35. Kesempatan Kedua?

1.5K 135 19
                                    

Hari ini merupakan hari kelima mereka menganggur alias hanya mengikuti perkumpulan warga desa. Itu pun jika ada.

"Kamu kok ga balik balik ke Jakarta sih mas?" Tanya Shenna. Saat ini Robbi sedang mengunjungi rumah posko untuk mengantarkan makanan masakan Bu Ratih kepada Shenna.

"Mau balik, tapi kamu masih disini." Tuturnya.

"Dih, emang aku kenapa?" Tanya Shenna kebingungan.

"Ya gapapa. Kan kamu minta bantuan saya untuk jadi pacar pura-pura kamu di depan TEMAN mu itu." Ucap Robbi dengan menekankan kata Teman.

"Ya gapapa, tinggal lima hari juga aku disini. Kalau mas mau balik ke Jakarta duluan ya gapapa." Ucap Shenna. Berawal dari pacar pura-pura, sering keluar bareng karena menghindari Nando, akhirnya kali ini mereka benar benar kembali akrab tanpa akting. Shenna menganggap tidak pernah ada masalah, walaupun mungkin akan ada ketakutan jika menjalin hubungan nantinya.

"Ga ah, Ibu juga katanya masih mau masakin calon mantunya." Ucap Robbi tanpa ekspresi, alias biasa saja.

"Mantu mantu. Udah gagal." Telak Shenna. Kali ini bukan kesal, karena Robbi memang sering membercandai dirinya perihal status mereka dulu.

"Bisa remedial ga? Mas siap kalau harus remedial." Ucap si pria setengah tua itu.

"Gaada. Udah sana pulang."

"Kenapa? Mau berduaan sama Nando ya?" Tebak Robbi yang pastinya salah besar.

"Sinting."

Setelah beberapa menit berbincang di teras di rumah posko, sore harinya Robbi memutuskan kembali kerumah.

_

"Ketemu Shenna?" Tanya Bu Ratih yang menyambutnya di luar rumah sang Budhe, sementara Budhe sedang membeli sesuatu di luar.

"Ketemu bu, tiap hari juga ketemu." Balas Robbi.

"Ada perkembangan nggak?" Tanya Bu Ratih yang tampak sumringah.

"Perkembangan apa.. bukannya Ibu sudah ga berharap Shenna jadi menantu Ibu ya?" Tanya Robbi membuat Bu Ratih terdiam. Siapa yang tidak mau menantu macam Shenna? Robbi aja yang tidak peka.

_

Shenna dan teman-temannya terlalu bosan, berbagai kegiatan mereka lakukan untuk mengisi waktu luang. Seperti bermain uno, memasak, hingga menyusun lego yang Robbi beli untuk Shenna. Lalu bagaimana keadaan Cantika? Ia pasrah menerima gosip kedekatan Robbi dan Shenna. Namun ia jadi menjauh dari Shenna sejak saat itu. Biasanya Cantika paling akrab dengan Shenna namun akhir-akhir ini tidak lagi. Shenna tidak mau ambil pusing terhadap hal ini karena ia sudah pernah meminta maaf kepada Cantika malah di abaikan. Yasudah.

"Woyy siapa yang masak? Ada bau gosong." Teriak salah satu teman KKN di rumah posko. Seketika Shenna yang tadinya melamun lantas melotot dan berlari ke arah dapur. Ia membuat brownis kukus, bukan lagi coklat warnanya, tapi hitam dan sedikit kering. Nasib.

"Yah, sorry temen-temen... camilan kita gosong." Shenna dengan raut kecewa nya.

"Makanya jangan ngelamunin cowonya terus." Sinis Cantika yang sedari tadi asyik bermain handphone dan memakai masker wajahnya berwarna ijo terang.

"Apaan sih lo. Biarin lah, cowo nya sendiri kok dilarang" Ucap Mira, agar Cantika tidak semakin memperkeruh suasana. Sementara Cantika tidak membalas lagi.

Di sela-sela kesibukan yang lain, Nando mengambil gitar nya lalu keluar, tepatnya di teras yang tersedia dua kursi kecil. Teras yang awalnya selalu menjadi spot favorite dia dan Shenna, kini Nando tidak lagi berani mengajak Shenna kesana karena perasaannya yang masih sulit di kontrol.

BAPAK KOS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang