Trauma

241 27 0
                                    

Freya menghentikan mobilnya di pinggir jalan lalu keluar mengecek ban mobilnya, benar saja dugaan dia bannya bocor. Freya melihat sekelilingnya, tau kalau jalan ini lumayan sepi.

Lalu dia kembali masuk ke dalam mobilnya untuk menghubungi kakaknya atau siapapun yang bisa menolongnya. Tapi sialnya dia lupa kalo hpnya mati semenjak di mall karena sebelum berangkat dia lupa mengecas hpnya.

Kali ini Freya panik, dia mencoba keluar untuk menghentikan siapapun yang lewat untuk membantunya karena tidak tahu lagi harus melakukan apa. Fiony tidak pernah menyimpan ban cadangan di mobilnya, pun kalo ada dia juga tetap membutuhkan orang lain untuk menggantinya.

Freya berusaha menghentikan orang-orang yang lewat namun tidak ada yang berhenti. Tak berselang lama dia melihat pengendara bermotor tak menyerah Freya mengangkat kedua tangan memberi kode si pengendara agar berhenti, dia sangat berharap kali ini orang itu dapat membantunya.

"Tolong". Teriak Freya melihat pengendara itu memelankan kecepatannya dan berhenti di depan mobil Freya.

Freya merasa lega, dia langsung mendekati pengendara itu.

"Mas bisa tolong saya? Ban say-". Belum sempat menyelesaikan ucapannya Freya tercengang melihat siapa pengendara itu "Mervyn".

Mervyn turun dari motornya, dia berjalan lebih mendekat ke Freya "kenapa bannya fre?".

Freya menghela nafas beratnya dia sedikit ragu kali ini untuk meminta bantuan Mervyn. Mervyn yang hanya melihat Freya diam berinisiatif sendiri untuk mengecek ban mobil Freya.

"Oohh...bocor?". Tanya Mervyn memastikan ke Freya yang hanya mengangguk singkat

"Punya ban serep sama dongkraknya?". Tanya Mervyn lagi

Freya menggeleng "ga ada".

Setelah mendapat jawaban dari Freya, Mervyn berjalan menjauh beberapa langkah dari Freya untuk menelpon seseorang sebentar lalu dia kembali mendekati Freya yang masi berdiri di tempat tadi.

"Gue udah suruh temen bengkel buat ganti ban mobil lo, tapi nunggu dia kelar ngerjain motor orang dulu baru bisa otw ". Jelas Mervyn

"Oke makasih". Ucap Freya sedikit canggung

"Ya udah yu gue anterin". Ajak Mervyn

"Kemana?". Heran Freya

"Ya pulang dong masa KUA".

Plakkk...Freya tak segan menoyor kepala Mervyn

"Astaga fre, sakit woy".

"Makanya kalo ngomong jangan asal ceplos". Omel Freya

"Iya maaf, gue lupa kalo lo galak". Freya berdecak sinis mendengar ucapan Mervyn

"Cepet mau pulang ga?".

"Mobil gue gimana?". Tanya Freya balik

"Kan gue udah bilang tadi, temen bengkel gue nanti kesini buat benerin ban mobil lo".

"Ya udah gue tunggu". Kekeh Freya

"Astaga Freya, dia pasti lama ke sininya. Lo mending sekarang balik sama gue trus nanti biar gue yang anterin mobil lo".

"Balik naik motor?". Tanya Freya suaranya memelan

"Iya kenapa lo takut kepanasan hah?".

"Bukan gitu".

"Trus apa?". Gemas Mervyn "Aahh..Gue tau lo ga pernah percaya sama gue tapi asal lo tau gue juga dari keluarga mampu bahkan orang tua gue juga bisa ngabulin langsung kalopun gue minta mobil jadi gue ga mungkin mau nyuri mobil lo".

Yang Punya Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang