Sebuah awal

229 38 8
                                    

Hari pertama Lova menuju coffee shop anandyra milik Pansa seperti yang sebelumnya Pansa beritahukan padanya jika ia harus menemui orang yang bernama Aryan. Aryan adalah sahabat Pansa ia yang mengatur kepentingan coffee shop disaat Pansa sedang tidak berada disana mereka sudah cukup lama berteman dan Aryan sendiri tahu apa yang dialami Pansa selama ini ia selalu menjadi tempat untuk bercerita meluapkan segala kesedihan yang ia pendam lama karena tekanan kedua orang tuanya

"Permisi...saya Lova...saya mau ketemu dengan Pak Aryan" Ucap Lova pada security di depan Coffee shop

Tak lama Lova pun dipersilahkan masuk ia menunggu Aryan di ruangan kantornya yang ia tempati bersama Pansa jika kebetulan mengunjungi Anandyra

Dari balik pintu suara seorang pria sedikit mengagetkan Lova

"Kamu Lova kan?...maaf nunggu lama" Ucap seorang pria yang ternyata itu adalah Aryan

Lova menolehkan pandangannya ke sumber suara
"Eemm...iya saya Lova..." Ia mengulurkan tangannya pada Aryan

Aryan menyambut uluran tangan perempuan manis itu

"Saya aryan...Pansa sudah cerita tentang kamu...mulai besok kamu sudah bisa bekerja disini "

"Terimakasih pak..." Ucap Lova dengan senyum bahagia yang terpancar dari wajahnya

"Jangan panggil saya pak...umur kita gak terlalu beda jauh, berasa tua nya saya...panggil Aryan aja gak apa-apa kok"

"Gak sopan rasanya  kalau saya cuma panggil nama aja..."

"Hmmm...yasudah terserah kamu aja "

Percakapan diantara mereka pun berakhir setelah setengah jam berlalu, saat hendak pulang Lova mendapat pesan dari Aline sahabatnya yang memintanya untuk bertemu di salah satu resto tak jauh dari area coffee shop milik  Pansa

Tak butuh waktu lama Lova sudah tiba dan segera menemui Aline yang telah menunggunya

"Sorry lo lama ya nunggu gue" Tanya Lova yang langsung duduk di depan Aline

"Nggak kok...gue juga baru aja nyampe abis dari kampus nemuin dosen...capek gue butuh healing"

"Ngapain lo ke kampus...kok gak ngasih tahu gue sih Lin? "

"Pak Imran abis revisi berkas skripsi gue dan itu banyak banget yang harus gue ulang...gimana gak capek coba...gue gak ngajak lo karena itu ngedadak banget...terus lo sendiri darimana Va...?"

"Hehehehe... " Lova terkekeh

"Lah...lo malah ketawa...kenapa sih lo Va...tumben lo aneh gini? "

"Gue belum cerita ke lo ya Lin...waktu itu gue kan nemuin lo di apartemen kakak lo buat nanyain soal kerjaan di coffee shop itu dan ternyata udah gak ada kan...dan lo tahu apa...gue ketemu gak sengaja ketemu ownernya pas gue mau pulang"

"Terus...terus...gimana lagi" Tanya Aline

Lova pun menceritakan bagaimana ia bisa bertemu Pansa secara tak sengaja...walaupun harus dengan cara terkena lemparan bola basket terlebih dahulu,lalu berbicara tentang banyak hal hingga akhirnya berhasil mendapatkan pekerjaan di coffee shop itu...klise memang seperti cerita sinetron tapi tak ada yang tahu kan kemana arah takdir mempertemukan ceritanya untuk setiap manusia

Aline dibuat terheran sekaligus ikut bahagia dengan apa yang Lova dapatkan

"Wow... "

"Jadi gitu ceritanya Lin, dan dia tuh orang nya baik banget ternyata ini first impressions gue ke dia ya..setelah kita berdua ngobrol cukup banyak waktu itu..."

ARAH LAIN (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang