happyreading
warning⚠️bab kali ini sedikit mengandung kekerasan, jadi berbijaklah dalam membaca ok❗
•§•
Di sebuah gedung lusuh dan terbengkalai, banyaknya sarang laba-laba yang bergelantungan di ujung dinding ruangan yang sedikit gelap itu, dengan beberapa orang yang sudah terduduk dan tidak sadarkan diri, tentunya dengan tangan yang sudah terikat dengan tali yang sedikit memutari tubuhnya.
salah satu darinya melenguh, saat tersadar dari pingsannya, rasanya kepala itu sedikit berputar, apakah efek dari obat yang sudah seseorang itu lakukan? apa yang sudah terjadi sebenarnya.
"Gua dimana,"gumam bella dengan sedirinya, perlahan salah satu dari mereka juga turut mulai sadar.
bella beserta antek anteknya, siapa lagi jika bukan mereka, tiga perempuan yang sudah membuat sisi lain dari suami ruby itu bangkit, sudah aku bilang bukan, rakha tidak pernah main main.
"hah, kita dimana? siapa yang udah ngelakuin ini semua sama kita,"violet membuka suara, saat dirinya tersadar bahwa kini dirinya di ikat dan di sebuah ruangan yang dirinya sendiri tidak tau dimana kini dia berada sekang.
"sialan, siapa yang udah berani ngelakuin ini ke gua,"umpat bella sendirinya.
"keluar gak kalian, apa kalian tidak tau sedang berhadapan dengan siapa,"bella mulai tersulut emosi, bahkan dia berusaha untuk membuka pengikat itu dengan sedikit menggerakkan tubuhnya.
sehingga menimbulkan suara dari bangku kayu yang sedang dia duduki, langkah kaki mulai terdengar, membuat ketiga gadis itu sama samar melihat sumber arah dari suara itu.
"KALIAN,"
•§•
di sisi lain, mala yang baru saja sampai di kediaman mansion yang bertuliskan RRmansion itu memasuki rumahnya dengan bahu lemasnya, rakha yang tiba tiba saja menghilang setelah bell istirahat berbunyi, membuat mala pulang terlebih dulu.
"selamat sore nona,"sapanya lembut salah satu penjaga di depan rumah itu.
"sore,"
"maaf mengganggu, saya ingin menyampaikan pesan dari tuan muda, bahwa dia akan pulang sedikit terlambat hari ini, di karenakan ada kepentingan yang harus di selesaikan terlebih dulu,"
mala mengangguk paham, meskipun terbelesit sebuah pertanyaan yang mulai menghampiri otaknya.
"baiklah, tapi kalau boleh tau kepentingan apa yaa?"tanya mala pada penjaga itu.
"untuk itu, saya juga tidak tau nona, kalaupun saya tau, saya harus menunggu keputusan dari tuan muda terlebih dulu,"
"apakah nona ruby boleh untuk di beritahukan atau tidak,"jawabnya lagi penjaga itu pada mala.
"hmm, gitu yaa, yaudah kalau begitu saya masuk dulu yaa,"penjaga itu mengangguk lalu seketika tangannya terangkat untuk membantu membukakan pintu rumah itu.
mala mulai memasuki rumah itu, dengan tatapan yang perlahan nanar, entahlah perasaan mala hari ini seakan menjadi wanita yang begitu lemah, apa lagi di saat dirinya berada di situasi seperti ini, rakha tidak ada di samping nya hanya sekedar untuk memberinya ketenangan.
mala mulai berlari menaiki anak tangga itu untuk menuju kamarnya dengan perasaan yang campur aduk, saat setelah sampai di sebuah ruangan yang sangat luas, perlahan langkah kaki mala berjalan memasuki kamar mandinya.
gemircikan air shower mulai terdengar dari luar kamar, dengan mala yang berada di bawah guyuran air yang berada di dalam kamar mandi di sana.
lama dengan situasi itu, mala mengambilnya sebuah benda yang bertuliskan body wash untuk dia kenakan untuk membersihkan tubuhnya dari bekas yang sudah yunus lihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rubyku(Sheismine)[On Going]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA, AGAR DAPAT NOTIF SETIAP KALI UP CHAPTER BARU] GAK ASIK AHH, UDAH BACA GAK FOLLOW GAK DI VOTE. Ini hanyalah sebuah cerita fiksi, tidak ada sangkut pautnya sama dunia nyata, So, be wise in reading and thinking📚 NO PLAGIAT...