chapter 8

38 15 11
                                    

pagi ini Dini dan Alana tengah sibuk melayani orang-orang yang datang berkunjung ke tempat mereka,karna tempat seblak prasmanan itu telah resmi di buka tiga hari Yang lalu,mulai dari anak Smp,sma,kuliah datang bersama teman teman nya bahkan pacar nya.

"Allhamdulillah ya Din,rame."

"Iya Al gw ngga nyangka serame ini,
"ngga sia sia juga gw pake 3 juru masak nya gitu,jadi kita ngga cape-cape amat."

Melihat tidak ada respon dari Alana dini pun binggung.

"Al,lo dengerin gw gasih."

Sedetik dua detik dan 3 detik.

"Ni anak ngapain bengong sih,ALANA !!"

"Ha,iya ada apa."

"Lo ada masalah."

"Ngga,kenapa emang."

"Gw liat-liat dari tadi benggong,liat sana sini,cari apa sih ?"

"Ngga nyari siapa-siapa,orang gw liat tuh pelanggan-pelanggan."

"Bohong lo yee,nyariin siapa sih." Ujar alana menggoda taman nya itu dengan menaik turunkan alisnya.

"Apalah apalah."

"Eh Al kok dari tadi gw ngga liat verdi ya,udah gw coba hubunggi pun ngga di angkat."

"Lah kenapa lo nanya gw,gw bukan mak nya,mana gw tau."

"Ye barang kali lu tau."

"apalah."

"ipilih ipilih makan tuh apalah."

"Lah emosi,sabar mbak ee."

"Udah siang nih pantes gw udah laper."

"Tinggal makan apa susah nya."

"Yaudah ayo."

"Lo duluan aja deh gw ntar lagi aja blom laper."

"Beneran nih gapapa."

"Iyaa."

"Yaudah gw duluan ya." ujar dini lalu meninggalkan Alana.

"Kenapa hari ini gw merasa capek gini ya padahal ngga ngapa-ngapain,serasa ada yang kurang tapi gatau apa."

Tiba-tiba Alana teringgat pada satu kejadian waktu itu ,kejadian itu sekarang menjadi pertanyaan yang terlintas di otak nya.

"Dia kenapa ya,kok gw ngerasa ada yang janggal gini,ah sudah lah ngapain juga gw mikirin tuh orang,toh dia bukan siapa-siapa gw.

Alana pun pergi menyusul Dini yang sedang makan siang.
Setelah selesai makan mereka kembali dengan tugas masing-masing.
Saking sibuk nya tak terasa langgit mulai menampakkan cahaya jingga nya.pertanda sudah waktu nya mereka untuk mengakhiri pekerjaan hari ini.

"Cape juga ya Al ke gini padaha ngga ngapa in."

"Hu'um."

"Al kalau kita buka nya sampai malam gimana menurut lo ?"

Tidak ada jawaban dari Alana membuat Dini reflek menyenggol tangan Alana.

"Al,lo gapapa kan,seharian ini gw liat ada yang beda dari sikap lo,kenapa sih."

"Kenapa gimana gw nggapapa ko."

"Gayakin gw."

"yaudah gw istirahat duluan ya,gapapa kan ?"

"Lo sakit."

"Ngga gw sehat-sehat aja."

"Lo kalau ada apa-apa ngomong aja ke gw."

Hujan Dan Luka Nya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang