10. Ruby Si Pemberani

17 5 0
                                    

"Yesha! Ruby di mana?!" Rhys terlampau panik hingga menyebut Putri Ruby tanpa embel-embel 'Putri' seperti biasa. Bahkan ia tidak bertanya kapan mereka sampai di Pulau Darni.

"Putri Ruby masuk ke hutan, Dokter!"

"Kau yakin?!?"

Yesha mengangguk mantap dengan menggigit bibir bawahnya panik.

"Aku akan menyusulnya."

"Aku ikut!" Sahut Jaron yang sontak mendapat gelengan dari Rhys.

"Sebaiknya kau jaga Yesha dan warga di sini, aku akan mencarinya sendiri."

"Tapi Rhys, di hutan itu masih banyak binatang buas. Jangan membahayakan dirimu sendiri!" Sergah Jaron yang disetujui Yesha.

"Kalian tidak percaya padaku?" Rhys menatap dua pasang mata itu bergantian. "Aku akan membawa Putri Ruby dalam kondisi baik, tolong percayai aku." Rhys sedikit memohon.

"Baiklah, berjanjilah pada kami agar kalian kembali dalam keadaan selamat." Jaron menjawab pasrah.

"Pasti."

"Dokter..." Panggil Yesha lagi. "Tolong bawa kentang rebus dan air mineral ini, Putri Ruby belum sempat makan sejak tadi pagi."

Rhys meraup bungkusan daun pisang berisi kentang rebus itu, kemudian berlari ke satu-satunya jalan yang terbentang di antara pepohonan tinggi. Malam itu benar-benar gelap. Ia bermodalkan cahaya bulan untuk berjalan, tidak sempat mengambil lentera atau pemantik api di posko kesehatan. Rhys terus berjalan, semakin lama pohon yang ia temui semakin rimbun. Namun rasa khawatirnya mengalahkan rasa takut Rhys. Laki-laki itu memanggil nama Putri Ruby tiada henti, meski ujung-ujungnya yang terdengar hanya suara binatang malam dan lolongan anjing.

Sebuah gemerisik di balik rerumputan yang tingginya mencapai setengah tubuh Rhys itu membuatnya waspada. Rhys bersembunyi di balik pohon pinus besar yang batangnya mampu menyembunyikan lima orang sekaligus. Saat memastikan kondisi di sekitarnya aman, Rhys menangkap siluet seseorang yang ia yakini sebagai Putri Ruby. Pakaian dan bayangan pita di rambut panjangnya benar-benar identik dengan gadis itu.

Pelan-pelan, Rhys mendekat ke arah pohon pinus yang tak kalah besar dengan pohon yang ia jadikan tempat bersembunyi tadi. Ditepuknya pundak gadis yang sedikit bergetar itu. Dugaannya tepat sasaran. Putri Ruby benar-benar di hadapannya. Sesaat sebelum Rhys memeluknya, gadis itu terlebih dahulu memberi isyarat dengan jari telunjuk di depan mulutnya. Kernyitan di dahi Rhys menjadi tanda bahwa laki-laki itu tidak paham. Ia sedikit menunduk ketika Putri Ruby membisikinya sesuatu.

"Ada harimau lapar mengejarku. Dia di semak-semak itu."

Rhys melotot sempurna. Ia kembali diserang panik, tidak habis pikir dengan Putri Ruby yang memberitahunya dengan muka tenang tanpa panik sedikitpun di wajah cantiknya.

"Ayo kita pergi," bisik Rhys sambil menggenggam tangan dingin Putri Ruby. "Kita bisa berjalan mengendap-endap."

Putri Ruby mengangguk setuju. Gadis itu menggenggam tangan Rhys tak kalah kuat. Mereka berjalan mengendap-endap dari satu pohon ke pohon lain, begitu seterusnya. Namun kemalangan kembali dirasakan oleh mereka ketika mendengar suara hewan itu berlari dan mengaum sesekali. Rhys menarik pinggang Putri Ruby ke balik ilalang. Keduanya berjongkok.

Rhys yang masih penasaran dengan kondisi sekitar pun mengintip dari celah ilalang, menemukan sebuah harimau besar berukuran tiga kali tubuh Rhys yang tengah berdiri di hadapan tempat mereka bersembunyi. Laki-laki itu melotot. Jantungnya seperti merosot ke lambung. Sontak ia langsung memeluk Putri Ruby, menenggelamkan gadis itu ke balik coat yang tengah ia pakai.

Cukup lama mereka berada di posisi seperti itu sampai-sampai kaki Rhys kesemutan. Setelah dirasa harimau itu mulai menjauhi mereka, Putri Ruby lebih dulu berdiri dan mengulurkan tangannya ke Rhys. Naas, karena kaki Rhys yang masih mati rasa akibat kesemutan, laki-laki itu jadi tidak seimbang dan menarik Putri Ruby untuk jatuh bersamanya dengan posisi menindih. Netra mereka bertemu. Posisi seperti ini benar-benar tidak baik untuk jantung Putri Ruby yang saat ini berdegup sangat kencang, tidak berbeda jauh dengan Rhys.

How To Be Your King? | Renjun & RyujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang