⋆˚࿔ Tinta Pertama Untuknya 𝜗𝜚˚⋆Assalamu'alaikum! Hallo guys, selamat datang di cerita pertama Bblueuphoria. Saya selaku author sangat berterimakasih kalian ingin membaca cerita ini! Harap-harap para pembaca bisa menikmati dan menyukainya!
Jangan lupa bantu vote dan comments sebagai penyemangat author 💌
Selamat membaca!“Selagi tangan dan kaki ini masih berfungsi, gue bakal melakukan apapun asalkan Aira bisa terus tertawa.”
— Naufal Pradipa Arshakalif.🪐🪐🪐🪐🪐
Aira menaruh keranjang pakaian di depan pintu kamar Abim. Setelah peringatan hari itu Aira menuruti perintah Abim untuk tak masuk ke dalam kamar tanpa seizin nya. Kepalan tangan Aira mengetuk pintu tersebut lalu menunggu si pemilik membuka.
Ceklek.
Kala sudah membukanya Abim langsung mengangkut keranjang tanpa menatap Aira. Lalu meletakkan pakaian-pakaian nya ke dalam lemari. Setelah itu Abim kembalikan keranjang tersebut pada Aira yang menunggu. Abim hendak menutup pintu sebelum Aira menahannya.
"Ck, apa?" tanya Abim dengan kesal.
"Ada yang mau aku tanyakan, Mas."
"Kapan-kapan, aku lagi capek," alibi Abim agar dapat segera kembali berbaring nyaman di atas kasur.
"Ini soal Adipa." Aira memelankan suara agar Tama tak mengetahui perkara ini.
Sontak atensi Abim terpasang penuh saat mengerti kemana arah pertanyaan Aira. Abim tahu Aira pasti akan mempertanyakan tindakan nya semalam, maka dari itu Abim sudah menyiapkan jawaban.
"Kenapa sama bocah itu?" tanya Abim.
"Mas Liam sengaja, ya, ninggalin aku sama Adipa?"
"Ngawur. Siapa yang sengaja? Kamu pikir aku ngebolehin kamu sama tetangga baru itu supaya kalian bisa berduaan? Pikir pakai otak, Ra. Sudah aku bilang jangan terhasut karena kebaikan. Bodoh sekali kamu," ujar Abim tak tanggung-tanggung mengeluarkan sarkas. Aira mencoba tak peduli akan cemoohan kakaknya.
"Jadi alasannya apa?"
"Aku ngelakuin itu karena seseorang yang minta. Siapa orangnya nggak penting kamu tahu." Abim menutup pintu sedikit kencang hingga beberapa helai Aira sekilas terhempas.
Aira menghela nafas. Ternyata harapan nya akan selalu menjadi harapan. Aira pikir Abim mulai berubah dan pikirannya lebih terbuka. Perkiraan tersebut tak ada kuasa sekedar terwujudkan. Abim melakukannya untuk seseorang, itu berarti seseorang tersebut jauh lebih penting bagi Abim ketimbang adiknya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tinta Pertama Untuknya
Teen Fiction"Jangan beri hati kamu sama seseorang yang hati nya sudah lelah." Secarik kisah tentang Nona manis Yogyakarta dan Pemuda Tampan Jakarta. Ibarat kata, bertemu orang tepat namun di waktu yang salah. Sejuta terimakasih teruntuk Adipa. Serta sejuta ter...