Will there be love growing?
***
(name) kini sudah bangun. Masih tercetak jelas bekas cambukan di tubuh mungilnya itu. Kini dia sedang berada di taman kediaman Satoru sambil melihat bunga serta burung yang berkicau saling menyahut.
Informasi tentang kematian kedua orang tua angkatnya sudah di dengar oleh (name). Dia menghela nafas berat, seakan akan semua beban akan lepas dari bahunya. Masih ada dendam yang dirasakan oleh (name) walaupun kedua orang tua angkatnya itu sudah mati, tetapi dia belum puas karna tidak bisa memakai maki kata kata kepada mereka.
Walaupun (name) tau dia diurus oleh mereka berdua, itu semua karna harta warisan klan (surname) yang sangat besar. Mereka mengambil semua hak yang dimilikinya hanya untuk kesenangan mereka berdua, tetapi gadis kecil sepertibya bisa berbuat apa? bahkan dia sampai dijual hanya untuk mendapatkan harta.
Semenjak kejadian (name) dijual. Orang tua angkatnya mengatakan bahwa (name) sudah mati karna suatu kecelakaan yang membuat mayatnya tidak ditemukan. Sangat kejam.
Dirinya sekarang sedang bertanya tanya. Walaupun ada rasa takut dan benci kepada Satoru, dia juga bingung. 'kenapa Satoru bisa menyukaiku? padahal kami tidak pernah bertemu. Dia bahkan menyelamatkan hidupku saat dijual oleh Antana walaupun perlakuannya begitu kasar, aku akan mencari taunya' Batin (name).
Seorang pelayan lalu datang sambil menatap ke arah (name). "Nyonya, tuan ingin bertemu dengan anda." mata (e/c) (name) memandang pelayan itu lalu menganggukkan kepalanya. Dia berdiri dari duduknya lalu mulai berjalan pergi untuk menemui pria yang memanggilnya itu.
Pada saat itu juga dia berpikir untuk menanyakan semua hal yang terjadi. Sekarang tenggorokannya sudah sembuh sehingga dia bisa berbicara tanpa takut merasakan luka.
Dengan anggun gadis itu membuka kamar Satoru. Terlihat pria itu sedang duduk di kursi yang terdapat di kamar pria itu. Mata lautan dan mata (e/c) indah milik sang gadis langsung bertemu membuat Satoru melihat ke arah samping. Jantungnya berdetak lebih cepat ketika melihat gadis itu. Mata sayu gadis itu kaku terpejam.
Satoru mengode agar gadis itu datang dan duduk di sebelahnya. Gadis itu hanya berjalan dan duduk di sebelah Satoru, kini dia belajar satu hal. Lebih baik dia menuruti permintaan Satoru daripada terus membantah, karna berhadapan dengan pria di depannya bisa membuat amarah langsung berguncang ketika di bantah.
Satoru mengulas senyum di wajahnya. Tangannya mengelus pipi (name) yang terlihat semakin kurus. "(name), apakah kau makan dengan baik?" ucap Satoru dengan nada lembut. Seketika itu membuat kupu kupu di perut gadis itu bereaksi, entah mengapa dia merasa nyaman jika Satoru bersikap lembut kepadanya walaupun tersirat kebencian di dalam hati gadis itu.
"ya," hanya jawaban singkat yang dikeluarkan oleh (name). "Bisakah aku bertanya sesuatu?" Lanjut (name) yang membuat Satoru menaikkan salah satu alisnya. "Katakan saja," ujar Satoru.
"kenapa kau mencintaiku? kita bahkan tidak pernah bertemu tetapi kau sampai menyelamatkanku," tanya (name) sambil menundukkan kepalanya. Dia takut pertanyaannya akan membuat amarah Satoru terpancing.
Tetapi tebakan gadis itu sepertinya salah. Satoru memegang dagu gadis itu agar melihat ke arah matanya yang indah. "Aku mencintaimu saat masih SMA, aku tidak tau alasannya mengapa aku mencintaimu. Tetapi (name)... cintaku benar tulus apa adanya," jawab Satoru.
Wajah (name) memerah seketika, Satoru memajukan wajahnya untuk mencium perempuan di depannya, ciuman tanpa ada unsur paksaan sama sekali.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
obsessed (satoruxreader) ✔️
Fanfictionsetiap tubuhku ingin pergi berjalan dari ruangan sampah ini aku terus merasa nyeri pada pergelangan kakiku. sebuah langkah kaki berjalan mendekat ke arahku, ku lihat wajahnya dengan penuh keringat dan darah, wajahku mulai merasa takut lagi 'apakah d...