Nevertheless ( 10. )

372 39 10
                                    

Kakinya lemas, seperti seonggok jelly yang sudah tidak bisa di buatnya untuk berdiri. Matanya tak berhenti mengeluarkan Liquid bening yang mengalir deras bagaikan Sungai. Pandangannya kosong.

Apakah... Semua ini telah berakhir?

⚪⚪⚪

•••

Ternyata hidup di dunia ini perlu ditanamkan dan cara menuai apa yang namanya berbuat baik dan buruk di dunia. Kakashi selalu berpikir, dirinya merasa dialah orang paling sabar. Bahkan orang paling tidak pernah mau membuat masalah dengan orang lain, bisa di bilang kakashi ingin selalu menjadi orang baik di dunia.

Dulu saat kehilangan orang tuanya Kakashi merasa dunianya seolah benar benar hitam, gelap, tidak lagi ada warnanya. Dunia yang dirinya tempati kelabu, menangis pun tak mampu membuat kakashi puas.

Hingga sebuah uluran tangan dan senyum cerah wanita itu tertuju padanya.

Kushina, wanita dengan surai merah nya yang indah. Wanita itu seolah membantu kakashi keluar dari zona kelabu itu, Kushina mengajari dan menumpahkan banyak warna kepada kakashi. Mengajarkan kakashi bahwa dunia tak selalu menyakiti. Kebahagiaan yang kakashi dapat dari Minato dan Khushina sangat berlimpah seolah warna yang mereka berikan pada kakashi tidak akan pernah habis.

Perlahan kakashi bisa berbisik kepada dirinya sendiri, dia tahu bagaimana. Rasanya bahagia sampai sepenuhnya Kakashi merasa lega.

Tapi apapun yang ia perbuat pasti ada pula konsekuensinya, perbuatannya di masa lalu adalah awal bagaimana rasa lega itu berubah menjadi rasa takut, gelisah, merasa selalu di awasi. Harusnya masa lalu adalah yang paling jauh dari kita, tidak perlu di bahas. Tapi jika sudah seperti ini, kakashi pun tak bisa menghalaunya.

Dia adalah yang kakashi cintai memang, yang kakashi dambakan dulu. Kakashi mencintainya sampai rasanya terobsesi padanya, bahkan kakashi rela melakukan apapun agar tidak berpisah dengannya di masa itu. Tapi yang dirinya lakukan Salah, semuanya sudah berbeda dan sebenarnya kakashi cukup menyesali keputusan gegabahnya waktu itu.

Kalau di pikir pikir juga sudah hampir satu bulan lebih setelah kejadian itu, kejadian dimana pria itu sudah hilang dan hidupnya kembali ke awal lagi. Kembali seperti semula, kakashi merasa tenang, dia lega, rasanya sudah tidak suntuk lagi.

Tenzo, pria itu sudah baik baik saja sekarang. Dia sudah kembali ke kampus beberapa Hari yang lalu, dengan senyum cerah yang di tunjukan seperti biasanya kepada kakashi. Meskipun tangannya harus tetap di gips tak membuatnya kehilangan senyumnya.

Begitu pula dengan semua teman temannya, kejadian buruk satu bulan yang lalu mudah kakashi lupakan walau kadang teringat dan mimpi buruk menyapanya lagi. Tapi pria itu, sudah tidak mengganggunya lagi. hidup kakashi sekarang tidak seperti dulu lagi, dirinya lebih banyak bicara ketimbang yang dulunya hanya sering diam seperti patung.

Paman Minato apalagi, Minato ke Kakashi juga seperti biasa. Seolah bekas Luka di wajahnya itu bukan apa apa. Seolah olah tidak ada yang terjadi, Karna interaksi mereka benar benar seperti biasanya.

Kakashi senang, dia kembali merasa tenang. Tidak ada yang mengganjal, dirinya benar benar merasa sangat lega.

Hari itu cukup mendung, tapi tak membuat kakashi malas malasan saja. Dirinya tetap ke kampus untuk mata kuliah pagi, yang katanya akan di bimbing oleh dosen baru yang katanya menggantikan dosen pengampu utama mata pelajaran ini. Ya apapun itu kakashi tidak peduli, toh dirinya juga akan tetap belajar seperti biasanya.

Nevertheless Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang