Layar ponsel menunjukkan jam 06.57 waktu setempat. Hari Rabu, xx Januari tahun 20xx. Setelah beberapa saat layar ponsel itu kembali terkunci, dan ponsel pintar itu kembali masuk ke saku celana pemiliknya.
"Laskar!," panggil Arla yang baru saja memasuki kelas dan duduk di sebelah Laskar seperti hari sebelumnya.
Laskar melirik sekilas gadis berwajah pucat itu. Lalu gadis itu melempar senyuman manis sambil berkata, "Selamat pagi!"
Heran, padahal Laskar menatap gadis itu dengan tatapan dingin, tapi gadis itu nampak tidak menghindarinya seperti orang lain yang bahkan tidak sengaja bertatapan dengannya. Tanpa Laskar sadari, bibirnya pun menjawab sapaan pagi Arla, dan Laskar yang merasa canggung segera memalingkan wajahnya dan menatap keluar jendela.
"Laskar Adikara.. So, he is the ghost?," kata seorang gadis yang terdengar nyinyir. "A.nak.ga.ib." sambung suara nyinyir itu.
"Rexha!," seru Arla yang langsung menatap serius gadis berwajah eropa itu.
Laskar tersentak, dia tidak pernah mendengar nama itu sebelumnya. Dengan malas namun penasaran, Laskar mulai mencoba mencari si pemilik suara nyinyir itu.
Gadis berambut pirang dengan gaya high ponytail, kulit putih pucat kemerahan, bibir merah segar seperti mendikai, jelas wajah itu tidak dapat dilupakan olehnya. Apalagi seringai aneh itu, mengapa gadis itu bisa duduk di dalam kelasnya? Bahkan dia nampak akrab dengan Aira dan gengnya.
"Sewot amat sih Nay! Lagian dia emang anak gaib kan?," celetuk Aira yang duduk di sebelah gadis mencurigakan bernama Rexha itu.
Arla bungkam dan spontan melirik Laskar yang ternyata tengah menatap dalam-dalam si pemilik suara nyinyir itu. Di mata Arla, tatapan matanya nampak menyimpan begitu banyak pertanyaan, kengerian, kecemasan, dan kemarahan. Entah apa yang Laskar maksud dari tatapan itu, tapi Arla secara tegas mendorong Laskar agar pemuda itu dapat tenang dan mengendalikan ekspresi nya.
"Laskar, kamu belum sempet kenalan sama Rexha kan kemaren? Soalnya kemaren Rexha izin sakit." Kata Arla ramah.
Laskar seketika mendengarkan perkataan Arla seperti anjing yang baru saja dijinakkan. Lalu Gladys yang duduk dua meja di depan Arla pun melangkah menghampiri Aira dan Rexha. Dia merasa tertarik dengan sikap Arla yang tiba-tiba rela maju dan bicara, seperti kata Dimas sebelumnya, Arla sepertinya kepincut pesona si anak gaib. "Namanya Rexha Erille. Anak bule keturunan Prancis!" Kata Gladys sambil memperhatikan setiap perubahan ekspresi Arla dan Laskar.
"Yeah! Diinget-inget ya, nama gue yang cantik paripurna.." sahut Rexha dengan congkak.
Tepat setelah perkataan itu, bel masuk berbunyi dengan nyaringnya. Semua murid segera duduk dengan rapi di tempat duduk mereka masing-masing. Kemudian pak guru datang dan kelas dimulai tanpa hambatan.
Tak hentinya Laskar merasakan kejanggalan. Padahal kemarin tak ada nama Rexha Erille di absensi kelas, tapi semua orang bertingkah seolah anak itu memang bagian dari kelas itu sejak awal. Justru Laskar yang sejak awal ikut kelas online, malah diperlakukan seperti murid baru yang asing. Setiap berganti guru, mereka pasti berkata, "oh! Jadi kamu.."
Kalau pun memang Laskar lupa bahwa kemarin nama Rexha disebutkan dan dia izin sakit, lalu apa hubungan gadis itu dengannya sampai dia muncul di mimpi buruk nya berkali-kali?
Saat waktu istirahat tiba, Laskar yang merasa muak karena terus berpikir di dalam kelas pun segera bangkit dan pergi meninggalkan kelas. Padahal Arla penasaran dengan sikap Laskar yang tiba-tiba menatap serius gadis keturunan Prancis itu. Namun raut wajahnya yang dingin, terasa bagai tembok es yang semakin membesar bagi Arla.
...
"Aluna Puspa Bintang, ya? Berarti dia adalah keponakan-ku?,"
Suara seorang pria tua terus terngiang di benak anak lelaki berambut putih itu. Dia termenung di sudut kamar yang hanya di sinari lampu tidur berwarna lembayung. Matanya menatap sendu gadis kecil yang tengah tertidur lelap di atas ranjang berkelambu di tengah kamar itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/349894526-288-k376382.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Magician of FLOWSLEE world
FantasyBerawal dari mimpi buruk yang Nidera alami, kehidupannya pun perlahan berevolusi menjadi hal yang rumit. Nidera sendiri hanyalah seorang wanita karir yang usianya masih 27 tahun. Setelah menikahi Rezha dan dikaruniai seorang putri cantik yang mereka...