PROLOG

261 97 54
                                    

Assalamualaikum
Selamat datang di lapak aku

Panggil aku micil yaa alias mimin cilung

Happy Reading
.
.
.

Gadis berjilbab hitam yang di kesampingkan ke bahu kanan dan kirinya, kini berjalan mengendap-endap di halaman belakang pesantren. Berharap aksinya ini tidak di ketahui oleh abinya. Kakinya sudah berjalan sepelan mungkin agar tidak menginjak dahan rating kering yang dapat menimbulkan suara. Namun takdir berkata lain.

Krakk

"Mati gue."

"Starla enma raquel!" Panggil abi hilman yang sudah menunggu starla di halaman belakang pesantren. Tangan nya sudah berdecak pinggang ketika melihat anak gadis nya, malam-malam baru saja pulang dari dunia luar.

Gadis berkulit putih, tinggi hanya seratus lima puluh senti meter. Memiliki senyum khas gigi gingsul yang membuat dia terlihat lebih muda dari usianya bahkan sering di kira anak SMP yang nyasar ke SMA. Pengemar k-pop garis keras fandom nya ijo neon, suka membaca buku tapi novel menurut dirinya kehidupan di dunia orange lebih menyenangkan dari pada kehidupan di dunia nyata, pendengarannya selalu ia tutup dengan lagu-lagu kesukaan nya.

Starla gagal, dia gagal menahan sepatu nya agar tidak menginjak kayu kering sekarang habislah dia sudah pasti di marahi abinya. Starla sudah berada di dalam rumahnya tepatnya di ruang tamu ia sedang di intrograsi oleh kedua orang tua nya.

"Kenapa baru pulang?" tanya abi hilman kepada starla, tatapan mata abi hilman kepada starla sudah menunjukan kemarahan yang sedang beliau pendam.

Starla menggaruk kepala nya yang tak gatal. "Anu abi tadi starla, pergi iya pergi." jawab starla terbata-bata.

"Kamu sudah sering kabur mengaji, tanpa kamu sadari itu bisa menjadi contoh buruk untuk santriwati lain. Habis dari mana kamu?"

Starla anak ketiga dari abi hilman dan umi hanum satu-satu nya anak perempuan yang memiliki kedua kaka laki-laki. Namun dia paling susah di nasehati dan paling keras kepala di antara kedua kaka nya.

"Kumpul bareng temen, bi." ucap starla seraya tersenyum menunjukan gigi gingsulnya kepada abinya.

Abi hilam memijat kening nya sendiri. Pusing menghadapi anak gadis nya ini.

"Astagfirullah, kumpul bareng temen-temen mu yang suka korea juga?"

Starla mengganguk sebagai jawaban.

"Abi enggak habis pikir dengan kelakuan kamu starla."

"Maafin starla ya abi, janji enggak ngulangin lagi." Kedua tangan nya menangkup meminta maaf kepada abi nya.

"Untuk kesalahan berulang kali, dan dengan santai nya kamu mengulangi janji kamu yang hanya omong kosong ini." Ujar abi hilman dengan tatapan serius karena marah kepada anak gadis nya.

Starla terdiam ketika mendengar perkataan abi nya, gadis itu merasa bersalah sudah berkali-kali tidak mendengarkan perintah kedua orang tua nya. Berbohong pula.

"Maaf abi. Starla janji, ini jadi yang terakhir buat starla pulang malem." starla memohon dengan wajah hampir menangis.

"Apa hukuman jika kamu melanggar lagi?"

Gadis itu berfikir sejenak. Kenapa dirinya sendiri yang harus memilih hukuman nya.

"Starla bakal nyelesein hafalan starla detik itu juga. Janji abi." Ujar starla tanpa berfikir panjang.

"Baik ini pilihan kamu sendiri tanpa paksaan dari abi. Kalo gitu abi terima permintaan maaf kamu."

Starla beranjak dari duduk nya. Ingin segera mengakhiri persidangan di ruang tamu bersama kedua orang tua nya.

"Makasih abi, sekarang starla mau tidur dulu permisi abi, ummi." starla pun memeluk abi hilman. Setelah itu ia berlari menuju kamar nya.

"Starla tunggu." Cegah abi hilman.

Langkah gadis itu pun terhenti.

"Jangan lupa sholat isya, baca al-mulk, sehabis itu berwudhu sebelum tidur dan terakhir jangan buka hp kamu ketika sudah sholat isya. Kamu mengerti?"

Starla tersenyum "Siap abi sayang." Ia pun kembali berlari untuk menuju kamar nya.

"Di minum dulu kopi nya bi." umi hamun memberikan secangkir kopi kepada abi hilman.

Abi hilman menerima secangkir kopi kemudian meminum nya.

"Yang cowo mirip umi yang cewe mirip abi."

Garis FinishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang