Sudah lima bulan ini mereka tinggal bersama di apartement, jika ditanya tentang kedekatan mereka sejauh apa yang pasti sudah semakin dekat dari sebelumnya. Mereka sudah tak canggung lagi untuk menunjukkan kepedulian pada satu sama lain
Pansa yang disibukkan dengan banyak pekerjaan selalu merasa beban itu menghilang seketika saat ia bisa kembali ke apartement bersama Lova, selama ini setiap pagi ia antar Lova ke Anandyra terlebih dahulu sebelum ia ke Lavooisa dan ketika menjelang sore atau petang hari ia segera ke coffee shop dan pulang bersama Lova
"Hati-hati ya di jalannya jangan ngebut" ucap Lova
"Iya...kamu juga semangat kerjanya ya...sampai ketemu sore nanti" Jawab Pansa
Iya hal kecil seperti ini telah mereka lakukan selama ini, saling menyemangati saling perhatian layaknya sepasang kekasih tapi masih belum sebenarnya, dua orang itu masih belum bisa jujur dengan perasaan yang mereka miliki meski seiring waktu keduanya semakin sadar bahwa harusnya kebersamaan mereka ini memiliki nama
Jika ditanya bagaimana respon Aryan tentu ia merasa lebih tenang sahabatnya itu sekarang punya tempat untuk berbagi cerita selain dirinya ia juga melihat semakin kesini Pansa semakin bahagia
Lalu Aline sahabat Lova pun tahu semenjak lima bulan ini Lova tinggal di apartement yang sama dengannya hanya beda lantai saja, ia turut senang sahabatnya itu kini bersama orang baik seperti Pansa.Dan selama ini jika kebetulan Pansa keluar kota untuk urusan pekerjaan sesekali Aline menginap menemani Lova dan satu hal yang penting adalah Aline tahu perasaan Lova pada Pansa seperti apa
Malam itu sesaat sebelum coffee shop tutup, ketika semua sedang bersiap untuk pulang tiba-tiba Pansa dikejutkan dengan kehadiran Ciize mantan kekasihnya
"Akhirnya aku bisa juga nemuin kamu sayang..." Ucap Ciize langsung mencoba memeluk Pansa namun berhasil ia tahan
"Kamu...?kenapa ada disini? " Kesal Pansa lalu mendorong Ciize menjauh darinya
Semua yang ada disana hanya terdiam melihat situasi itu terutama Aryan ia pikir setelah waktu itu Ciize tidak akan lagi menampakkan dirinya ternyata ia salah terlebih Aryan tidak memberitahukan Pansa soal Ciize yang mencarinya beberapa bulan lalu
"Mau apalagi cewek itu kesini...gue pikir udah gak akan lagi nyari Pansa...sumpah nekad banget, duh moga aja ini gak jadi masalah baru buat hubungan Pansa sama Lova...gue gak mau sahabat gue sakit hati lagi dia udah cukup bahagia sekarang" batin Aryan
"Sayang please...maafin aku...sayang aku..." Ciize terus memaksakan kehendaknya
"Berisik...bisa diem gak...jangan sampe aku berbuat kasar sama kamu ya...pergi sekarang dari sini...aku gak mau lihat wajah kamu lagi..." Pansa terlihat semakin emosi disisi lain ia khawatir soal Lova yang terlihat kesal juga bingung dengan apa yang terjadi di hadapannya saat ini
Satu hal mungkin yang tidak pernah Pansa ceritakan adalah soal Ciize, Lova tahu segalanya tentang Pansa seperti apa yang telah ia ceritakan sebelumya tapi tidak tentang hubungan percintaannya di masa yang lalu. Siapa yang tidak kesal meskipun hubungan mereka belum mempunyai nama tapi kedekatan Pansa dan Lova tak bisa lagi dianggap biasa. Jika boleh dikatakan kini Lova merasakan cemburu dan juga kesal karena Pansa tak menceritakan soal mantan kekasih itu padanya
Tanpa menunggu lagi Lova bergegas pergi dari coffee shop tanpa memperdulikan lagi yang lainnya, sontak hal itu membuat Pansa ingin menahan kepergian Lova namun tangannya ditahan Ciize agar tak mengejar Lova
"Lepasin gak?" tangannya masih di pegang oleh Ciize
"Lepasin sekarang...dan dengerin ya diantara kita udah gak ada apa-apa lagi...inget ya...kamu sendiri yang membuat semua itu terjadi bukan aku...sekarang terima konsekuensinya...dan yang harus kamu pahami juga adalah jangan pernah ganggu hidup aku lagi" Dengan menahan emosi Pansa segera meninggalkan Anandyra dan berusaha mencari keberadaan Lova namun tak berhasil ia temukan
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAH LAIN (END)
Fanfiction"Sebenarnya aku tahu arahnya kemana kisah ini, tapi setidaknya bisa menghabiskan waktu bersamamu sebelum semuanya berakhir itu sudah lebih dari cukup" PANSA ANANDYRA "Harus apa? Bagaimana? Entah aku pun belum menemukan jawabannya...dia baik bahkan t...