______
______
"Pak, seragam Bapak tidak diganti?" Tanya anggotanya saat mengantar kopi untuk sang atasan yang bahkan tidak menyadari kehadiran orang lain di dalam ruangannya.
"Biarkan saja." jawabnya tanpa melihat ke arah lawan bicaranya. Orang itu hanya mengangguk sebelum berlalu meninggalkan ruangan.
Mingyu kembali membuka berkas laporan wonwoo. Ia mencari tahu tempat tinggal pemuda itu. Dan sialnya ia tidak menemukannya. Di berkas laporan kasus itu tidak tertulis alamat wonwoo.
Ingin rasanya mingyu menghukum anggotanya yang tidak bertanya dimana tempat tinggal Wonwoo. Tapi sebelum itu, ia menemukan satu tempat yang tertulis di laporan itu.
Ya... club tempat Wonwoo bekerja.
Mingyu kembali menatap ke depan. Ia berharap bisa secepatnya bertemu kembali dengan wonwoo. Berharap pemuda itu bersedia memaafkan kesalahannya di masa lalu.
Mingyu akan secepatnya mendatangi tempat wonwoo bekerja. Jam menunjukan pukul 16.30 dan mingyu masih nyaman duduk di kursi kebesaran yang ada di dalam ruangannya. Ia masih sibuk memikirkan kesalahannya pada wonwoo di masa lalu.
Saat pintu ruangannya diketuk, saat itulah ia kembali tersadar.
"Masuk." Pintu terbuka dan memperlihatkan seorang pemuda cantik disana. Joshua, calon Istrinya itu pasti baru selesai menghadiri acara yang ada di perusahaannya.
"Sore, sayang." Sapa joshua yang melangkah mendekat ke arah mingyu.
"Ya ampun! Apa yang terjadi? Apa kamu terluka? Kenapa bajumu berdarah?" joshua panik, ia khawatir mingyu nya terluka.
"Tidak apa-apa, shua. Ini bukan darahku. Tadi aku membantu mengobati luka seseorang."
"Mengobati seseorang tapi kenapa seragammu juga terkena darahnya, mingyu?" mingyu hanya diam. Entah apa yang salah dengan perasaannya saat ini. Kehadiran joshua seolah hal yang biasa. Tidak lagi istimewa seperti sebelum-sebelumnya. Apa sebesar itu pengaruh wonwoo di dalam hidupnya?
"Kamu kenapa datang kesini, shua?" mingyu mencoba untuk mengusir bayangan wonwoo dari kepalanya. Ia mencoba mengembalikan bayangan calon Istrinya itu.
"Aku yakin kamu pasti belum makan siang kan, sayang? Jadi aku datang kesini sekalian membawakanmu makan siang." joshua dengan semangat mengeluarkan box makanan yang ia bawa. Mingyu sebenarnya tidak nafsu makan. Tapi untuk menghargai usaha joshua yang sudah repot-repot membawakannya makanan, ia mulai memakan makanan itu.
"Seragamnya dilepas dulu sebelum makan, Sayang."
"Tidak masalah, shua. Aku sudah terbiasa makan dengan darah di hadapanku."
"Tapi tidak enak dilihat, gyu." joshua masih mencoba agar mingyu mau melepas seragamnya.
"Sudah, biarkan saja. Kamu mau makan lagi?" mingyu menawarkan, dibalas gelengan kepala oleh joshua.
KAMU SEDANG MEMBACA
End In Regret [후회로 끝나다]
Historia Corta사랑하는 남자 때문에 무너진 자존감. _______ Akibat cinta. A person will easily surrender himself to someone he loves, tapi akankah penyerahan itu berakhir dengan indah? atau malah menjadi dendam dan kehancuran dari salah satu diantara cinta itu.