Chap 3

319 13 4
                                    

Terbirit-birit Nafa masuk ke kontrakannya dan segera menelfon ibu tirinya itu.

"Hallo bu"

"Ck dasar mengganggu! Ada apa?"Acuh Bu Dewi

"Apa benar ibu meminjam uang pada bos Doni? Ibu tahukan bos Doni itu kejam.
Apalagi preman-premannya besar dan galak bu"

"Benar, ada yang salah memang? Lagian ibu meminjam juga buat keperluan sehari-hari juga menyekolahkanmu dan adikmu"

"Tapi bu itu jumlahnya sangat besar. Uang sebanyak itu bahkan lebih untuk menyekolahkanku dan adik bu.Aku harus mencari uang sebanyak itu kemana bu dalam waktu 2 hari"

"Ya itu urusanmu.Salahkan ayahmu pas mati nggak ninggalin warisan apa-apa justru hutang dimana-mana.Bundamu dulukan kaya,bayar saja pakai warisan bundamu dan jual tanah warisan bundamu yang didekat perempatan itu."

"Nggak bu, aku nggak mau jual tanah bunda.Aku bakal cari uang itu sampai dapat bu"

"Sudahlah begitu saja, merepotkan"Ucap ibu

Panggilan tersebut ditutup oleh ibunya.Dalam pikirnya ia akan meminta bantuan pada siapa.Akhirnya Nafa terfikir ia akan meminta tolong pada Sharon.Segera ia menelfon Sharon untuk bertemu dan Sharonpun menyetujuinya.

Di malam hari di Angkringan Mbok yu mereka bertemu.Tempat ini adalah langganan tempat makan mereka berdua selain murah disini juga enak,Sharon tidak mempermasalahkan Nafa sering mengajaknya kesini karena dia tak pernah membeda-bedakan apapun bahkan ia mengaku senang karena dapat menemukan tempat yang makanannya enak.

"Ada apa Naf kayanya penting banget sampai malam-malam gini ngebet banget ngajak ketemu?"

"Langsung keintinya aja ya Sha.Jadi gini Sha, kamu tahukan ibuku itu punya gaya hidup mewah? Nah ibuku ternyata meminjam uang pada salah satu rentenir 2 miliar Sha.Kalau boleh aku meminjam uangmu .Kamu bisa meminjamiku sebagian saja ngga papa kok sisanya aku mau jual motorku.Aku nggak mau sampai tanah warisan bundaku diambil orang Sha.Soalnya itu satu-satunya peninggalan bundaku.Aku janji bakal ngembaliin kok.Kamu boleh pegang sertifikat rumah itu tapi tolong jangan dijual sampai aku bisa menebusnya"Pinta Nafa dengan berani memberi jaminan tanah warisan ibunya karena ia yakin dan percaya pada Sharon

"Huhhhh"Sharon terleihat menghembuskan nafasnya.

"Sebenarnya aku ingin sekali membantumu Naf, apalagi kamu itu sahabatku.Tapi kamu tahukan uang jajanku nggak sebanyak itu.Dan juga tuan Sam telah menwanti-wanti ah tidak lebih tepatnya mengancamku dan juga papaku untuk tidak memberimu pinjaman .Kalau sampai terdengar aku dan papa meminjamkan uang padamu, Sam mau menarik semua saham yang ditanam perusahaan Kak Raga dari perusahaan papaku.Supaya kamu  meminta bantuan satu-satunya padanya dengan imbalan untuk menjadi istrinya Kak Raga" Ujar Sharon yang menjelaskan bahwa dirinya telah diwanti-wanti Sam, karena Sam tahu Nafa akan meminjam uang pada Sharon.

"Ah aku mengerti kok .Aku mengerti, aku nggak mau sampai menyeretmu dalam masalah juga Sha. Aku minta maaf ya banyak merepotkanmu"

"Aku yang minta maaf karena nggak bisa bantu apa-apa.Kalau sudah Sam yang turun tangan langsung pasti kamu hanya bisa melalukan apa yang dimau dan dirancang dirinya Naf, aku minta maaf aku nggak bisa bantu"

"Nggak papa kok kamu ngga salah jangan meminta maaf padaku terus seperti itu.Aku justru yang nggak enak hati meminta sama kamu terus.Baiklah aku sepertinya harus pulang untuk menyiapkan pesananku besok nanti bisa-bisa langgananku pergi lagi hehe"

"Ya udah hati-hati ya Naf"

Dalam perjalanan pulang Nafa berfikir haruskah ia meminjam uang pada tuan Sam.Tapi ia mengingat syarat yang diberikan Sam.Ah sungguh menyebalkan.

Waktu bergulir amatlah cepat.2 hari sudah waktu yang terlewati, tepat dimana hari jatuh tempo atas perjanjian Nafa dan preman-preman bos Dani.Hingga saat ini dia bahkan belum memiliki uang sepeserpun kecuali tabungan peninggalan bundanya itupun 10 juta dan motor maticnya yang jika dijualpun tidak lebih dari 10 juta harus dimana lagi ia mencari uang sebanyak itu dalam waktu yang singkat.Dan benar saja suara ketukan pintu yang berulang terdengar ditelinganya dengan takut-takut dia membuka pintu.

"Ada apa ya pak" Nafa basa-basi

"Hei jangan berpura-pura lupa nona.Cepat bayar hutangmu"

"Maaf pak saya belum punya uangnya.Bolehkah saya meminta perpanjangan waktu saya janji bakal bayar"

"HEH! KAU FIKIR ITU UANG NENEK MOYANGMU HAH! CEPAT BAYAR ATAU KU OBRAK-OBRIK ISI RUMAH INI! CARI JUGA SERTIFIKAT RUMAH INI!"

"Saya benar-benar tidak punya pak"

"DASAR! heh Jon cepat masuk cari semua uang dan barang yang dapat di jual"

Lantas kedua preman itu memaksa masuk kontrakan Nafa dengan Nafa yang menangis.Sedangkan dari kejuhan nampak seorang laki-laki yang tempo hari datang saat penagihan utang beberapa hari yang lalu, Sam.

"HEI ADA APA INI BISAKAH KALIAN TIDAK KASAR PADA WANITA HAH! Tenanglah ada apa ini"Sam

"Diam kau. Memangnya kamu mau membayar hutang wanita ini?"

"Saya mohon tuan bantu saya.Saya tidak punya apa-apa lagi untuk membayar hutang itu tuan"Mohon Nafa pada Sam

"Bukankah tempo hari saya melakukan penawaran pada anda nona? Anda hanya perlu menyetujui dan menandatangi kontrak untuk menikahi Tuan Raga"

"Saya tidak bisa Tuan, karena pernikahan itu harus didasari cinta"

"Baiklah, kalau seperti itu silahkan kalian berdua masuk kedalam kontrakan nona ini"

"Saya mohon tuan"

"Pilihannya hanya 2 nona. Ya atau tidak nona"

"Baik saya bersedia.Tapi tolong bantu saya sekarang juga"Putus Nafa bersedia karena memang sepertinya jalan satu-satunya hanyalah ini.

"Dengan senang hati nona, hei kalian berdua berapa jumlah hutang wanita ini?"

"2 milyar"

"Ini ambil"Sembari mengeluarkan cek bertuliskan nominal 2 milyar dari saku jasnya.

"Nah gini dong dari kemaren, elah.Senang berkerja sama dengan anda tuan hehe.Yuk cabut Jon"Meninggalkan pekarangan kontrakan Nafa.

"Mari nona"Sam

"Mau kemana?" Bingung Nafa

"Ke rumah sakit nona, Tuan Raga mencari anda istrinya terus menerus selama 2 hari ini bahkan ia terus mengamuk dan mencoba kabur untuk mencari anda"

"Bukankah anda baru saja menyetujuinya beberapa menit yang lalu supaya bersedia menjadi istri tuan?"

"Huh ya ya ya tunggu aku ganti baju dan tolong antarkan aku untuk mengantar pesanan di Jalan Margondang dulu ya"

"Dengan senang hati nona"

Hai-hai gimana nih lanjut nggak?maaf ya guys baru up lagi setelah beberapa lama.Terima kasih banyak buat vomentnya bikin aku tambah semangat up.Semoga suka ya sama ceritaku.Bye-bye dinext part.

Wofyuuuuuu

ManjaA!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang