Bercerita tentang seorang pria yang memiliki rasa obsesi tinggi kepada seorang gadis bernama Cleoza Caldara.
Gazzaydan Pratama, pria kejam yang tidak pernah mau membiarkan gadis polos seperti Cleoza pergi dari hidupnya.
°°°°°
"Jangan pernah berpiki...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bahkan kalo lo pergi dari gue. Gue bakal seret lo buat balik lagi."
-𝐆𝐚𝐳𝐳𝐚𝐲𝐝𝐚𝐧 𝐏𝐫𝐚𝐭𝐚𝐦𝐚-
°°°°°
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°°°°°
21 - Scared🌵
"Pulang atau gue buat kalian tersiksa seumur hidup."
Satu kalimat yang keluar dari mulut Gazza membuat Amora dan Hani diam tak berkutik.
"Jangan apa-apain Cleoza, dia gak salah," ucap Amora dengan berani.
Gazza beralih menatap gadis yang dengan berani membalas perkataannya. "Gue lebih paham Cleoza daripada lo," sinis Gazza.
Melihat suasana yang semakin memanas, Cleoza dengan takut menyuruh Amora dan Hani untuk pergi meninggalkannya.
"Kalian pergi aja main, maaf aku gak bisa ikut," cicitnya pelan.
Amora dan Hani mengangguk mengerti. Kedua gadis itu lalu pergi meninggalkan Cleoza bersama dengan Gazza.
Tanpa melirik ke arah Cleoza, Gazza langsung menyeret kasar Cleoza lalu ia hempaskan tubuh gadis mungil itu ke dalam mobil.
Gazza lalu ikut masuk ke dalam mobil dan menyuruh sopir grab yang ia pesan untuk melajukan mobilnya.
Di perjalanan menuju tempat yang entah kemana, Cleoza tidak tahu, yang pasti gadis itu hanya menundukkan kepalanya. Ia sama sekali tak berani menatap mata Gazza. Namun Cleoza tetap bisa melihat bahwa pria itu sedang menahan amarahnya. Hal itu ditunjukkan oleh otot-otot tangan Gazza yang terlihat.
Cleoza tak berani membuka mulutnya. Setelah kejadian itu pasti Gazza akan berpikir bahwa Cleoza menemui Deano atau ia akan berpikir bahwa Cleoza telah mengkhianatinya.
"Sudah sampai, Mas," ucap sopir grab sembari menolehkan kepalanya ke belakang, melihat Gazza dan Cleoza yang kini duduk berdiam-diaman.
Tanpa membuka suara, Gazza langsung menyerahkan beberapa uang lembar berwarna merah, Cleoza tak tahu pasti jumlahnya tapi ia yakin bahwa itu lebih dari cukup.
