Jadi Pacar?

248 28 0
                                    

Keadaan sekolahan saat ini ramai dengan siswa yang berhamburan karena sudah jam pulang. Fiony kini tengah menunggu Freya di dalam mobil.

"Fe gue mau kerja kelompok di kafe, lo anterin gue dulu ya". Ucap Fiony saat Freya baru saja masuk ke dalam mobil

"Trus pulangnya?".

"Gampang lah bisa pesen online".

"Oke".

Fiony menghentikan mobilnya di depan sebuah kafe, Freya terlebih dahulu turun untuk pindah ke kursi supir.

"Gue pulang ya ce". Pamit Freya

"Iya, jangan ngebut-ngebut fe". Pesan Fiony lalu melambaikan tangannya sebentar.

Setelah kepergian Freya, Fiony masuk ke kafe dan langsung mencium wangi makanan yang lezat. Dia melihat sekeliling mencari teman-teman kelompoknya yang ternyata duduk lumayan pojok.

Di sana tinggal Fiony yang belum bergabung. 4 temannya termasuk Fabian sudah berkumpul. Ya Fiony memang satu kelompok dengan Fabian yang membuat dia sedikit kepikiran.

"Maaf ya guys bikin kalian nunggu". Ucap Fiony yang baru saja duduk bergabung

"Gapapa Fio". Jawab lulu

"Kamu mau pesan dulu? Soalnya kita tadi udah pesan duluan". Sahut Eve

Fiony mengangguk

Setelah itu mereka ber 5 langsung mulai berdiskusi untuk menyelesaikan tugas kelompok. Sesekali mereka juga selingi dengan candaan dan obrolan ringan di tengah diskusi tersebut.

Fiony mengalihkan pandangannya ke Fabian, dan benar saja Fabian ketahuan sedang melihat ke arah Fiony sedari tadi.

"Guys gue duluan ya". Pamit salah cowo yang bernama Razil

"Selesain dulu Razil". Cegah Eve

"Udah selesai". Jawab Razil sambil membereskan barangnya dan hendak beranjak

"gue duluan bro". Fabian hanya mengangguk "bye guys". Lanjut Razil.

"Kita juga udah bereskan? Pulang yuk". Sahut Lulu

"Ya udah deh". Ucap Eve

Lalu mereka ber 4 membereskan barang-barangnya.

"Udah yu". Ajak lulu

"Yu". Balas Eve langsung mengikuti Lulu berjalan keluar

Sedang kan Fiony tangannya di cegah Fabian saat ingin mengikuti Eve dan lulu keluar.

"Boleh ngobrol sebentar?".

"Sorry bian gue harus pulang sekarang". Tolak Fiony

"Fio plis sebentar aja". Mohon Fabian "Mau sampai kapan lo menghindar trus dari gue?".

Fiony hanya terdiam.

"Plis duduk dulu ya". Mohon Fabian lagi dan dituruti Fiony

"Kenapa jadi gini ya Fio, padahal gue cuma mau kenal lebih deket sama lo". Fabian menjeda ucapannya "Briel masi suka ganggu lo ga?".

"Engga". Ketus Fiony "Sorry ya bian, gue juga sengaja jauhin lo karena gue udah ga mau berurusan lagi sama lo ataupun Briel".

"Fio gue minta maaf karena semua yang udah terjadi, tapi plis jangan jauhin gue". Fabian menundukkan kepalanya "a..aku..aku suka sama kamu, Fiony".

Fiony mengalihkan pandangan, sedikit terkejut karena Fabian berani mengucapkannya.

"Kemarin aku sempet ngobrol sama Briel, dia emang marah saat aku jelasin dan nyuruh dia buat ga gangguin kamu lagi. Tapi aku ngelakuin itu supaya dia sadar kalo bukan aku orang yang dia cari dan ga seharusnya Briel sampe ngekang aku buat deket sama orang lain bahkan gangguin orang yang aku sayang cuma karena cemburu". Jelas Mervyn menatap Fiony yang sedang melihat ke arah lain.

"Kamu percaya kan sama cinta pandangan pertama? Aku ngerasain itu pas ketemu kamu, Fiony".

"Bian udah". Bentak Fiony, saat ini dia tidak tau harus merespon apa

"Maaf tapi gue juga bukan orang yang lo cari dan yang pasti gue cuma mau anggap lo temen ga lebih". Ucap Fiony

"Fi-".

"Biarin gue pulang sekarang ya". Potong Fiony lalu berjalan cepat keluar kafe.

"Taxi". Teriak Fiony menghentikan dengan salah satu tangannya

Taxi itu berhenti tepat di depan Fiony yang buru-buru masuk kedalam. Pikiran Fiony saat ini kacau, dia sangat ingin menangis saat ini tapi dia berusaha agar tetap menahannya sampai rumah.

***
Fiony masuk ke dalam rumah dengan jalannya yang lemah dan tatapan kosong bahkan dia tak menyadari keberadaan Freya yang sedang menonton tv di ruang keluarga. Fiony trus saja berjalan menaiki tangga untuk pergi ke kamarnya.

Freya melihat kepergian Fiony dengan heran bagaimana bisa Fiony tak melihat dan mengabaikan dirinya. Tak ingin hanya menebak-nebak, Freya memutuskan untuk ke kamar Fiony dan menanyakan keadaan kakaknya langsung.

Seperti biasa Freya langsung membuka pintu kamar Fiony tanpa mengetuknya terlebih dahulu. Dia melihat Fiony yang sedang berbaring di atas kasurnya dengan mata terpejam lalu mendekat dan ikut membaringkan tubuh di samping Fiony.

"Biasain ketuk pintu fe, masa gue harus ingetin lo terus si". Ucap Fiony melihat ke arah Freya

"Hmm". Deham Freya singkat "Kenapa lo?".

"Gue cape fe". Bohong Fiony berusaha menutupi masalah tadi dari Freya "Pusing gue ngerjain tugas kelompok, belum lagi tugas individunya".

Freya mengangguk "UAS kita sesudah kelulusan kelas 12 kan ya?".

"Iya, sekitar 1 bulan kurang lagi".

"Lo udah makan?". Tanya Freya lagi

"Udah".

"Tadi kata bi uni sebelum berangkat mami masak buat kita". Ucap Freya memberitahu

"Oh iya Mami udah balik ke jogja ya tadi siang, ya udah  paling buat makan malam aja fe".

"Oke..mandi sana lo udah sore juga". Suruh Freya "bau bangke tau ga".

"Astagaa..lo tuh yang bau busuk. Udah ah sana keluar". Usir fiony

Yang Punya Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang