Melangkah dalam Hubungan

17 6 0
                                    

Suara lalu lintas di depan kampus terasa sepi, tidak seperti biasanya. Kemudian, sebuah mobil berwarna hitam berhenti tepat di depanku, dan kaca mobilnya terbuka. Aku melihat dari luar dan terkejut saat menyadari bahwa yang membawa mobil tersebut adalah Langit pacarku, yang sebelumnya telah berjanji untuk menjemputku satu jam sebelumnya.
Dengan senyuman hangat, Langit membuka pintu mobilnya dan mempersilahkan aku masuk. Aroma parfum kesukaannya memenuhi ruang mobil, menambah kehangatan dalam pertemuan kami.
"Silahkan masuk tuan putri" ucapnya sambil tersenyum. "Aku ingin membuat hari kita lebih istimewa. Ayo, kita makan malam di tempat favoritmu."
Senyumku melebar mendengar rencananya. Kami pun melanjutkan perjalanan dengan percakapan ringan di dalam mobil, menikmati momen spesial di tengah kesibukan kami.
Saat tiba di restoran favoritku, Langit memilihkan tempat duduk yang nyaman dan memesan hidangan kesukaanku.

Sebuah potongan kue berwarna merah sudah ada di depanku, dan aku mulai menikmati kue tersebut sambil melihat wajah Langit. Tapi di balik rasa manis kue itu, ada pertanyaan mengapa dia memilih aku dari sekian banyak orang yang menginginkannya? Terlebih lagi, Langit adalah seorang laki-laki yang selalu menjadi pusat perhatian di antara mahasiswa lainnya. Kemampuannya berbicara dengan lancar dan baik di depan orang banyak, serta kekarismatikannya, membuat banyak orang mengaguminya.
Meskipun aku hanya sedikit tahu tentang bagaimana Langit menghadapi hal itu karena kita berbeda kampus, namun aku selalu ikut jika ada acara di kampusnya. Itu sudah cukup bagi aku untuk memahami betapa riuhnya perempuan-perempuan di sekitar Langit.
Saat aku menghadiri acara di kampus Langit, aku sering melihat bagaimana perempuan-perempuan itu bergerombol di sekitarnya. Mereka tertawa riang, memperlihatkan ketertarikan dan kekaguman pada setiap kata dan gerak Langit.
Kehadirannya selalu menarik perhatian. Cara dia bicara, bergerak, dan berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya, semuanya begitu natural dan menawan. Tidak heran jika banyak perempuan yang terpikat dan ingin mendekatinya.
Aku terkadang merasa sedikit cemburu atau merasa tidak sebanding dengan pesona Langit. Tapi bahwa cinta tidak selalu masuk akal, aku juga menyadari bahwa setiap orang memiliki daya tariknya sendiri, cinta sejati bukanlah tentang siapa yang lebih menarik, tapi tentang koneksi yang dalam di antara dua jiwa yang saling mencintai, dan Langit yang selalu menyadarkan aku akan hal itu.
Waktu sudah mulai larut malam, kami memutuskan untuk meninggalkan tempat tersebut untuk pulang ke rumah. Langit dengan ramah mengantarku pulang, dan kami menikmati perjalanan dengan canda dan tawa di dalam mobil. Suasana malam yang tenang membuat perasaan kami semakin hangat.
Setelah sampai di depan rumahku, aku membuka pintu mobil dan turun dengan hati yang lega setelah mengucapkan terima kasih pada Langit. Langit pun turut keluar dari mobil, dan saat aku hendak membuka pintu rumah, dia mendekatiku dengan langkah ringan.
Langit menghampiriku dengan senyum hangat di bibirnya. Tanpa kata-kata panjang, dia memelukku erat dan membisikkan kata-kata cinta yang membuat hatiku berdebar kencang. Suara bisikan lembutnya terdengar begitu hangat di telingaku di tengah malam yang sunyi.
Kata-kata cintanya membuatku merasakan kehangatan yang luar biasa. Aku membalas pelukannya dengan erat, merasakan detak jantung kami yang seolah berbicara satu sama lain. Sentuhan lembutnya mengelilingi pipi kiriku, menyampaikan kehangatan yang membuat hatiku berdebar lebih kencang. Ketika bibirnya menyentuh bibirku dengan lembut, dunia di sekitar kami seolah berhenti berputar. Rasanya seperti semua kekhawatiran dan ketidakpastian yang pernah ada, lenyap begitu saja, digantikan oleh perasaan damai dan cinta yang mengalir di antara kami.
Dalam pelukan itu, aku merasakan kehangatan yang menyentuh hatiku lebih dalam dari sebelumnya. Ciumannya bukan hanya sebuah tindakan fisik, tetapi juga sebuah ungkapan dari rasa cinta yang dalam dan tak terungkapkan. Di sinilah kami berdua, bersatu dalam momen yang indah, di mana setiap sentuhan, setiap ciuman, membawa kedamaian yang begitu mendalam. Dalam pelukan Langit, aku merasa seperti menemukan rumah sejati, tempat di mana aku bisa merasa aman dan dicintai sepenuh hati.
Setelah sejenak memelukku, Langit melepaskan pelukannya dengan lembut, tetapi tatapannya masih penuh kasih sayang. Kami bertatapan sejenak, saling mengerti tanpa harus banyak bicara.
"Aku sangat bersyukur memiliki kamu," ucap Langit dengan suara yang penuh rasa.
"Aku juga, Langit. Terima kasih untuk selalu membuat aku merasa se-bahagia ini," jawabku dengan tulus.
Langit tersenyum lembut sebelum akhirnya mengucapkan selamat malam dan berjalan menuju mobilnya. Aku melihatnya pergi dengan rasa bahagia yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Saat aku memasuki rumah dengan hati yang penuh kebahagiaan, aku merasa bahwa malam itu adalah salah satu malam yang paling istimewa dalam hidupku, di mana cinta hadir begitu tulus dan hangat di tengah ketenangan malam yang mendamaikan.

MAYAPADA KASMARAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang