chapter 5

66 38 27
                                    

"Kok gw mikirin tu cowo ya,udah lah alana buat apa cowo rese ke gitu  lo pikirin." Akupun mulai berbicara sendiri.

"mending gw tidur dari pada mikirin tu orang."

Tak berselang lama Alanan pun mulai larut dalam tidur nya.

"Aaaakkkk___"
"Huffh,untung  cuman mimpi,udah jam berapa sih,perasaan gw baru tertidur."

Akupun melihat jam dinding yang sudah menunjukan pukul 00:05.

"Baru jam 00:05.Kenapa gw jadi mimpiin dia sih,udah lah mending gw lanjut tidur."

Alana pun membaring kan tubuh nya,dan mulai me mejamkan matanya lagi,dan beberapa saat kemudin terhanyut dalam alam mimpi nya.

Azan subuh mulai terdengar masuk ke dalam kamar,terdengar ayam jantan pun sudah berkokok di sebrang sana,menandakan hari sudah pagi,Alana pun mulai terbangun,dan menuju kamar Dini.

"Perasaan gw baru tertidur deh,udah pagi aja,Dini udah bangun blom ya,gw cek dulu deh."

Alana pun mulai mengetok pintu kamar Dini.

"Tok tok... Din,Dini lo udah bangun blom,udah pagi nih."

"Udah-udah masuk aja ngga di konci kok."

"Din mau bikin sarapa apa pagi ini ?"

"Terserah aja si gw nggak milih makanan.?

"Yaudah kalau gitu gw duluan kedapur ya."

"Iya ntar gw nyususul."

Alanapun beranjak dari kamar Dini.
Dan tak lama Dinipun menyusul ke dapur.

"Wihh udah harum aja nih". Dini mulai mengendus seperti kucing kelaparan.

"sini biar gw aja." Dini pun mengambil alih pisau di tangan Alana

"Yaudah,gw mau goreng telor dulu."

Dan tak memerlukan waktu lama sarapan merekapun telah siap di santap.

"Din hari ini lo mau kemana ?"

"Hmm rencana sih mau survey ke suatu  tempat gitu,sebelum nya udah gw liat tinggal nge deal in aja ,gw berencana buat buka warung seblak kecil-kecilan gitu."

"Hmm gtu."

"Kenapa lo mau ikut,harus ikut sih ngga bole nggak."

"Dih ituma lo ngga usah pake nawarin kalau akhirnya begitu."

Setelah selesai makan mereka berdua membereskan makanan nya dan bersiap-siap untuk mencari ruko kosong.

"Al buru udah blom ?"

"Iya bentar."

"Gw tunggu di luar ya."

"Yaudah ayo."

"Gercep juga lo."

"Yaudah ayo."

Tak beberapa sampai lah mereka di tempat yang di tuju dengan ukuran yang sedang itu.

"Ini yang gw maksut,gimana al bagus ngga ?"

"Hmm bagus sih,tempat nya juga stategis, deket  dengan sekolah han lagi,gw yakin pasti bakalan rame sih."

"sepemikiran kita,tapi ini dulu emang udah bekas caffe kecil-kecilan gitu, yaudah ayo."Dini pun mulai menaiki motor kembali.

"Lah kemana lagi."

"Ketemu sama pemilik warung ini lah,kemana lagi,udah ikut aja nggak usah kebanyakan bengong gitu."

"Iya iya bawel lu."

Akhirnya kami sampai di tempat tujuan.

Akupun terdiam seketika ketika tempat yang di maksut Dini adalah.

"Woi ngapain bengong ayo."

"Jadi ini tempat  yang lo maksut ? Tau gini mending gw ngga ikut."

"Kenapa lo takut ketemu sama musuh lo".Ujar dini yang di iringgi tawa.

"Takut lo bilang buat apa coba gw takut sama tu orang."

"yaudah kalau gitu ayo."

Dini pun mulai berjalan dan seletika sadar tidak ada Alana di belakang nya,dan ketika menoleh ke belakang,ternyata benar orang yang dicari masih mematung di tempat, Dini pun terpaksa berbalik ke belakang dan menarik tangan alana untuk masuk ke dalam caffe bersama nya.

"Lo harus  ikut gw sekarang."

"Yaudah,iya lepas dulu tanggan gw,malu tuh di liatin orang."

"bodo amat,tuh orang nya udah nunggu,lo ikut gw."

" Hmm iya-iya."

Dini pun bersalaman dengan orang tersebut.

"Maaf pak jadi menunggu lama."

"iya nggapapa kebetulan saya juga baru datang,jadi gimana mabk ?"

"Kebetulan tadi saya dan temen saya udah liat-liat lokasi nya dan saya setuju pak."

"Alhamdulillah,kalau gitu ini kunci nya mbak,semoga jualan berkah dan rame,kalau gitu saya permisi dulu."

"Baik pak,terimakasih."

Orang itupun mulai menghilang dari pandangan kami.

"Jadi kapan Din mulai beberes nya ?"

"Siang ini aja gimana ?"

"Nggapapa sih lebih cepat lebih baik juga."

Tiba-tiba kami di kaget kan dengan kedatangan seseorang.

"Woii,jadi ngga buka usaha nya ?"

"gw kaget bego bisa ngga lu datang nya jangan kayak jailangkung  gitu."

"Sorry deh,gimana jadi ngga ?"

"Iya alhamdulillah jadi,napa mau lo bantu gw beberes."

"Nggak gartis yee."

"Nih gw kasi temen gw aJa mau lo."

Alapun melempar Dini dengan kotak tisu di hadapan nya.

"Lo pikir gw barang apa !!!"

"Gw mau aja sih."

"Mau loh dia Al,pepet aja mumpung lagi jomblo."Ledek dini

"Gw nya gamau,mending gw jomlo dari pada sama dia."

" Ngga mau ngga mau ntar naksir mbak."

Dan tiba-tiba suasa menjadi hening.

Cowo itu mulai membuka suara. "Eehmm,kenapa diem aja mulai suka sama gw ya ?" Ujar nya dengan menyandarkan tubuh nya ke sandaran kursi.

"Kok ada ya cowo yang pede nya selangit gini,ke GR an pula."

"kenyataan nya begitu,pantes aja lo jomlo ya, secara lo cewe rese,ngeselin,judes,cowo-cowo takut kali."

"Apa lo bilang gw__."

Dini tiba-tiba memotong pembicaraan.

"Kalian diem sehari aja bisa ngga."

Seketika tidak ada lagi yang berani ngomong.

"Lah kenapa gitu amat natap gw nya ?"

                             🌼🌼🌼


Mohon maaf kalau masih berantakan ya gays.Jika ada yang salah dalam penulisan mohon koreksi nya,satu saran dari kalian sangat bermamfaat bagi Author

Jangan lupa vote and komen nya gays💙💐






















Hujan Dan Luka Nya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang