan lapangan saat upacara sedang berlangsung. Mereka sangat disanjung-sanjung hingga diberikan ratusan tepuk tangan yang amat meriah atas perjuangan mereka membawa nama sekolah. Kepala Sekolah yang saat itu berpidato, terus mengucap kata pujian terhadap mereka bertiga tanpa henti.

"Gara-gara lo kita jadi juara dua!" singgung Safinka kepada Nexus di sampingnya.

"Gak bersyukur lo," balas Nexus datar dengan tatapan mata ke arah para siswa yang berbaris.

Seusai upacara Belardi menghampiri Safinka untuk memberikannya kata selamat seraya megulurkan lengannya untuk berjabat tangan. Pelan-pelan Safinka menjabat tangan Belardi penuh kegugupan. Lalu Belardi juga mengajak Safinka untuk berjalan-jalan sebentar sepulang sekolah. Namun Safinka menolaknya. Lantas Safinka pamit kepada Belardi dan segera meninggalkan laki-laki itu di lapangan sendirian.

Sangat persis ketahuan sekali dari nada bicara hingga tingkah laku Belardi, tampak seperti memiliki perasaan terhadap Safinka. Sayangnya ia salah menaruh hati. Karena Safinka sama sekali tidak mempunyai ketertarikan terhadap Belardi meski ia seorang Ketua OSIS tampan dan berprestasi. Baginya Belardi cuma buaya darat yang selalu melakukan hal yang sama ke setiap wanita yang ia dekati.

Di dalam kelasnya, Safinka sibuk menulis apa yang tertulis di papan tulis. Lalu Klara menyenggolnya yang membuat Safinka tahu, pasti Klara ingin diantar ke toilet lagi. Safinka lantas langsung mengiyakan mau Klara kemudian keluar dari kelas ini. Sejujurnya Safinka juga ingin keluar dari kelas lantaran belum sarapan. Lantas seusai Klara menggunakan toilet, mereka berdua langsung berjalan ke arah kantin untuk makan sebentar. Namun di saat-saat Safinka sedang nikmat menyantap makanannya, si pengacau Nexus dan Bara datang menghampirinya sembari cengenges. Kecuali Nexus yang memang orangnya cuek.

"Widih! Anggota OSIS bolos pelajaran nih?!" celetuk Bara cengenges, membuat Safinka jengkel.

"Lo sendiri ngapain di kantin?!" geretak Safinka menatap malas.

"Ya kita harus menauladani OSIS dong!"

"Untuk sekarang, gue bukan OSIS! Gue cuma murid biasa!" cam Safinka.

Namun tampaknya Bara justru mengejeknya tanpa ingin berhenti hingga kemarahan Sarinka memuncak. Sontak Safinka langsung mengambil gelas yang berisikan minuman sodanya itu lalu menyiramkannya tepat ke seragam Nexus. Nexus yang terkejut, langsung memasang tatapan tajamnya ke arah netra Safinka.

"Kok gue yang disirem sih?!" ketus Nexus memegangi bagian seragamnya yang basah.

"Gue benci sama lo!" jawab spontan Safinka.

"Tapi yang ngebully lo bukan gue!!"

"Ya lagian ngapain lo berdua di sini?!"

Bara yang melihat pertengkaran itu sontak terbisukan. Dia hanya diam sembari melihat mereka berdua yang saling beradu dialog dengan nada yang membentak. Sementara Klara sibuk menenangkan Safinka yang masa bodo dengan perkataan Klara. Tak lama guru yang mendengar kericuhan itu pun datang memisahkan mereka berdua. Selain dipisahkan, keempatnya yang ada di sana ditarik lalu dihukumlah mereka semua—diberdirikan di tengah lapangan.

NEXUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang