OMG my Ancient Ceo [Delayed]

Kutukan Untuk Pangeran Nakal

                      Abad ke - 15

Seorang pangeran tergesa gesa menggunakan baju nya saat sedang asik bersenang senang dengan beberapa wanita di kamar nya.

"Cepat cepat! Kalian keluar!" Sarkas pangeran Meen

Saat semua wanita di kamar nya sudah keluar, pangeran Meen langsung berdiri tegap di ambang pintu kamar nya.
Karna Raja sudah menunggu di depan kamar pangeran Meen.

"Ayah?" Pangeran Meen tersenyum kikuk

"Pangeran Meen Nichakon" ucap Raja menatap kecewa pada Meen

.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ayah ayah...dengarkan aku dulu...aku  tidak berbuat seperti itu dengan mereka" sarka pangeran Meen yang terus memohon pada sang raja yg sedang cemberut

"Jangan memanggilku ayah,panggil aku yang mulia" sarkas Raja memalingkan wajah nya

"Aku janji tidak akan mengulangi nya lagi ayah, tolong jangan hukum aku" ucap Meen memohon

"Kamu sudah berkali kali mengabaikan ucapan ku pangeran Meen,aku akan menghukum mu" ucap Raja dengan yakin

Meen hanya bisa diam dan menggeleng.

"Mulai saat ini... Dewa akan mengirim mu ke masa depan dan tugas mu adalah membawa kembali calon istri mu yang sudah mati" ucap Sang Raja

"T-tapi bagaimana cara nya ayah? Aku mana bisa mengembalikan orang mati" ucap pangeran Meen kebingungan

"Pengawal! Bawa pangeran Meen ke kolam dewa" ucap Sang Raja

"Ayah? Aku tidak mau ayah!" Sarkas Meen

Kemudian dua pengawal membawa pangeran Meen menuju kolam Dewa.

.
.
.
.
.
.

"Dewa yang agung... Berilah sedikit anak ini pelajaran... Bawalah dia ke masa depan" ucap Sang Raja berdoa pada dewa

Sehingga petir bergemuruh namun tidak terjadi apapun, pangeran Meen yang tadi nya takut langsung merasa lega.

"Ayah...anda jangan bercanda, aku kan sudah minta maaf dan berjanji tidak akan meng-  Aaakk!!" saat pangeran Meen belum selesai dengan kata kata nya

Sang Raja langsung mendorong pangeran Meen ke kolam dewa, sehingga pangeran Meen yang tidak bisa berenang terus mencoba untuk naik ke daratan.

Namun dia kehabisan tenaga hingga matanya terpejam dan.....

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.