Jalanan gang yang sepi. Di sepanjang jalan bermekaran bunga sakura dari pohonnya. Ruby terperangah dengan yang ada disekitar. Ini di mana?
Kaki laki-laki itu terus melangkah. Menyusuri jalanan indah dengan banyak bunga pink berjatuhan. Angin berembus lembut menerpa wajahnya dan rambutnya. Cuaca pun cerah. Langit biru membentang luas di sepanjang penglihatan. Suasana yang cocok untuk berjalan-jalan.
Sorang perempuan berdiri di depan sana. Langkah Ruby pun terhenti. Merekan saling bertatapan sampai beberapa detik, sebelum akhirnya Ruby memutuskan untuk mendekat.
"Hai," sapanya tersenyum.
"Hai," balas gadis itu seadanya.
"Jadi, gimana aku yang di sana?" Tanya laki-laki itu berdiri di samping Ruby. Mereka jalan beriringan menyusuri jalanan yang penuh bunga sakura.
"Masih stabil. Walaupun belum ada tanda-tanda akan sadar," jawab perempuan itu.
"Oh ya, siapa yang nyelamatin aku?" langkah kaki Ruby berhenti, manatap wanita yang selalu tampak anggun dengan dress floralnya.
"Perempuan. Dia perawat di rumah sakit tempat kamu dirawat."
"Namanya?"
"Hanum."
Nama yang persis seperti Hanung. Entah memang sebuah kebetulan, atau ini sudah direncakan oleh sang pemilik jagat raya. Meski entah bermaksud apa, tapi setidaknya Ruby bersyukur ada juga yang peduli padanya.
Lelaki itu tersenyum sumir, "Jangan bilang kalau—"
"Iyaa, dia mirip Hanung."
Tepat sesuai dugaan. Sebenarnya, dunia apa yang sedang mereka tinggali. Ini bentuk kenyataan dari 'manusia punya 7 kembaran' atau apa?
"Kamu tau apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Ruby lagi. Selama hidup sebagai personal yang berbeda, Ruby tidak tau apa yang terjadi sebenarnya. Dia juga belum sempat mencari tau secara detail.
"Dunia paralel. Itu yang aku simpulkan untuk kasus ini. Di duniamu, aku lihat beberapa tempat dari duniaku itu sama tapi juga ada yang beda. Bahkan ada yang nggak ada."
Ruby terdiam. Kasus ini jadi semakin rumit. Mereka bahkan tidak tau bagaimana bisa tertukar. Apa ada semacam pintu atau jalan yang menghubungkan keduanya? Atau itu terjadi begitu saja?
"Terus, gimana caranya kita balik lagi?" tanya Ruby lagi.
"Aku nggak tau."
Keduanya menghela napas. Mungkin mereka memang harus begini dulu. Menjalani hidup yang bukan milik mereka sembari sesekali bertemu lewat mimpi. Langkah Ruby dan Ruby berlanjut. Masing-masing kepala mereka berpikir tentang banyak hal yang sebenarnya agak mustahil.
"Oh ya, gimana Hanung?" tanya Ruby membuat laki-laki itu menoleh.
"Nyebelin," jawabnya.
Ruby terkekeh. Ia sadar kalau suaminya itu memang menyebalkan. Apalagi kalau sedang clingy.
"Tidurnya gimana? Dia nggak tidur terlalu larut, kan?" tanya Ruby lagi.
"Nggak tau."
"Ruby, Hanung punya insomnia. Dia nggak bisa tidur kalau nggak di kasurnya. Kualitas tidurnya juga bakal jelek kalau banyak pikiran dan nggak nyaman. "
Ruby kaget mendengarnya. Hanung punya masalah tidur dan Ruby malah menyuruhnya tidur di luar. Sungguh istri yang berbakti. Bisa-bisanya dia tidak begitu perhatian dengan Hanung.
KAMU SEDANG MEMBACA
(un)tied | hyuckren
FanfictionApa yang kamu lakukan ketika terbangun dan seketika semuanya berubah? Ruby Sadajiwa. Berniat mengakhiri hidup, jiwanya justru terjebak dalam tubuh seorang wanita yang juga bernama Ruby. Seolah punya kehidupan yang baru, Ruby diberkahi banyak hal ya...