"pengeboman di salah satu gedung telah terjadi tadi malam membuat beberapa korban tewa di tempat. Aksi ini masih ini selidiki oleh polisi karna sama sekali tidak meninggalkan jejak bukti siapa yang telah melakukan semua ini."(name) menonton televisi di depannya pukul sepuluh pagi. Tidak tau apalagi yang ingin dia lakukan, jadi ya lebih baik melihat berita dan hal apa yang terjadi di luar sana sekarang. Kemarin setelah (name) menjumpai Satoru, malamnya pria itu langsung pergi dengan banyak anak buahnya.
Matanya masih fokus melihat berita di depannya. Ada yang tak asing dari bangunan yang berada di dalam berita. "Hmm... Dimana tempat ini terjadi ya.. aku seperti mengenalinya," gumam (name), suara gadis itu terdengar oleh pelayan yang sedang di sampingnya. "Itu gedung perusahaan A.H Company, non," ujar pelayan itu kepada (name). Mendengar sebuah jawaban membuat (name) tersentak. "Apa?! Jangan - jangan Satoru telah menangkapnya..." seru (name). Sekarang dia ingat mengapa Satoru pergi tadi malam tanpa mengabari apapun.
A.H Company, (name) mengenalnya. Itu adalah perusahaan Antana, dia pernah hampir ingin melamar di perusahaan itu. Rasa khawatir mulai menjalar di dadanya. Kenapa Satoru belum pulang? apakah dia juga mati terkena senjatanya sendiri? itulah pemikiran yang terus berputar di otaknya. Tetapi (name) terdiam. 'lagian kenapa aku memikirkannya sialan.' Batin gadis itu kesal dengan dirinya sendiri.
Kali ini pintu lebar terbuka memperlihatkan Satoru yang masuk dengan baju yang sudah kotor serta darah yang terlihat di bagian tubuhnya. Semua pelayan langsung menyambut tuan mereka dengan perasaan takut. (name) lalu berdiri untuk melihat Satoru, apakah dia khawatir? ini namanya Stockholm Syndrome jika berakhir mencintai orang yang telah menculiknya, kan? frustasi memikirkan itu semua, (name) langsung berlari untuk melihat keadaan Satoru.
Terlihat Satoru yang terkejut melihat dirinya di sambut oleh (name). Pria itu lalu merentang tangannya agar gadis itu datang ke dalam pelukannya, dalam hitungan detik (name) langsung memeluk Satoru dengan erat sampai sampai yang dpeluk merasa sesak nafas, tetapi Satoru malah terkekeh ketika melihat orang brengsek sepertinya malah dikhawatirkan.
Semua pelayan serta orang yang melihat semua itu langsung memalingkan wajah agar tidak melihat sesuatu yang bisa membuat jantung kedag kedig, Satoru langsung mengangkat tubuh gadis itu ala bridal style. Dia segera membawanya ke kamar.
(name) yang merasa diangkat hanya diam saja. Gadis itu malah merasa nyaman ketika berada di dekapan Satoru.
***
Setiap malam Satoru menyelinap masuk ke dalam kamar sang gadis, ini sudah malam ke- 4 dia masuk ke dalam kamar sang gadis. Ketika melihat wajah tenang (name) membuatnya semakin bersemangat, apalagi dalam keadaan tenang seperti ini.
Dia mengambil bius dan juga suntikkan yang terdapat di laci (name). Satoru lalu duduk di ranjang gadis itu. Tangannya mengelus lembut pipi (name) yang terlihat semakin kurus, dia mengecup bibir yang terlihat pucat itu. Kecupannya terus berlanjut sampai jarum suntik menghabiskan isi dalamnya.
Dalam tidurnya gadis itu mulai memberontak ketika ada yang mengekang pergerakannya. Dengan cepat satoru keluar dan membuat bius serta jarum suntik itu.
"good night, dear," ucap Satoru sambil menutup pintu kamar (name).
Wajahnya kini memerah, dia segera pergi ke kamarnya. Semakin lama obsesinya kepada sang gadis semakin tinggi dan dirinya ingin bahwa (name) menyukainya juga. Dia ingin gadisnya memiliki dirinya seutuhnya, mengelusnya, menghujani dirinya dengan ciuman dan pujian.
Tetapi dia sadar bahwa gadis itu akan membencinya karena semua sikapnya selama ini, tetapi dia tidak peduli. Selama gadis itu menjadi miliknya dia akan melakukan.
Satoru tersenyum kini melihat (name) yang berada di sampingnya dengan keadaan terpejam, dirinya lalu mencium seluruh wajah gadis itu. Hatinya menghangat, usahanya tidak sia sia menjadikan gadis itu menjadi miliknya dan sekarang sudah menjadi 'wanitanya'.
"aku terobsesi kepadamu, (name). Tetaplah berada di sampingku sampai ajal menjemput," ucap Satoru sambil mendekap tubuh kecil (name).
TBC.
tinggal epilog guys 💃🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
obsessed (satoruxreader) ✔️
Fanficsetiap tubuhku ingin pergi berjalan dari ruangan sampah ini aku terus merasa nyeri pada pergelangan kakiku. sebuah langkah kaki berjalan mendekat ke arahku, ku lihat wajahnya dengan penuh keringat dan darah, wajahku mulai merasa takut lagi 'apakah d...