[0.6] tidak menyerah [포기하지 마세요]

237 36 7
                                    

_______

_______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______

Wonwoo terdiam. Tubuhnya masih terguncang, dan airmata perlahan mulai meluruh. Ia tidak sanggup lagi untuk berbicara, Hal itu membuat rasa bersalah di hati mingyu semakin besar.

Setelah terdiam selama kurang lebih lima menit, wonwoo kembali berusaha melepaskan diri dari pelukan mingyu. Tapi lagi-lagi mingyu menahannya.

"Kumohon, pergilah. Sungguh, aku sangat membencimu, Sampai rasanya aku ingin sekali membunuhmu." Lirih Wonwoo.

"Apa tidak ada kata maaf untukku, arkana?"

"Aku tidak ingin melihatmu lagi sialan!"

"Berhenti dari pekerjaan ini. Aku berjanji akan membantumu. Aku akan memberimu uang. Kamu bisa memulai usaha di desa. Kamu tidak akan menderita lagi, kana."

"Brengsek, Semua orang kaya sama saja. Kalian selalu menilai segalanya dengan uang!" wonwoo mendorong kuat tubuh mingyu hingga pria itu hampir terjungkal.

Wonwoo mengambil kunci yang ada di atas meja. Saat akan beranjak, wonwoo kalah cepat karena Mingyu sudah lebih dulu meraih pinggangnya. Mingyu membawa tubuh wonwoo duduk diatas pangkuannya. Ia mulai menyatukan bibir mereka- membuat kenangan delapan tahun yang lalu muncul kembali.

Wonwoo mematung.

Beberapa dekit setelahnya, wonwoo tersadar. Ia menggeleng keras. Ia tidak boleh terlena hanya karena sebuah ciuman. wonwoo memberontak. Ia mendorong keras tubuh mingyu dan segera menjauh dari pria itu.
Wonwoo menghapus kasar bibirnya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Mingyu kembali mencoba meraih wonwoo saat sadar telah membuat pemuda itu kembali terluka untuk kesekian kali meski sebenarnya ia tidak bermaksud melukainya.

"Bajingan! Brengsek! Apa kau tidak bisa berhenti? Apa kau masih belum puas menghancurkanku di masa lalu? Apa kau mau menghancurkanku lagi?" Tanya wonwoo lemah.

Suaranya sudah tidak meledak-ledak seperti sebelumnya, walau emosi dalam dirinya masih menyala-nyala. "Maaf, kana. Maaf... Aku tidak bermaksud untuk membuatmu terluka. Aku benar-benar minta maaf."

"Kau tidak perlu merasa bersalah. Semuanya sudah terlambat. Apa penyesalanmu yang sekarang bisa mengembalikanku seperti dulu? Bertahun-tahun aku menderita sendirian. Aku selalu bermimpi buruk gara-gara kau sialan!"

"Dan asal kau tahu, dengan dirimu muncul lagi ke dalam hidupku, sama saja kau menambah penderitaanku. Aku sudah meninggalkan semua penyesalanku di rumah itu. Tempat dimana kau merenggut dan meninggalkanku delapan tahun yang lalu. Aku sudah bahagia dengan kehidupanku yang sekarang. Jadi mari kita lupakan semuanya! Biarkan aku keluar dari ruangan ini. Tolong pergi dari sini dan jangan pernah muncul lagi dihadapanku. Aku mohon." Ucap Wonwoo yang terduduk lemas di ujung sofa.

Mingyu menatap sendu ke arah wonwoo yang terlihat sangat membenci dirinya. Tidak tahu kenapa, rasanya ia tidak tega menginggalkan Wonwoo sendirian dan membiarkan pemuda itu bekerja di tempat seperti ini dengan banyaknya pria nakal yang akan menjamah tubuhnya, mingyu tidak rela.

End In Regret [후회로 끝나다]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang