37. Berbaikan

1.2K 136 4
                                    

Shenna tidak memperdulikan Pria kesayangannya yang sedang rapuh di hadapannya. Ia berlalu mencari mama nya, karena ia menganggap mama nya saja yang sejak awal selalu mengerti perasaan Shenna. Entah dimana wanita itu sejak Shenna bangun tidak terlihat batang hidungnya.

"Loh, udah bangun? Papa mana sayang?" Tanya Rida ketika melihat putrinya memeluknya dari belakang. Shenna bergelayut manja, mungkin karena terlalu rindu dengan Mama nya.

"Gatau." Jawab Shenna seadanya. Ia meninggalkan Papa nya di kamar tadi. Rasanya ia masih sangat kesal dengan segala sikap  tidak bijak yang ditunjukkan sang Papa.

"Yaudah, kita makan dulu ya. Bentar lagi jadi nih. Tunggu dulu di meja makan." Pinta Rita. Shenna mencium pipi kanan mama nya sebelum beranjak ke meja makan.

Setelah menunggu sekitar 5 menit, makanan dengan beberapa menu kesukaan Shenna di hidangkan di meja makan. Sangat menggiurkan karena semenjak kuliah, ia sangat jarang memakan masakan mama nya.

"Humm enak." Ucap Shenna dengan mengendus ngendus makanan sebelum mencicipinya.

"Belum juga di coba. Udah sini mama ambilin." Ucap Rita mengambilkan nasi dan lauk sesuai keinginan Shenna. Anak semata wayang itu nampaknya sedang ingin di manja.

"Ini makan dulu. Mama cari Papa dulu ya." Ucap Rita yang tidak di perdulikan oleh Shenna.

Shenna sibuk menyantap makanannya walaupun tidak di temani sang Mama. Perutnya sudah bergemuruh dari tadi, sepertinya cacing cacingnya sudah meminta hidangan.

"Kok disini?" Tanya Rida kepada suaminya yang sedang duduk di taman kecil belakang rumah seperti biasanya.

"Kok kamu disini? Temenin itu anaknya makan. Pasti lagi kangen sama kamu." Ucap Bima yang malah menyuruh istrinya menemani putrinya.

"Apa sih.. dia juga pasti kangen sama Papa nya. Udah minta maaf belum tadi?" Tanya Rida sembari mengelus lengan suaminya, sedikit manja seperti Shenna.

"Udah minta maaf, tapi anaknya masih diam."

"Jangan nyerah. Nanti aku bisikin Shenna soal Nostalgia kayak kamu kemaren, biar dia sadar hahaha." Tawa Rida kembali pecah jika mengingat hati suaminya yang sebenarnya tidak akan tega menyakiti putri nya.

"Kamu nih.. udah sana masuk, kasian anaknya makan sendirian." Pinta Bima pada istrinya.

"Okei aku masuk dulu. Nanti aku temenin kamu makan ya." Rita mencium bibir suaminya sebelum berlalu masuk kembali ke rumah. Persis seperti Shenna, mungkin gen Rida lebih kuat di tubuh Shenna dari segi fisik sampai dengan tingkahnya.

_

"Nambah lagi dong, mama masak banyak nih." Ucap Rida yang sewaktu datang ke meja makan, piring Shenna sudah kosong. Makanan yang tadi ia ambilkan sudah ditelan habis.

"Udah kenyang ma.. nanti lagi. Suruh makan Papa aja." Jawab Shenna masih sedikit kesal.

"Papa makan nanti aja, kalau bareng sama kamu takutnya kamu usir hahaha." Canda sang mama membuat Shenna menatapnya sengit.

"Emang gitu tuh orang sesukanya, suka suudzon, suka nyuruh ini itu." Ucap Shenna.

"Shenna. Gaboleh gitu sama orang tua. Siapa yang ngajarin kamu buat ga sopan sama Papa kandung kamu sendiri. Papa mana pernah sih marahin kamu sebelumnya?" Balas Rida yang sedikit berbicara dengan nada tinggi. Bagaimanapun suaminya adalah Papa dari putrinya dan tidak selayaknya anak bersikap seperti itu.

"Papa baru sekali ini marah sama kamu. Papa itu sayang banget sama kamu. Berapa kali Papa peringatin kamu lewat pesan buat ga deket deket sama Robbi? Papa cuma takut kamu kemakan omongan dia dan nantinya jatuh ke lubang yang sama sayang. Papa sayang banget sama kamu dan kamu harus ingat itu." Rida melembutkan nada bicaranya, mendekat ke arah putrinya yang masih duduk, ia letakkan kepala Shenna di bawah dagunya sambil membawa Shenna ke pelukannya.

BAPAK KOS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang