Gelap, semua terasa tenang dan damai pada awalnya. Hingga suara demi suara yang beragam mulai menyambangi telinga, seperti suara langkah kaki yang banyak dan tidak beraturan, lalu suara sapaan dan obrolan manusia, sampai suara roda menggelinding dan beberapa suara terompet badut pun turut terdengar.
Suhu sekitar yang hangat perlahan terasa menyelimuti, dan kedua kelopak mata indah itu pun terbuka. Pemandangan atap rumah tua nampak menyambutnya, lalu dinding rumah yang kusam nampak mengelilinginya. Ia pun bangkit dari posisi berbaringnya dan spontan ia menoleh ke kiri sambil bertanya, "Rezha?"
Tak ada siapapun disana, dia hanya seorang diri di atas ranjang sempit dengan kasur tipis dan selimut kasar. Ia tak habis pikir, karena semua yang ia rasakan ini terasa begitu nyata. Hingga masuklah seorang wanita tua, dan saat melihatnya sontak Nidera teringat mimpinya akhir-akhir ini.
"Kau sudah bangun?," tanya wanita tua itu sambil berjalan mendekati Nidera.
"Maaf, nenek ini siapa ya?," tanya Nidera yang merasa sangat kebingungan.
Wanita tua itu menyerngit dan mempertegas pertanyaan Nidera dengan berkata, "Siapa?"
Nidera semakin merasa bingung dan Kembali bertanya, "Saya sekarang dimana? Apa ini di rumah nenek?"
Wanita tua itu tersenyum miring, lalu menutup kedua matanya sambil menjentikkan jarinya. Ajaib, setelan piyama Nidera berubah menjadi jubah bertudung sepanjang lutut. Seratnya terasa kasar seperti kain lama yang tebal, lalu sepasang boat kulit sebetis telah tersemat di kakinya.
"Apa ini?," tanya Nidara takjub.
"Kau akan tahu, saat kau mengatahui siapa dirimu sebenarnya." Jawab wanita tua itu datar.
Setelah mengucapkan beberapa kalimat aneh, wanita tua itu pun menghilang bersamaan dengan angin yang berpusar di sekitarnya.
Nidera termangu, ia sama sekali tidak mengerti maksud perkataan si wanita tua barusan. Sudah jelas Nidera mengenal betul dirinya sendiri, dia tidak pernah diberitahu kalau dia mengalami amnesia. Dan yang paling membuatnya terpanar adalah yang dia lihat barusan, "itu sihir ya?," gumam Nidera heran.
Perhatian Nidera pun langsung terfokus pada pintu rapuh yang sedikit terbuka dihadapannya. Seingatnya wanita tua itu masuk melalui pintu rapuh itu tadi. Ia pun segera melangkah yakin menuju pintu rapuh itu disertai suara sepatunya yang terdengar keras mengetuk lantai kayu.
Dan saat pintu terbuka, cahaya sang mentari siang pun langsung menjatuhi wajahnya. Ia pun mengedip-edipkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan intensitas cahaya yang melewati retinanya. Hingga mulailah nampak teras rumah yang rapuh, lalu jalan yang dipenuhi orang berlalu-lalang dengan kesibukan mereka masing-masing.
Mereka nampak seperti orang-orang eropa di abad 17 sampai abad 18 Masehi. Bangunan-bangunan di sekitar pun nampak seperti bangunan yang ada di kota tua Jakarta, hanya rumah tepatnya berdiri yang sudah sangat tua dan rapuh, yang lain nampak masih cukup baik dan kokoh. Lalu kendaraan yang orang-orang gunakan juga seperti gerobak yang ditarik oleh kuda ataupun keledai.
"Sebenernya aku ada dimana?," gumam Nidera tak habis pikir.
Kaki-nya pun mulai melangkah menuju jalan ramai di hadapannya. Ia menikmati setiap detail kota bagaikan turis asing yang tengah melancong. Hingga ketenangannya tiba-tiba terganggu karena seorang pria bertudung hitam berlari tunggang-langgang dari arah yang berlawanan.
Semakin membuat geram lagi, karena pria bertudung hitam itu malah menabraknya. Bukannya meminta maaf, pria itu justru langsung pergi meinggalkan Nidera yang baru ia tabrak.
Saat itu sekilas Nidera melihat pria bertudung itu menggenggam sebotol cairan berwarna kuning neon. Nidera pun mulai menerka-nerka apakah cairan itu. Bisa jadi minuman biasa, atau zat kimia dari lab, atau mungkin juga minyak yang tercampur zat tertentu.
![](https://img.wattpad.com/cover/349894526-288-k376382.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Magician of FLOWSLEE world
FantasiBerawal dari mimpi buruk yang Nidera alami, kehidupannya pun perlahan berevolusi menjadi hal yang rumit. Nidera sendiri hanyalah seorang wanita karir yang usianya masih 27 tahun. Setelah menikahi Rezha dan dikaruniai seorang putri cantik yang mereka...