Chapter 6

15 3 0
                                    

Donna Valentyne, Ibunya Carol, dia yang berada ditempatnya bekerja sedang merapihkan berkas-berkas tentang kasus-kasus orang yang menghilang secara misterius. Sedikit gambaran tentang pekerjaan Donna, dia adalah agen detektif yang bekerja dibawah naungan Kepolisian Kota Felinecia yang juga berada dibawah perintah B.ADF(Blue. Armed Defence Force) pasukan bersenjata Biru yang yang juga bergerak dibawah perintah R.MF(Red. Military Forces) dan R.MF juga bergerak dibawah naungan Negara.

Donna sedang bingung dengan semua kasus yang terjadi belakangan ini, semua kasus benar-benar sama dan memiliki indikasi juga bahwa pelakunya juga sama, namun dia kesulitan untuk menemukan benang merah dari semua kasus itu, karna semua bukti yang ada di lapangan sangat minim petunjuk dan setiap korban juga tidak bisa ditemukan keberdaannya.

Saat Donna sedang duduk diam sambil memegangi dahinya dimeja kerjanya, ada seseorang yang mengetuk pintu dari luar, Donna langsung melihat kearah pintu dan menyuruh orang itu masuk, ternyata itu adalah teman kerjanya Donna yang bernama Catherine Ferrise. Catherine atau biasa dipanggil Erine oleh Donna adalah rekan detektif Donna, dia sering ditugaskan bersama, mereka sudah menjadi partner selama kurang lebih 1 tahun semenjak Erine diterima dikantor itu.

Erine berjalan masuk sambil membawa beberapa berkas dan dokumen, dia meletakkannya dimeja miliknya yang berada disisi ruangan.

"Erine, berkas apa itu?" tanya Donna sambil melihat kearah berkas-berkas yang diletakkan Erine di mejanya itu.
"Ini, aku mau mencoba menggali kembali beberapa informasi dari kasus yang sudah lama kita tangani namun masih belum terungkap." Jawab Erine.
"aku coba ambil kembali berkas-berkas dan dokumen informasi yang pernah kita dapatkan waktu menyelidiki kasus ini dulu." Lanjut Erine.

Donna hanya mengangguk sambil memalingkan kembali wajahnya ke arah depan. Erine duduk dimejanya, sambil juga membuka-buka kembali berkas itu. Mereka berdua diam sejenak sambil sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Tiba-tiba telfon ruangan yang ada dimeja Donna berbunyi, suara telfon itu memecah keheningan yang ada diruangan itu. Donna mengangkat telfon itu dan memberi salam kepada si penelfon, ternyata yang menelfon adalah Katarina.

"ohh... Katarina... ada perlu apa Rina?" tanya Donna, Donna biasa menyebut Katarina dengan nama Rina karna memang Carol berteman dekat dengan Katarina semasa Katarina masih bersekolah di SMA yang sama, hanya saja waktu itu Katarina sudah kelas 12 dan Carol masih duduk di kelas 10.
"I-iya, tante... umm... a-anu..." ucap Katarina dalam telfon, dia terdengar seperti ada keraguan dalam ucapannya.
"ada apa?? Jangan telfon tante kalau tidak ada masalah yang darurat." Ujar Donna.
"kamu menelfon tante pasti ada sesuatu yang darurat, kan??" ucap Donna lagi.

Katarina masih diam, dia mencoba untuk menyampaikan apa yang ingin dia sampaikan, namun di satu sisi dia juga takut kalau Donna, Ibunya Carol, akan merasa sedih dengan perkataannya Katarina. Katarina di ruangannya mencoba tenang dan meyakinkan dirinya untuk memberi tau, karna ini menyangkut keselamatan Carol, anak perempuan Donna yang menghilang secara misterius itu. Katarina menghela nafas dan mulai memberi tau apa yang ingin dia katakan kapada Donna.

"Tante..." ucap Katarina pelan.

Donna diam menunggu Katarina melanjutkan ucapannya, mereka berdua diam sejenak sebelum akhirnya Katarina melanjutkan perkataannya itu.

"Carol.. Carol hilang, Tante." Lanjut Katarina dengan yakin.

Seketika Donna terdiam, mereka berdua diam, Erine yang sedang duduk di mejanya juga ikut diam melihat kearah Donna yang diam tanpa ekspresi, dia khawatir kalau Donna mendapatkan panggilan yang aneh-aneh.

Donna mencoba tenang dan bersikap biasa, dia mencoba menggali lagi informasi mengenai hilangnya Carol dari Katarina, namun Katarina juga tidak bisa memberikan informasi lebih, karna dia juga tidak tau apa dan bagaimana kejadian yang sebenarnya, dia juga memberi tau kalau dia dapat informasi Carol menghilang dari temannya Carol yang bernama Dara.

I'll always be by your side, I PROMISE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang