Apa lo bilang gw__."
Dini tiba-tiba memotong pembicaraan.
"Kalian diem sehari aja bisa ngg."
Seketika tidak ada lagi yang berani ngomong.
"Lah kenapa gitu amat natap gw nya ?"
Tidak ada yang merespon Dini sama sekali.
"Kacang-kacang,ini kehadiran gw kaga di angap nih."
"berapa mbak ?"
Bruggh sebuah benda melayang ke arah Alana.
"Aww."
"Mampos." Ujar Dini dan cowo itu.
"Yaudah gw balik dulu ya ver,mau siap- siap buat besok,ayo Al."
Alana pun mulai bangkit dari duduk nya.
"woi cewe rese,jangan lupa tu hody gw dibalikin."
Alana pun mulai menjauh tampa merespon kata cowo itu.
"Kok ada ya cewe rese ke gitu,ya allah jauhkan lah hamba dari cewe yang kayak gitu,soal nya kesabaran hamba setipis tisu di belah dua."
"Mass,ngapain ngomong sendiri." Tanya seseorang yang duduk di sebelah virdi
"Apaan sih lo,sejak kapan lo disini ?"
"sejak lo ngomel-ngomel,gw liat-liat kayak nya lo jodoh deh sama tu cewek,soal nya semenjak si itu pergi dari hidup lo sikap lo mendadak dinggin,kenapa sekarang jadi gini,lo suka sama tu cewek,tapi kalau di liat-liat cantik juga ya ?"
Saat cowok ini hendak melihat ke arah cowo yang sedang di bully nya ternyata.
"bused,ditinggal,ngomong sendiri dong gw dari tadi wah bener-bener tu bocah."
***
"Alanaaaaaa banggun udah sianggg."
Dini yang mulai membangunkan Alana yang mungkin masih tertidur dengan mengedor-gedor pintu kamar Alana.
"Berisik woii,gw udah banggun kale,yaudah ayo."
"udah siap aja lo."
"ya udah lah."
"sarapan dulu lah kita."
"lo aja deh,gamau lagi gw,yang ada sakit perut lagi gw ke kemaren."
"bused trauma lo makan pagi,yaudah deh tapi lo ntar makan siang nya jangan telat ya."
Ujar Dini yang mulai memasukan makanan nyakedalam mulut."yaudah iya bawel lo."
Sekarang mereka berdua telah sampai di tempat dimana mereka akan bersih-bersih hari ini.
"Al pake ni masker debu nya tebel banget nih."Dini menyodorkan satu kotak masker ke Alana.
"satu kotak, jangan-jangan ini masker sisa corona dulu ya." Ledek alana yang mulai memasang masker nya.
"tau aja lo."
"Eh Al kita mulai dari mana dulu nih ?"
"bersihin jaring laba-laba dulu ga sih."
"Yaudah deh ayo."
Mereka pun mulai membersihkan tempat itu.
Sedang asik-asik bersih-bersih tiba-tiba datang seseorang dari depan.
"Sorry ya gw telat."
"Oiya iya gapapa lo datang aja gw udah syukur,lo liatin apa sih sampe segitu nya,ke nyari sesuatu aja ?"
"Apaan ga ada orang gw liat yang mana yg mau gw batu,yaudah sekarang gw bantu apa dulu nih ?"
"Gw tau ko apa yang lo cari,noh lo cat ulang tuh semua meja,cat nya ada di dalam."
"Hmm."
Saat mau ngambil cat,bruggh ada yang menipa kepala tu cowo.
"Aww."
"maaf maaf ngga sengaja mas."
Suara berasal dari atas.Saat hendak melihat ke arah suara tersebut.
"Sudah gw duga,orang nya pasti lo."
"Apaan sih mas,gw mulu yang salah."
"Sakit nih."
"Ya siapa suruh lo berdiri di bawah,lagian gw udah minta maaf juga kan."
"Lagian lo cewe manjat-manjat gitu buat apa,kalau lo jatoh giman ha,lo cewe benaran atau apa sih ?"
"Siluman cicak gw,lagian kenapa lo yang ribet sih,tunggu-tunggu takut juga lo kalau gw jatoh."
"Serah lo deh,cape gw ngomong sama cewe kek lo."
"Ngga usah ngomong lah,ribet amat."
Cowo itupun mulai pergi dari pandangan alana.
"Woi napa muka lo memerag gitu ?"
"Habis bertarung dengan macan gw
lagipun kenapa lo ngga bilang kalau lo ngajak dia sih.""lah kenapa lo,ehh ngga boleh gitu dia juga temen gw."
"temen serem amat,ngga takut lo."
"Dia mah sebenernya baik orang nya,sama lo aja kayak gitu,tapi yang gw heranin kenapa bisa ya sikap dia ke lo kayak gitu."
"Mana gw tau lo tanya sana sama dia lah."
"Sebenarnya dia orang nya baik,lo aja yang salah langkah."
"siluman macan gitu di bilang baik,ngga salah lo."
Tiba-tiba Alana nongol dari dalam dan mendengar dirinya di gibahin.
"Ehh asal ngomong aja lo,bilang gw apa tadi ha,lo bilang gw siluman macan ?"
"Gw ga ikut,nih Al dia yang mulai duluan,kalau gitu gw tinggal dulu ya,gw pesan teh es lupa gw ambil."
"Lah emang iya kan,kerjaan lo marah-marah mulu."
Verdi yang sedang memaku meja tampa sadar memukul jari nya sendiri.
"Aww."
"Ehh jari lo kenapa,berdarah ngga,sini gw liat."
Alana sedikit panik melihat virdi kesakitan."Udah ngga usah so peduli,gw gapapa."
"Gapapa-gapapa itu jari lo berdarah,siniin jari lo biar gw lihat."
"Main tarik-tarik aja lo perih nih."
"Katanya gapapa gimana sih."
"Mau lo apain tu jari gw ?"
"Mau gw putusih."
"Sadis amat mbak."
Alapun mengeluarkan satu plester di tas nya,dan mulai memasangkan nya ke jari verdi.
"Perhatian juga ni cewek" ujar verdi dalam hati.
"Makasih."
Tidak ada jawaban dan respon apa apa dari Alana.
"Woi,lo budek apa gimana hah ?!"
"Ehh sorry apaan tadi."
"Malah nanya balik,lo budek apa gimana ?"
"Sembaranggan lo kalau ngomong udah di tolong ngga tau terima kasih,malah bilang gw budek."
"Heh mbak dari tadi gw udah bilang makasih,lo nya aja yang ngga denggar!!!"
"Maaf deh,ngga usah ngegas juga kali."
"Lagipun bengongngin apa sih lo ?"
"Bukan urusan lo."
"Dih apaan sih,gw nanya baik-baik juga,cewe rese lo,siluman macan,apa mau marah sini gelut."
Dan brughh sebuah benda melayang ke arah verdi.
🌼🌼🌼
Mohon maaf kalau masih berantakan ya gays.Jika ada yang salah dalam penulisan mohon koreksi nya,satu saran dari kalian sangat bermamfaat bagi author
Jangan lupa vote and komen nya gays💙💐
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Dan Luka Nya
Teen Fiction📌📢 Jangan lupa Follow sebelum membaca,satu lagi jangan lupa tanda ⭐ nya ya bestiee⚠️‼️ ........................ #Alana nafeeza Sakhi jatuh cinta pada seorang laki-laki yang bisa membuat nya percaya aka...