Ep. 8

63 10 0
                                    


"Wah, dia indah sekali" gumam Satoru sambil menutupi rona merah yang mulai menyebar di wajahnya. Saat ini dia sedang berada di sekolah menengah atas dan persiapan untuk ujian kelulusan. Matanya tak henti hentinya memandang wajah indah adik kelasnya yang berada di taman sekolah bersama temannya yang merupakan orang populer, Queen. Itu nama temannya (name).

Satoru bukanlah siswa yang terlalu mencolok atau sering mendapatkan prestasi. Dia hanya pria yang disibukkan oleh pelajaran bagaimana caranya untuk mempunyai perusahaan yang besar dan maju, itu yang selama ini ayah Satoru ajarkan kepada putra tunggalnya.

Saat itu Satoru hanya mempunyai ponsel yang trending pada zamannya. Dia mengeluarkan ponsel itu dari sakunya lalu diam diam memotret wajah (name) yang sedang bercanda ria dengan temannya.

Pada pandangan pertama dia langsung jatuh cinta ketika melihat gadis itu, seperti ada ketertarikan mendalam sampai membuat jantung berdetak kencang ketika berada dekat dengan gadis itu.

Semakin lama dan semakin sering Satoru mengawasi gadis itu, dia semakin menggali semua informasi mulai dari nama lengkap, orang tua, serta hal pribadi lainnya.

Perasaannya semakin mendalam apalagi ketika dirinya sudah mencapai usia ke 20 tahun. Perasaan itu berubah menjadi obsesi gila, dia tidak henti hentinya selalu memandangi gadis itu. Tetapi semakin lamanya waktu membuat  dirinya semakin sibuk, pekerjaan menumpuk jadi dia melupakan gadis itu sejenak sampai karyawan kepercayaannya datang dan memberi tau informasi tentang gadis itu yang berada di dalam genggamannya Antana, musuhnya.

Ariel langsung masuk ke dalam ruangan bossnya dengan tergesa gesa. Dengan baju yang kusut serta dasi yang sudah tidak rapi langsung menunjukkan dirinya ke hadapan Satoru. "Boss.. gadis itu sekarang berada dalam bahaya!" seru Ariel dengan nafas yang masih tersengal sengal. Satoru langsung mengalihkan pandangannya dari kertas yang berada di tangannya.  "kau menemukan?!" sahut Satoru. Kini dia merasa bahagia tetapi ada perasaan mengganjal di dalam hatinya.

Ariel sudah dalam keadaan normal, dia langsung berdiri tegap. "Saat menjalankan misi untuk menghabiskan anak buah Antana di ruang bawah tanah. Aku melihat Antana sedang memerangkap seorang gadis, kukira itu hanya gadis biasa! ternyata gadis itu mirip dengan foto gadis yang waktu itu boss suruh cari. Tanpa basa basi aku langsung pergi dari sana."

Satoru langsung datang hari itu juga bersama rombongannya menuju mansion Antana. Semua pertahankan dihancurkan langsung oleh Satoru tanpa ampun.

  ***

hujan turun dengan deras. suara teriakkan terdengar dari ruang bawah tanah, rasa takut terus menyelimuti diri gadis itu.

(name) mencoba lari dari sana tetapi usaha itu sia sia, kakinya di borgol,  itu terasa sangat sakit.

setiap tubuhnya ingin pergi berjalan dari ruangan sampah ini, gadis itu terus merasa nyeri pada pergelangan kakinya.

sebuah langkah kaki berjalan mendekat ke arahnya, saat (name) melihat wajahnya. wajah itu terlihat dengan penuh keringat dan darah, wajahnya kembali memasang raut takut lagi 'apakah dia satu komplotan dengan mereka? aku tidak mau, ku mohon siapapun' (name ) mulai terisak, pikirannya terus berputar, suaranya yang serak yang membuat tenggorokan gadis itu sakit jika terus berbicara.

"k-kau..a-apa ma-mau...mu?" dia paksakan untuk berbicara, tetapi pria itu tersenyum sambil mengelus kepalanya dengan lembut.

dia mulai membuka borgol di kaki gadis itu, rasanya senang. tetapi (name) tersadar ketika sebuah penutup mata yang awalnya di gunakan pria itu tiba tiba melekat di matanya dan dengan ringan dia mengangkat tubuh (name) yang mungil.

suara berat dan sedikit serak mulai memasuki pendengaran (name).

"Let's go home, darling" ucap Satoru sambil membawa tubuh (name) yang terlihat lemah. Senyum bahagia Satoru buat ketika berhasil mendapatkan sang pujaan hatinya. Saat ini anak buahnya mencari dimana keberadaan Antana, tiba tiba saja pria itu langsung pergi menggunakan helikopter pribadinya.

mungkin dua atau tiga hari lagi pria itu akan kembali seperti pengecut. Jadi Satoru segera menelpon anak buahnya untuk menghentikan pencarian.

Jika satoru mendapatkan Antana, sudah dipastikan dia akan langsung membogem habis wajah pria itu karna sudah menyakiti gadisnya, atau dia akan membunuhnya.

Mata biru lautannya melihat ke arah wajah cantik sang pujaan hati. Dia mengecup kening gadis itu dengan lembut, tawa keluar dari bibir pria itu lalu kembali menggendong gadisnya dengan gaya mengangkat karung beras. Payah pikirnya jika harus seperti  cerita cerita romantis.  Yang terpenting dia bisa membawa kembali apa yang seharusnya menjadi miliknya.

Karna semenjak kematian ayahnya, dia mendapatkan lebih banyak kebebasan dan memilih untuk bersenang senang serta melanjutkan perusahaan ayahnya.

 









TBC.

guys, mungkin cerita ini bakal tamat, 3 atau 4 chp lagi. Btw untuk chp depan bakal bahas masa lalu Ariel ya kenapa dia bisa ketemu sama Satoru.

obsessed (satoruxreader) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang