28

138 23 3
                                    

Sekitar satu bulan sejak semuanya terungkap dan orang tua Theodore rutin untuk menemani Theodore berobat, kini Arjuna datang, tentu atas permintaan orang tua Theodore karena Theodore yang saat itu sedang sesi konseling terlihat kaget ketika melihat Arjuna masuk ke ruang konselingnya.

"What are you doing?" Tanya Theodore yang tidak ditanggapi Arjuna yang lebih memilih memperkenalkan diri ke dokternya.

"Oh ini Pak Arjuna yang selalu disebut oleh Pak Theo... silahkan duduk Pak"

Dan sejak saat itu Arjuna menggantikan orang tua Theodore untuk menemani pria itu check up, disamping Arjuna merasa kasian pada orang tua Theodore yajg harusnya lebih banyak beristirahat,  keduanya pun (Arjuna dan Theodore) memang perlu untuk bisa meluruskan segala hal yang terjadi.

"Thanks ya, kamu temenin aku gini" Kini keduanya duduk di café rumah sakit usai mengambil obat, Arjuna bilang dia perlu coffee.

"Santai aja kali, orang aku juga pengangguran sekarang. Belum ngerjain apa apa lagi, ribetin Yoshua tuh yang tiba tiba keterima di London. Kaget banget"

"Hehe... emang anak itu, aku kira bakal nempelin kamu terus taunya diem diem daftar ke luar"

"Iya!!! Aku juga mikrnya gitu Iyo aja gamau loh ke luar padahal kan keluarga kamu pada nyuruh, taunya adeknya yang malah pergi" Keduanya asik berbincang mengenai kedua anaknya, kecanggungan entah sejak kapan sudah lenyap diantara keduanya, walaupun Theodore masih terlihat hati hati setiap berbicara dengan Arjuna.

"Jadi mulai semester depan, Iyo juga magang kan di kantor kamu?"

"Iya, tiap diatanya jawabannya aneh, biar aku bisa pensiun dini. Padahal anaknya dulu ogah ogahan nerusin aku" Jelas Theodore.

"Sayang Daddynya dia"

"Bener... dan gamau jauh dari kamu... mau eksis katanya, nanti mau nemenin Papi ngonten kasian kalau sendiri abis adek berangkat."

Begini yang terjadi sekarang,
Tidak ada yang berubah dari hubungan keduanya, mereka hanya memperbaiki kesalah pahaman yang berlarut dan sudah saling meminta maaf, sadar jika semua yang terjadi memang karena jeleknya komunikasi antara keduanya.

Rujuk? Untuk saat ini tidak. Baik Arjuna bahkan Theodore belum siap untuk tahap itu. Sudah bisa mengobrol seperti ini pun perlu waktu dan perjuangan yang panjang. Dan tentu saja Mario juga Yoshua sudah diberi pengertian.

"Habis ini kamu pulang langsung?" Tanya Theodore "Bawa mobil?" Lanjutnya, karena Arjuna masih selalu menolak jika Theodore ingin menjemputnya.

"Kayanya aku mau ke supermarket dulu, grocery shopping makannya males bawa mobil sendiri, nanti dijemput Yosh atau Iyo"

"Aku anter aja ya?" Ucap Theodore yang membuat Arjuna sedikit kaget, tapi kemudian mengangguk.

"Bolehh"

***

Setelah grocery shopping kebutuhan rumah Arjuna dan tentu saja sekalian untuk rumah Theodore, keduanya sekarang makan bersama di salah satu restaurant yang ada di mall tempat mereka berbelanja, tentu saja karena kedua putranya yang heboh menyusul dan mengajak makan di luar begitu mengetahui jika Papi dan Dadynya belanja bersama.

"Pi... ini kita ga sekalian buat video? Jarang jarang keluar bareng, Papi juga udah lama ga upload kan?" Ucap Yoshua begitu mereka selesai memesan.

"That's right, Pi, before Adek berangkat. You pamitan sana sama fans fans you" Mario menimpali sambil menjulurkan lidah mengejek adiknya itu.

"You happy bangget sih Koh I mau pergi... gada sedih sedihnya" Balas Yoshua memberenggut.

"Stop boys jangan ribut, ga bisa lah kalian buat konten, Daddy ada disini" Ucap Theodore yang jelas jelas tau posisinya.

"HAH??? OPA HASN'T TOLD YOU, DAD?" Mario kaget meninggikan suaranya, Theodore bingung  sementara Yoshua dan Arjuna tertawa.

"Is there anything I missed?" Theodore benar benar bingung.

"Everyone listen! I stand here for my son! And he's a human, not a robot who has no rights." Yoshua tiba tiba berdiri dan mengucapkan itu.

"That's what your Papi said." Bisik Arjuna, yang tentu masih membuat Theodore bingung, dan Yoshua melanjutkan

"Kalau, you semua tidak setuju, I'm gladly will take all my family investments here dan silahkan pilih orang yang bisa menggantikan Theodore. Everyone is so quiet today ya, well I know no one has capabilities as great as my son. That's everything that I wanna say. Please let me know the decision before the midnight ya. Mario will stay." Yoshua lalu duduk dan tertawa. "I sampai hapal karena lucu diujung video koko kaget pas tiba tiba Opa nyebut namanya"

"Junn" Theodore meminta penjelasan.

"You know lah beberapa waktu lalu Papi gantiin kamu diperusahaan terus dia ngadain EGM* terus ya minta your freedom to express your self, ofc still with some boundaries and what Yoshua said is the same with Papi's" Jelas Arjuan yang kini membuat Theodore kaget karena Papinya melakukan hal sejauh itu.

"I kaget banget Opa showed his lion side Dad... bener bener gaada yang bantah, even after he left the forum. Kaya yaudah everyone nurut aja, kalau kata Opa, Pede lah Opa... your Dad's capabilities is more than enough to shut their mouths, " Jelas Mario. "Udah deh ngomongin ininya, ini kita take aja, kenalin Daddy berarti nanti judul videonya" Mario girang bukan main.

"Kamu beneran ga dikasih tau Papi?"

"I have no idea"

"Aaa... pantesan dari tadi di supermarket kamu pake masker??? The you pikir lah mosok I iyain ajakan you anterin I bahkan bolehin you ikut turun kalau gaada hal kaya gini dulu, lain kali ga usah you pakai masker... you kaya malu gitu sampingan sama I" logat Arjuna muncul tanpa sadar.

"I'm NOT, but you okay with..."

"Ya oke lah, Papi guaranteed if something happened to me. Kalau ke you ya urus sendiri lah sama you, dia udah gamau repot ngurusin you katanya, kemarin terakhir" Potong Arjuna.

"Udah ih Daddy Papi... I trun the camera on ya...

"1.. 2... 3... Hello Guysss"

***

Tbc

Dikit lagi end yaa 🫠

Between Two ( Taeten )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang