31. Posyandu

1.2K 106 15
                                    

Hari telah berganti, tidak terasa mereka sudah menghabiskan 5 hari disini. Satu sama lain lumayan sudah lebih akrab dari yang sebelumnya hanya mengenal nama dan dari jurusan saja. Selain Cantika dan Nando yang sudah seperti Tom and Jerry, ada si kembar Mira dan Mina yang selalu kompak tak jarang dibuat hiburan oleh teman-temannya. Lalu Pandu yang hobi nya tidur ini selalu menjadi korban keisengan si kembar. Misal saja saat Pandu sedang tidur dengan suara dengkuran yang cukup keras, bisa bisanya di kembar ini kompak mengambil gelas untuk menutup mulut Pandu dan mencubit hidung pria berpostur tidak terlalu tinggi itu sampai kemudian terbangun dan marah pada si kembar, tapi marah nya Pandu terlalu lucu sampai si kembar ini selalu mengulangi kejahilannya terus menerus dengan kelakuan diluar akal.

"Ndu maaf lah, masa gitu aja marah." Ucap Mira dan Mina secara kompak. Siapa yang tidak marah kalau bangun tidur harus terkejut melihat lukisan bentuk sapi perah di wajah nya menggunakan alat make up kreasi dari si kembar. Sedangkan posisi nya pagi ini mereka akan ke Posyandu untuk bercengkrama dan sekedar membantu tim puskesmas di desa hari ini. Sementara Mira dan Mina masih sibuk membersihkan wajah Pandu dengan Micelar Water, berbeda dengan Pak Kordes dan Ibu Sekretaris yang sudah siap dan sedang berbincang di teras. Entah apa yang mereka bicarakan, terlihat seru dengan garis senyum yang tidak pernah pudar oleh keduanya.

"Sepertinya mereka saling suka ga sih guys." Ucap Cantika tiba-tiba berkumpul dengan Mira, Mina dan juga Pandu di ruang tengah.

"Biarin sih, urusan mereka." Ucap Pandu berniat membela, ia tidak ingin menambahi bumbu pembicaraan. Takutnya menjadi fitnah jika tidak benar.

"Lagian lo mending mandi sana dah, kalau ga ikut yaudah gausa. Biar absensi lo hari ini di coret sama Shenna, sini kamera nya." Ucap Arash si tampan asli Bali yang tiba-tiba saja berdiri di belakang Cantika berusaha merebut handycam dari tangan Cantika.

"Apa-apaan sih lo. Iya gue mandi. Ini camera gue sendiri jadi gausa disentuh." Ucap Cantika. Cantika disini berperan sebagai dokumentasi, dimana setiap acara proker berjalan atau kegiatan mereka sehari-hari, Cantika pasti akan mengabadikannya di akun instagram khusus yang dibuat untuk KKN Gembala.

Sementara itu dua manusia yang punya kehidupan lain, sedang asyik berbincang membicarakan perkenalan mereka dikala Ospek kampus sampai menjadi seperti sekarang ini.

"Haha parah lo dulu Shen, ga pake kenalan dulu langsung manggil gue ndat ndut mentang mentang body gue udah kayak kudanil." Tawa Nando mengingat Shenna memanggilnya agar dia berada di barisan yang lurus karena ada kakak tingkat yang sedang memperhatikannya.

"Parah, kudanil bisa tersinggung kalo di sama samain kayak lo waktu itu hahahaa." Gelak tawa Shenna semakin keras karena ini terlalu lucu menurutnya.

"Eh tapi gue penasaran kok lo bisa se body goals ini sekarang." Tanya Shenna, karena Nando yang ia kenal beberapa tahun lalu bentuknya tidak seperti ini, tiba-tiba saja perawakannya berubah bak model majalah remaja.

"Soalnya ada yang buat termotivasi. Biar di lirik sama dia sih." Jelas Nando sambil menaikkan alis kiri nya.

"Idih siapa? Nadia ya?" Tanya Shenna memukul Nando dengan proposal yang tergulung ditangannya.

"Lo ga perlu tau lah haha." Jawab Nando merasa tidak berdosa.

"Idih najis, sok banget lo." Sahut Shenna karena kepalang penasaran. Tapi setelah itu Nando melah mengalihkan pembicaraan, yang artinya ia tidak ingin membahasnya lagi.

_
Kini mereka sudah sampai di Puskesmas, kebetulan hari ini sedang ada imunisasi di Posyandu berlokasi di depan Puskesmas yang bangunannya tidak terlalu besar. Beruntungnya mereka karena lokasi nya kali ini tidak jauh, bisa ditempuh dengan berjalan kaki kurang lebih 5 menit.

"Eh Shen, nanti kita mampir pasar yuk, harusnya ini cuma 2 jam lah ya dan pasar masih buka." Saran Mira saat ia lihat sebuah pasar ketika melewati jalanan tadi.

"Boleh, kayaknya di rumah posko ada peralatan masak juga tadi." Kata Shenna.

"Eh aku juga bawa beberapa peralatan masak kalau misal kurang." Sahut Alea si perempuan Cantik asli sunda pandai berbahasa Inggris karena ia memang pengambil jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.

"Waw Prepare sekali anda." Ucap Shenna sambil mengacungkan dua jempolnya ke arah Alea.

Kali ini mahasiswa KKN memantau kegiatan posyandu, walaupun tidak ikut serta dengan kegiatan yang terlalu banyak, namun pengalaman kali ini akan cukup dimasukkan dalam laporan setelah KKN nanti. Lumayan ada hal baru.

"Halo, cantik sekali. Ini umur berapa bu?" Tanya Shenna kepada salah satu Ibu muda yang sedang menggendong bayi.

"Umur 8 Bulan onty, mau gendong ga?" Ucap si Ibu muda malah menawarkan, namun dengan senang hati Shenna mengiyakan. Dengan menggunakan gendongan batik khas pedesaan, Shenna mulai membawa ujung Gendongan ke belakang tubuhnya, kali ini si Ibu kalah cepat, Nando lebih dulu mengaitkan ujung gendongan di belakang badan Shenna.

"Makasi angkel." Ucap Shenna menirukan suara anak kecil sambil menghadap ke arah Nando. Dengan keadaan seperti ini, aura keibuan Shenna sangat terpancar, menyukai anak kecil sangat memiliki keistimewaan di mata Nando, sedangkan Nadia tidak memiliki itu. Bahkan tiap kali mereka keluar ke suatu tempat dan bertemu anak kecil, Nadia memilih menghindar. Apalagi bertemu dengan anak kecil yang sedikit tidak bisa di kontrol sikap iseng nya, kadang membuat Nadia marah. Hal ini jujur masih menjadi pertimbangan Nando, ia menyukai anak kecil dan Perempuannya tidak, takutnya jika diteruskan akan berdampak di hubungan yang menjadi tidak baik kedepannya. Namun kali ini Nando masih tahan, masih ingin melihat seberapa jauh kepribadian dari seorang Nadia.

"Kenapa ngelamun dih." Ucapan Shenna membuyarkan lamunan Nando tentang Nadia.

"Gapapa. Hei cantikk lucu banget sii, namanya siapa." Sapa Nando pada Anak kecil di gendongan Shenna dengan kulit putih bersih dan rambut hitam keritingnya yang belum terlalu panjang.

"Namanya Aca Angkel." Sahut sang Ibu bayi yang memperhatikan gerak gerik dua pemuda ini menimang putrinya.

"Aca.. pinter banget sih, di gendong onty ga nangis. Nangis dong harusnya." Ucapan Nando mengundang pukulan di lengannya oleh Shenna.

"Orang udah pinter malah diajarin yang ga bener. Mau gendong ya? Makanya gitu." Ucap Shenna menawarkan.

"Boleh. Sini gantian. Aku pengen gendong Aca juga." Disitu terjadi transaksi transfer bayi dari Shenna ke Nando, persis adegan yang biasa dilakukan suami istri ketika dirumah.

"Cocok banget onty angkel ini pasangan ya?" Tanya Ibu Aca membuat Shenna dengan cepat menggeleng, namun tidak dengan Nando.

Aca nampak diam juga di gendongan Nando, namun kali ini sambil memainkan jemari Shenna. Benar benar menggambarkan potret keluarga bahagia, kali ini terekam dalam bidikan kamera Cantika yang bertugas mengabadikan momen KKN untuk dokumentasi. Cantika juga mengeluarkan handphone lipat nya dengan harga fantastis yang jelas memiliki kualitas gambar yang baik, ia arahkan handphone nya merekam momen di sekitar teman-temannya, bertepatan dengan Shenna yang sedang mencium Aca saat berada di gendongan Nando, potret keluarga bahagia tak luput dari konten Aca yang pastinya akan di abadikan dalam akun instagram kelompok KKN mereka yang nantinya bisa dijadikan kenangan.

Tak lama setelah konten di posting oleh Cantika, handphone Shenna bergetar menandakan ada pesan masuk disana. Dilihatnya nama Nadia terpampang jelas di notifikasi mengirimkan satu foto yang Shenna tidak tau foto apa yang dikirim, ia tidak langsung melihatnya namun kembali menyimpan ponsel nya karena kegiatan mereka di Posyandu belum selesai.

_

Jangan lupa Vote dan ramein komen ya!🤍

BAPAK KOS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang