No 25

406 53 14
                                    

Setelah Theodore meminta bantuan Mario, malamnya Theodore bilang ke Mario.

"Daddy mau ngobrol dulu sama Papi you Yo..."

"Ngobrol gimana?" Tanya Mario.

"Ya kita ngobrol... ada beberapa hal yang harus Daddy jelasin." Setelah bicara seperti itu, Mario tidak bertanya lebih lanjut dan menyanggupi permintaan Theodore.

Makannya hari ini, ketika Arjuna tertidur dengan sengaja Mario pergi keluar dengan Yoshua menyisakan Theodore yang dengan tenang duduk di balkon dengan sebatang rokok di tangannya. Sambil menunggu Arjuna bangun dia rasa dia harus menenangkan dirinya terlebih dahulu. Karena sampai saat ini dadanya bergemuruh. Dia sedikit takut dan grogi.

***

Arjuna terbangun dari tidur siangnya, seingatnya tadi Mario dan Yoshua berencana untuk diving hari ini, tangannya mengulur untuk mengambil handphone di nakas samping ranjangnya.

Jam 5 sore, sepertinya dia terlalu lama tidur. Tapi kenapa villa ini terasa tenang.

Mungkin Mario dan Yoshua sudah pergi bersama Daddy nya.

Setelah mencoba menghubungi Mario, Yoshua bahkan Theodore dan tidak mendapat tanggapan, Arjuna memutuskan untuk mandi dan setelahnya di akan menyiapkan makan malam.

Ketika selesai, dia keluar dari kamar dan mendapati pintu balkon terbuka.

"Koko... Yosh??" Panggil Arjuna sedikit berhati hati, karena mulai terlihat bayangan seseorang di luar balkon.

"Theo?" Kata Arjuna yang membuat atensi Theodore yang sejak tadi tertuju ke lautan mengarah ke arahnya.

"Eh Jun, udah bangun?" Kata Theodore. "Eh sorry sorry... aku matiin dulu" Lanjutnya menyadari pandangan Arjuna ke arah rokok yang terselip diantara jarinya.

"Kamu ngerokok lagi?" Tanya Arjuna heran, seingatnya sejak mereka menikah dulu Theodore sudah memutuskan berhenti merokok.

"Ga aktif sih, baru beberapa bulan ini. You know, sometimes there's a thing" Jawab Theodore. "Duduk Jun dari tadi berdiri"

Arjuna kemudian mendudukan dirinya di samping Theodore.

"Anak anak kemana?"

"Diving"

"Kok ga dijagain?"

"Mereka yang minta biar ga ninggalin kamu, aku juga udah titip ke guide kok" Jelas Theodore.

Arjuna hanya mengangguk lalu memandang laut yang terpampang di hadapannya.

"Liat laut aku inget pas pertama ketemu kamu" Ucap Theodore tanpa memandang Arjuna, dia seperti sedang nostalgia karena sekarang pandangannya lurus ke depan dengan senyum lebar di wajahnya.

"Lucu banget dulu kamu nangis gara gara Papi Arlo kalah volley sama Papi Leon" Lanjutnya ketika Arjuna tadi tidak menanggapi apapun.

"Ih! Itukan aku masih bocil ya! Sedih lah Papi aku kalah"  Papi Arlo adalah Papi Arjuna yang sekarang menetap di Thailand.

"Ya makannya aku bilang lucu. But Thanks to you abis ketemu kamu aku ga ngambek ngambek dulu kalau disuruh ikut ke Bali buat annual meeting"

"Bener... kata Mami tuh kamu seringnya ngambek kalau disuruh ikut kan??? Sampe guling guling di lantai" Arjuna menimpali.

"Lebay itu mami ceritanya" Kata Theodore yang sedikit malu jika mengingat kelakuan masa kecilnya. "Ya soalnya tiba tiba aja aku harus ikut tiap ada acara... padahal sebelum sebelumnya ga ikut juga ga dipaksa paling Papi yang jalan... mana ngerti aku masalah keluarga yang gitu... coba deh tanya Iyo gimana ga asiknya annual meeting itu" Kata Theodore lagi yang diangguki oleh Arjuna.

"Iyo suka ngeluh kok ke aku" Gumam Arjuna yang sedikit banyak tahu bagaimana ketatnya aturan keluarga Lee. "Untung kamu sama Papi ga sekeras yang lain" Tambahnya.

"Just...aku tau gimana gaenaknya jadi gamau Iyo ngerasain juga"

"I know" Kata Arjuna

Mereka terdiam kembali. Arjuna yang tidak tahu harus apa dan Theodore yang masih ragu untuk membawa obrolan masa lalu.

"How are you, by the way The? How's your life?" Akhirnya Arjuna yang bicara terlebih dahulu.

"If I say it's horrible. Kamu bisa percaya ga?" Arjuna hanya diam tidak tahu harus menanggapi apa.

"From the day you left me... my life never be the same Jun" Ungkap Theodore akhirnya.

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

"The... aku ga pernah ninggalin kamu... tapi kamu... kamu yang milih untuk ditinggalin"  Jawab Arjuna dengan tenang matanya masih memandang ke laut.

"You're right. Bodoh banget" Balas Theodore "Kalau boleh jujur Jun... ini aslinya aku minta tolong Mario supaya aku bisa ngomong sama kamu" Ungkap Theodore sedikit terkekeh yang membuat atensi Arjuna benar benar tertuju padanya.

"Jadi kamu mau ngomong apa sampe minta hal gini ke koko?" Tanya Arjuna. "Kalau minta maaf gausah"

"Emang aslinya aku mau minta maaf... aku tiap hari selalu ngerasa bersalah sama kamu... Iyo... Yosh... maafin aku ya kalau aku harus nunggu bertahun tahun dulu buat bilang ini... aku minta maaf sama kamu Juna... sama dua anak kita... terutama emang sama kamu... aku tau aku salah banget... buat duluin ego aku dulu... kayanya kalau disebutin kesalahan aku ga akan kelar hari ini"

"Emang" Balas Arjuna "Tapi... kayanya dari aku nyamperin kamu pas nyusulin Yoshua aku mulai berdamai sama diri aku... mungkin kayanya aku udah bisa maafin kamu... atau emang udah maafin kamu. You don't need to say sorry lagi... lagian udah lewat... kita juga udah masing masing, kamu udah punya yang lain... mungkin aku juga akan nyusul... gaada yang tau" Katanya lagi membuat Theodore gusar.

"Ga boleh" Katanya tiba tiba.

"Apa?" Arjuna bingung.

"Kamu ga boleh sama yang lain! Jun maybe it's like a nonsense.. but Juna... I love you... not loved but I do love you... I still love you" Terlalu tiba tiba...

"Ga boleh Theo... kamu apa apaan... kamu ga bisa kaya gini" Arjuna panik... dia tidak tahu harus bagaimana, bahkan sekarang dia sudah berdiri.

"Hey... calm down A..." Theodore ikut berdiri dan mebawa kedua tangan Arjuna ke dalam genggamanya sementara Arjuna mencoba melepaskannya.

"How could I??? Suddenly you ngomong cinta ke I... You have Devan... Theo" Theodore berdecak ketika mendengar nama seseorang yang bertitle kekasihnya sekarang itu.

"Jun... Do you remember James?"

"Apasih? Kenapa bawa bawa James, sahabat kamu yang gatau kemana itu? You're weird..." Kata Arjuna lagi yang masih berusaha melepaskan tangan Theodore dari tangannya.

"Devan was James's fiance and was my ex"

Arjuna berhenti memberontak. "Kamu ngomong apa lagi???"

"Aku dulu pernah pacaran sama Devan sebelum James selingkuh sama dia"

"Woah... jadi kamu sama Devan itu belum selesai??? Makannya...??? Woahhh"

"Dengerin dulu... jangan ambil kesimpulan aneh... kebiasaan" Theodore sepertinya mulai frustasi. Apa dia salah menjelaskan.

"Then tell me bodoh! Jangan bilang kamu banyak nyembunyiin hal aneh dari aku pas kita nikah" Arjuna benar benar kesal dan marah tentu saja.

"Ofcourse not! Yaudah duduk... biar aku jelasin"

Dan akhirnya mereka duduk untuk mengobrol dengan benar, menurut Theodore karena bagi Arjuna ini hanya hal yang mungkin akan menambah luka.

Mungkin.

Tbc!

Between Two ( Taeten )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang