사랑하는 남자 때문에 무너진 자존감.
_______
Akibat cinta.
A person will easily surrender himself to someone he loves, tapi akankah penyerahan itu berakhir dengan indah? atau malah menjadi dendam dan kehancuran dari salah satu diantara cinta itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
______
Dua minggu berlalu setelah kejadian wonwoo menghantam kepala Elvio Cheol menggunakan vas bunga yang menyebabkan kepala pria itu bocor.
Sekarang Wonwoo berkerja sebagai pelayan di warung remang-remang sebelah desanya. Ia mengantar minuman ke meja pelanggan. Wonwoo tinggal di warung remang-remang itu. Ada tempat yang sudah disediakan oleh bibi lan- pemilik warung remang-remang.
"Kau tak sekolah, kana?" Tanya bibi lan yang sedang melepas roll rambutnya. Rambut yang sebelumnya lurus, sekarang menjadi gelombang.
"Tidak, bi... Lagi libur."
"Libur atau kau yang meliburkan diri?" Tanya bibi lin dengan nada selidik.
"Libur, bi. Hari ini guru-guru sedang rapat untuk membicarakan ujian sekolah." bibi lin menarik nafas lega. Wanita paruh baya itu menyayangi Wonwoo. Dia sudah menganggap Wonwoo seperti anaknya sendiri.
Sebenarnya bibi Lin sudah menikah, tapi dia tidak memiliki anak. Dia sempat hamil, tapi keguguran. Setelah kejadian itu bibi lin tidak pernah hamil lagi karena ada masalah dengan rahimnya.
Dua minggu yang lalu, wonwoo datang padanya dengan pakaian lusuh dan menenteng kain sarung yang digunakan untuk membungkus pakaiannya. Malam itu wonwoo datang meminta pekerjaan, bibi lin yang tertegun dan kasihan melihat keadaan wonwoo langsung mengiyakan. Dia menerima wonwoo bekerja disana, menjadikan wonwoo pelayan yang mengantar minum untuk para tamu.
"Kemarin waktu kau sedang berada di sekolah, bibimu datang mencarimu."
"Aku tidak butuh mereka lagi, bi. Aku bisa hidup sendiri dan membiayai sekolahku selama aku bekerja disini." wonwoo sudah sangat kecewa dengan perlakuan Kakak dari Ibu kandungnya itu.
"Kau bisa mengatakannya langsung saat dia datang kesini. Aku malas meladeni bibimu yang galak itu." Wonwoo mengangguk dengan tangan yang terus membersihkan meja dari tumpahan minuman, kulit kacang dan puntung rokok.
Malam ini malam minggu. Pengunjung pasti sangat ramai.
Para pekerja malam bibi lin tinggal di belakang warung remang-remang itu. Pekerja bibi lin sangat cantik-cantik. Mereka terpaksa menjual tubuh mereka karena alasan klasik, yaitu kesulitan ekonomi.
"Bi... Apa bibi punya kenalan di Kota?" Tanya Wonwoo. Pertannyaan wonwoo membuat bibi lin yang tadinya duduk santai langsung berdiri. Ia berjalan mendekat ke arah wonwoo.
"Kenapa? Apa kau mau ke Kota? Kau mau ngapain ke kota, kana? Asal kau tau, kehidupan di Kota itu keras kana. Pemuda dan wanita yang tidak punya kemampuan apapun hanya menjadi pemuas nafsu para petinggi disana."
"Tidak sekarang, bi. Mungkin nanti. Setelah lulus sekolah, aku ingin mencari pekerjaan di Kota. Tidak ada salahnya mencoba kan, bi?"
"Baiklah. Nanti aku coba hubungi kenalanku yang ada di Kota." wonwoo mengangguk dan dengan perlahan menyunggingkan senyum sambil terus membersihkan meja.